JAKARTA – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Timur, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur menekankan pentingnya pemerataan sarana dan prasarana di seluruh wilayah provinsi. Pendidikan yang merata diharapkan dapat terselenggara seiring dengan perkembangan daerah, khususnya di kawasan pedalaman dan terpencil yang kerap terabaikan.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Ratna, menyampaikan keprihatinannya terhadap masih banyaknya daerah yang belum mendapatkan perhatian maksimal terkait fasilitas pendidikan. "Kami mendorong pemerintah untuk segera memenuhi sarana dan prasarana pendidikan secara merata di seluruh Kalimantan Timur. Setiap anak, terlepas dari tempat tinggalnya, berhak mendapatkan pendidikan berkualitas," ujar Ratna.
Kondisi Terkini Sarana Pendidikan di Kaltim
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Komisi III, banyak sekolah di daerah terpencil yang masih kekurangan fasilitas dasar. Beberapa sekolah dilaporkan tidak memiliki meja dan kursi yang memadai, bahkan hingga kelangkaan buku-buku pelajaran. Selain itu, masih terdapat guru yang harus mengajar di gedung sekolah yang tidak layak dan jauh dari standar kenyamanan.
"Penyediaan fasilitas pendidikan yang layak adalah hal yang fundamental. Ketidaksesuaian antara kebutuhan dan ketersediaan fasilitas bisa berdampak buruk terhadap motivasi belajar siswa," imbuh Ratna.
Kerja Sama dengan Pemerintah Daerah
Komisi III menyerukan kerja sama erat dengan pemerintah daerah dan dinas terkait untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka menyoroti pentingnya koordinasi yang efisien demi penyampaian bantuan serta pelaksanaan program pemerataan sarana pendidikan.
"Pemerintah daerah harus proaktif menggandeng pusat untuk mendapatkan alokasi anggaran yang lebih besar sehingga mampu memperbaiki dan melengkapi sarana pendidikan," jelasnya.
Komisi III juga memandang penting adanya pengawasan yang ketat agar anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan dapat berjalan optimal dan tepat sasaran. Mereka mengharapkan laporan terbuka terkait penggunaan dana agar masyarakat bisa turut memantau serta mendukung pengelolaan keuangan yang transparan.
Penguatan Infrastruktur Digital
Selain sarana fisik, penguatan infrastruktur digital menjadi sorotan. Anggota Komisi III, Ratna, mengemukakan urgensi peningkatan akses digital terutama bagi sekolah di pedalaman. "Di era teknologi ini, sangat penting bagi siswa kita untuk juga mendapatkan fasilitas belajar berbasis digital yang bisa membekali mereka dengan keterampilan yang relevan di masa depan," ungkap Ratna.
Akses internet yang terbatas masih menjadi kendala bagi siswa di beberapa daerah, sehingga pembelajaran berbasis digital di sana tidak dapat berjalan dengan baik. Keberadaan jaringan internet yang stabil dan cepat akan sangat membantu proses belajar mengajar, terutama di masa pandemi ketika pembelajaran daring menjadi solusi utama.
Dalam agenda tersebut, Komisi III menegaskan kembali komitmen mereka untuk terus mendorong perubahan positif dalam dunia pendidikan di Kaltim. Masyarakat berharap dengan dorongan ini, setiap wilayah di provinsi ini dapat memberikan pendidikan yang layak dan merata.
"Pendidikan adalah investasi jangka panjang terbaik yang bisa kita berikan kepada generasi muda. Pemerintah dan DPRD harus bekerja keras agar setiap anak di Kaltim memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan cerah," terangnya.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Kaltim ini diharapkan dapat membawa perubahan nyata di lapangan, demi mencetak generasi yang lebih berpendidikan dan berdampak positif bagi perkembangan Kalimantan Timur di masa mendatang.
Dengan adanya peningkatan fasilitas pendidikan ini, tidak hanya aksesibilitas yang diutamakan, tetapi juga kualitas dan relevansi pendidikan sehingga Kaltim dapat menghasilkan siswa-siswa yang tidak hanya berprestasi secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan global.