PLN Indonesia Power Lakukan Uji Coba PLTU Berbahan Bakar Green Ammonia, Langkah Besar Menuju Energi Bersih dan Net Zero Emission

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:00:02 WIB
PLN Indonesia Power Lakukan Uji Coba PLTU Berbahan Bakar Green Ammonia, Langkah Besar Menuju Energi Bersih dan Net Zero Emission

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) berhasil melaksanakan uji coba pengoperasian pertama Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan bahan bakar green ammonia hasil konversi dari green hydrogen di PLTU Labuan 2 x 300 Megawatt. Keberhasilan ini merupakan langkah besar dalam upaya mewujudkan energi ramah lingkungan di Indonesia, di mana uji coba ammonia cofiring sebesar 3 persen selama 8 jam dengan penggunaan 50 ton ammonia dapat berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 70.640,64 ton CO? per tahun. Uji coba ini juga mendukung Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission pada 2060, sebagai bagian dari komitmen global dalam menghadapi perubahan iklim.

Kolaborasi Inovatif untuk Pengurangan Emisi Karbon

Inovasi ammonia cofiring ini merupakan hasil kolaborasi antara PLN Indonesia Power, Pupuk Kujang, dan IHI Corporation. Teknologi ini memanfaatkan green ammonia, yang terbuat dari green hydrogen, sebagai bahan bakar alternatif di PLTU. Hal ini menunjukkan potensi besar dalam mendukung transisi energi Indonesia, yang selama ini bergantung pada bahan bakar fosil seperti batubara, menuju penggunaan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, memberikan apresiasi terhadap sinergi yang terjalin antara PLN Indonesia Power, Pupuk Kujang, dan IHI Corporation. Eniya menyebut kolaborasi ini sangat penting untuk mengurangi emisi karbon di sektor ketenagalistrikan, yang selama ini sebagian besar masih mengandalkan batubara sebagai bahan bakar utama.

"Kolaborasi antara PLN Indonesia Power, Pupuk Kujang, dan IHI Corporation dalam penerapan ammonia cofiring di PLTU Labuan ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung pengembangan hidrogen dan amonia sebagai energi alternatif. Ini adalah langkah penting untuk mewujudkan transisi energi yang lebih ramah lingkungan," ungkap Eniya.

Sektor Ketenagalistrikan sebagai Katalisator Transisi Energi

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menegaskan bahwa sektor ketenagalistrikan memainkan peran yang sangat vital dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, dengan menyediakan listrik yang andal, berkualitas, dan terjangkau. Menurutnya, penerapan teknologi ammonia cofiring di PLTU Labuan merupakan bagian dari strategi transisi energi yang lebih besar di Indonesia, yang ditargetkan untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060.

"Sebagai bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai transisi energi dan target Net Zero Emission pada 2060, kami telah menyusun Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), yang mencakup peta jalan yang jelas dan terukur. Salah satu program dalam mencapai transisi energi ini adalah penerapan biomass cofiring dan ammonia cofiring di PLTU untuk mengurangi emisi secara bertahap," kata Jisman.

PLTU Labuan Menjadi Titik Awal Perubahan Energi di Indonesia

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo, menyatakan bahwa penerapan ammonia cofiring di PLTU Labuan merupakan pencapaian bersejarah bagi Indonesia. Ia menggambarkan momen tersebut sebagai langkah kecil yang akan memberikan dampak besar bagi transisi energi di Indonesia.

"Mengutip pernyataan Neil Armstrong saat menginjakkan kaki di bulan, one small step for man, one giant leap for mankind. Hari ini kita bisa mengatakan, One small step for PLN, one giant leap for Indonesia. Ini adalah uji coba pertama PLTU berbahan bakar ammonia cofiring di Indonesia, dan pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi yang luar biasa. Meskipun ini langkah kecil, kami percaya bahwa ini adalah langkah yang akan terus berkembang dan memberikan dampak besar di masa depan," ungkap Hartanto.

Pengurangan Emisi Karbon dan Potensi Dampak Positif bagi Lingkungan

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa pengujian ammonia cofiring sebesar 3 persen ini memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan emisi karbon. Selama pengujian, PLTU Labuan dapat mengurangi penggunaan batubara sebanyak 4,5 ton per jam dan mengurangi emisi CO? sebesar 9,45 ton CO? per jam. Dengan potensi pengurangan emisi tahunan yang mencapai 70.640,64 ton CO?, langkah ini setara dengan menanam sekitar 70.000 pohon.

"Dari uji coba cofiring ammonia sebesar 3 persen ini, kami dapat mengurangi penggunaan batubara sebanyak 4,5 ton per jam dan mengurangi emisi CO? sebanyak 9,45 ton CO? per jam. Jika dihitung secara tahunan, kami berpotensi mengurangi emisi CO? sebesar 70.640,64 ton, yang setara dengan menanam sekitar 70.000 pohon," ungkap Edwin.

Dukungan Internasional untuk Proyek Transisi Energi Indonesia

Deputy Commissioner for International Affairs Agency for Natural Resources and Energy, Ministry of Economy, Trade and Industry (METI), Masanori Tsuruda, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa Pemerintah Jepang sangat mendukung proyek ini sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk melakukan transisi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

"Saya sangat senang melihat bahwa proyek ini berjalan dengan baik dan telah menunjukkan kemajuan yang nyata. Negara-negara anggota Asia Zero Emission Community (AZEC) berkomitmen untuk mencapai dekarbonisasi, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan energi secara bersamaan. Kami berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi negara-negara AZEC lainnya," kata Masanori.

Kerja Sama antara Pupuk Kujang, IHI Corporation, dan PLN Indonesia Power

Dalam proyek ini, Pupuk Kujang berperan sebagai produsen green ammonia, yang bahan baku green hydrogen-nya diperoleh dari unit-unit hydrogen plant yang dimiliki oleh PLN Indonesia Power. Sementara itu, IHI Corporation menyediakan teknologi ammonia burner, dan PLN Indonesia Power bertindak sebagai pemilik aset pembangkit listrik. Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara perusahaan-perusahaan domestik dan internasional untuk mencapai tujuan bersama dalam mengurangi emisi karbon dan menciptakan masa depan energi yang lebih bersih.

Menuju Masa Depan Energi yang Ramah Lingkungan

Dengan keberhasilan uji coba ammonia cofiring ini, PLN Indonesia Power membuka jalan bagi pemanfaatan green ammonia sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan di Indonesia. PLN IP berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi energi terbarukan dan bebas karbon, serta mendukung visi pemerintah Indonesia untuk swasembada energi dengan pemanfaatan sumber energi terbarukan.

Penerapan teknologi ammonia cofiring di PLTU Labuan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju transisi energi yang lebih bersih. PLN Indonesia Power terus berupaya memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon, seiring dengan upaya global untuk menghadapi perubahan iklim dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

Tentang PLN Indonesia Power

PLN Indonesia Power adalah perusahaan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara dan bagian dari Sub Holding BUMN kelistrikan PT PLN (Persero). PLN Indonesia Power berkomitmen untuk menjadi perusahaan energi berbasis teknologi, inovasi, dan berorientasi pada masa depan, dengan fokus pada penyediaan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Terkini