OJK Sulawesi Tengah Catat Pertumbuhan Positif Industri Jasa Keuangan di Awal 2025

Jumat, 21 Maret 2025 | 10:36:26 WIB
OJK Sulawesi Tengah Catat Pertumbuhan Positif Industri Jasa Keuangan di Awal 2025

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah mencatat kinerja positif industri jasa keuangan di wilayahnya pada awal tahun 2025. Data per 31 Januari 2025 menunjukkan total aset perbankan mencapai Rp75,67 triliun, tumbuh 16,76% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, OJK Sulawesi Tengah juga melaporkan penyaluran kredit meningkat 16,84% year-on-year (yoy) menjadi Rp60,77 triliun, sementara penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 16,20% menjadi Rp38,09 triliun. Dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 159,52%, perbankan di Sulawesi Tengah menunjukkan peran aktif dalam penyaluran kredit.

Perbankan Syariah dan Dukungan OJK

OJK Sulawesi Tengah juga mencatat pertumbuhan positif di sektor perbankan syariah. Total aset perbankan syariah meningkat 16,13% yoy menjadi Rp3,60 triliun, dengan pembiayaan syariah mencapai Rp3,13 triliun atau naik 14,23%. Penghimpunan DPK di sektor ini pun mengalami kenaikan sebesar 10,36% menjadi Rp2,13 triliun.

Sebagai bagian dari komitmen OJK dalam mendorong inklusi keuangan, penyaluran kredit ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai Rp17,66 triliun, meningkat 11,35% yoy. Rasio kredit bermasalah (NPL) pada kredit UMKM tetap terkendali di angka 2,71%, jauh di bawah ambang batas 5%.

Industri Keuangan Non-Bank dan Pasar Modal

Selain perbankan, OJK Sulawesi Tengah juga mencatat pertumbuhan di sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB). Perusahaan pembiayaan menyalurkan kredit sebesar Rp7,15 triliun, meningkat 13,34% yoy, dengan rasio NPF terjaga di 1,89%.

Di sektor dana pensiun, total aset meningkat 5,34% menjadi Rp104,81 miliar, sementara total investasi mencapai Rp102,54 miliar, tumbuh 5,22%.

Sektor pembiayaan peer-to-peer lending juga mengalami lonjakan signifikan, dengan outstanding pinjaman mencapai Rp509,43 miliar, naik 59,03% yoy, melayani 159.167 rekening penerima aktif. Tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) tetap terkendali di angka 1,72%, menunjukkan kualitas pembiayaan yang baik.

Di sektor pasar modal, jumlah investor di Sulawesi Tengah terus meningkat. Hingga April 2024, tercatat 113.066 rekening investasi, naik 50,14% yoy. Mayoritas investor memilih reksadana, dengan jumlah 84.797 rekening atau sekitar 75% dari total investasi di wilayah ini.

OJK Gencarkan Literasi Keuangan

Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap industri jasa keuangan, OJK Sulawesi Tengah aktif menggelar edukasi dan sosialisasi literasi keuangan. Sejak awal 2024, OJK telah mengadakan 31 kegiatan edukasi dengan total peserta mencapai 4.494 orang, mencakup berbagai kelompok seperti petani, nelayan, ibu rumah tangga, dan pelajar.

OJK menegaskan bahwa pertumbuhan industri jasa keuangan yang sehat akan terus didukung dengan penguatan regulasi, pengawasan yang ketat, serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

Kinerja Stabil, OJK Optimis Hadapi 2025

Dengan capaian positif di berbagai sektor, OJK Sulawesi Tengah optimis industri jasa keuangan di wilayah ini akan terus tumbuh stabil sepanjang tahun 2025. Dukungan OJK dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas keuangan diharapkan dapat memperkuat daya saing ekonomi regional.

Terkini

Menikmati Beragam Menu Lezat Marugame Udon di Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:18 WIB

Chocolate Bingsu, Dessert Segar Favorit Anak Muda Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:16 WIB

4 Spot Burnt Cheesecake Paling Lezat di Malang

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:14 WIB

Menikmati Gelato Jogja: Ragam Rasa yang Menggoda Lidah

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:12 WIB

Little Salt Bread Viral: 4 Menu Best Seller Wajib Coba

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:10 WIB