JAKARTA - Gian Piero Gasperini memberikan pujian khusus kepada kapten tim nasional Indonesia, Jay Idzes, setelah penampilan impresifnya di laga antara Venezia melawan Atalanta pada Sabtu, 1 Maret 2025 malam WIB. Bermain di Gewiss Stadium dalam lanjutan Serie A Italia musim 2024-2025, Venezia yang tengah berjuang lepas dari ancaman degradasi berhasil menahan imbang Atalanta 0-0, salah satu tim yang sedang berambisi meraih Scudetto.
Tidak hanya hasil akhir yang mengejutkan, namun juga penampilan para pemain Venezia yang memberikan kejutan tersendiri bagi Atalanta. Meski berbekal status sebagai tim papan bawah, Venezia, di bawah kepemimpinan Jay Idzes, menunjukkan performa luar biasa yang membuat para pemain bintang Atalanta kesulitan mencetak gol.
Jay Idzes, yang menjabat sebagai kapten untuk Venezia, menjadi figur sentral di laga tersebut. Idzes menampilkan permainan bertahan yang sangat solid, terutama dalam membatasi ruang gerak Mateo Retegui, penyerang Atalanta yang sekaligus memimpin daftar top skorer Serie A dengan koleksi 21 gol. Selama 90 menit di lapangan, Idzes dan rekan-rekannya di lini pertahanan mampu menahan segala serangan yang dilancarkan oleh tim tuan rumah.
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, mengakui bahwa lini pertahanan Venezia yang dikomandoi oleh Jay Idzes bermain sangat terorganisir. “Kami tidak mampu menjaga konsistensi di lini serang. Kami membaik di babak kedua, ada beberapa kesalahan teknis," ucap Gasperini kepada DAZN, dikutip dari Football-Italia. Dia juga menambahkan, "Namun, saya ingin mengulas performa lini pertahanan Venezia. Mereka sangat teratur dan fokus," ujar eks pelatih Inter Milan tersebut mengakui kehebatan taktik yang diterapkan oleh Idzes dan kawan-kawan.
Retegui, yang diharap bisa memecah kebuntuan, ditarik keluar pada menit ke-73 oleh Gasperini. Sang pelatih ingin mencoba taktik baru dengan memasukkan Daniel Maldini untuk menggantikan Charles De Ketelaere. Namun, perubahan ini tak banyak membantu, Atalanta tetap gagal memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
“Retegui harus kami tarik karena kami mencoba strategi yang berbeda. Kami ingin lebih menyerang dari sayap, namun tetap tidak mampu menjadi seberbahaya biasanya,” tambah Gasperini.
Laga ini menjadi pengingat untuk Atalanta, yang sedang dalam perburuan Scudetto. Dengan hasil imbang ini, mereka gagal merangsek ke posisi kedua, sekaligus berpotensi semakin tertinggal dari Inter Milan yang kini bersaing ketat di papan atas bersama Napoli.
Sementara itu, bagi Venezia, hasil ini meski tidak sepenuhnya menyelamatkan mereka dari ancaman degradasi, namun menjadi modal penting dalam menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya. Jay Idzes dan timnya harus bekerja keras untuk keluar dari zona merah di papan klasemen. Dengan meraih 18 poin dari 27 pertandingan, Venezia masih tertinggal lima poin dari Parma di posisi aman.
Penampilan Jay Idzes yang menginspirasi timnya ini juga mendapatkan apresiasi dari fans sepak bola Indonesia yang bangga dengan kiprah pemain asal Indonesia di kancah sepak bola Eropa. Idzes, yang juga bagian dari Timnas Indonesia, terus menunjukkan perkembangan pesat dalam kariernya, dan performanya di laga melawan Atalanta menjadi buktinya.
Secara keseluruhan, hasil pertandingan ini menggambarkan kompetisi Serie A yang semakin kompetitif, di mana semua tim harus berjuang keras untuk meraih posisi terbaik di akhir musim. Aksi heroik dari Jay Idzes menjadi sorotan dan memberikan harapan baru bagi Venezia untuk tetap mempertahankan status mereka di Liga Serie A musim depan.
Dengan hasil ini, tantangan bagi Venezia semakin berat, namun semangat dan determinasi yang ditunjukkan Jay Idzes bisa menjadi penyemangat tersendiri bagi timnya dalam usaha meloloskan diri dari zona degradasi. Bagi Atalanta, mereka harus segera berbenah untuk kembali ke jalur kemenangan dan menjaga asa meraih Scudetto.