JAKARTA - Menjelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 2025, Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk di Bali kembali mempersiapkan diri menghadapi lonjakan penumpang. Salah satu pembaruan penting adalah penyesuaian tarif tiket penyeberangan yang akan berlaku mulai 1 November 2024. Tarif terbaru ini bervariasi tergantung pada jenis kendaraan dan penumpang yang menggunakan layanan penyeberangan selama momen sibuk Lebaran nanti.
Untuk penumpang dewasa, tarif penyeberangan ditetapkan sebesar Rp 11.100, sementara untuk bayi hanya Rp 1.600. Sepeda dikenakan tarif Rp 11.200, dan untuk sepeda motor dengan mesin di bawah 500 cc, tarifnya mencapai Rp 33.100. Tarif bagi sepeda motor dengan mesin 500 cc atau lebih adalah Rp 46.400.
Kenaikan tarif ini juga dikenakan pada kendaraan roda empat. Untuk mobil penumpang seperti sedan dengan panjang kurang dari 5 meter, tarifnya adalah Rp 225.000. Sedangkan kendaraan barang dengan panjang yang sama akan dikenakan biaya Rp 192.200. Tarif meningkat seiring dengan ukuran kendaraan, dengan bis sedang panjang hingga 7 meter dikenakan tarif Rp 426.900 dan truk sedang dalam ukuran yang sama dihargai Rp 326.200.
Pengguna transportasi yang membawa kendaraan lebih besar, seperti bis dan truk panjang, juga harus bersiap dengan tarif yang lebih tinggi. Bis dengan panjang hingga 10 meter dikenakan tarif Rp 647.100, dan truk dalam ukuran yang sama akan dikenakan biaya Rp 534.300. Pengguna truk atau trailer dengan panjang lebih bervariasi akan membayar antara Rp 664.100 hingga Rp 1.243.000.
Pembelian Tiket Dibuat Lebih Mudah
Untuk mendukung kenyamanan penumpang, tiket penyeberangan bisa dibeli secara online melalui aplikasi Ferizy atau situs web resminya. Pengguna aplikasi ini diminta untuk mengunduh dan membuat akun, memilih pelabuhan asal serta tujuan, lalu mengikuti instruksi untuk menentukan kelas layanan serta jumlah penumpang. Pembayaran dapat dilakukan dengan berbagai metode yang tersedia, dengan e-ticket akan dikirimkan langsung ke email setelah proses pembayaran selesai.
Sementara itu, bagi penumpang yang lebih nyaman melakukan transaksi secara langsung, loket-loket penjualan tiket juga tersedia di sepanjang jalur menuju Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk. Namun, perlu diperhatikan bahwa harga tiket yang dibeli langsung di lokasi bisa berbeda akibat adanya tambahan biaya administrasi untuk penjual tiket. Sebaiknya cek terlebih dahulu perbedaan harga antara pembelian melalui aplikasi dan langsung di lokasi untuk menentukan pilihan yang paling sesuai.
Antisipasi Arus Mudik Lebaran
Kenaikan tarif ini adalah bagian dari persiapan mengantisipasi puncak arus mudik yang diprediksi akan terjadi pada 27-28 Maret 2025. Mengingat prediksi ini, pemudik disarankan melakukan perjalanan lebih awal guna menghindari kepadatan di hari-hari mendekati Lebaran. Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk memiliki jadwal layanan yang regular, beroperasi 24 jam sehari, namun dalam kondisi cuaca buruk, layanan bisa ditutup sementara demi keselamatan penumpang. Kepala Otoritas Pelabuhan Gilimanuk, Bapak Ari Santoso, menyatakan bahwa pihaknya selalu siap mengatasi kepadatan arus mudik dengan menambah frekuensi pelayaran jika diperlukan. "Kami selalu berusaha memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasa penyeberangan, terutama di saat-saat puncak seperti Lebaran," ujarnya.
Informasi lebih lanjut mengenai jadwal penyeberangan dan kondisi terkini di Selat Bali dapat diakses melalui situs resmi atau aplikasi Ferizy. Penumpang juga disarankan untuk mengecek informasi cuaca sebelum memulai perjalanan guna memastikan kelancaran dan keamanan selama penyeberangan. Sebagai tips tambahan, menjaga komunikasi yang baik dengan pihak pelabuhan melalui media sosial bisa memberikan informasi terkini seputar pelayanan dan kondisi cuaca di Selat Bali.