AAJI: Unit Link Masih Prospektif di 2025, Tetap Diminati Masyarakat dan Dukung Ekonomi Nasional

Kamis, 08 Mei 2025 | 08:06:08 WIB
AAJI: Unit Link Masih Prospektif di 2025, Tetap Diminati Masyarakat dan Dukung Ekonomi Nasional

JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan keyakinannya bahwa produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau dikenal dengan istilah unit link akan tetap menjadi pilihan menarik bagi masyarakat Indonesia di tahun 2025. Optimisme ini muncul meskipun industri menghadapi tantangan regulasi dan literasi masyarakat yang masih perlu ditingkatkan.

Hal tersebut disampaikan Dewan Pengurus AAJI, Hani Kusumowardhani, dalam sambutannya pada ajang Investortrust-InfoVesta Best Unit Link Awards 2025 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta. Acara ini merupakan kerja sama antara media ekonomi Investortrust dan lembaga riset keuangan PT Infovesta Utama.

AAJI menilai bahwa meski terdapat dinamika pasar dan kebijakan baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), minat masyarakat terhadap unit link tidak surut. Justru, edukasi dan transparansi yang lebih baik dalam pemasaran produk menjadi kunci tumbuhnya kepercayaan publik.

“Dengan semakin baiknya sistem pemasaran unit link dan semakin teredukasinya masyarakat, kami percaya bahwa produk ini akan tetap diminati oleh masyarakat yang membutuhkan produk tersebut,” kata Hani Kusumowardhani dalam pidatonya.

Unit Link Tak Sekadar Perlindungan, Tapi Investasi Jangka Panjang

Lebih jauh, Hani menekankan bahwa unit link bukan hanya sekadar produk perlindungan jiwa, namun juga berperan penting dalam menggerakkan perekonomian nasional. Dana dari premi unit link sebagian besar dialokasikan ke instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana, yang pada akhirnya memperkuat pasar keuangan domestik.

“Pemerintah saat ini tengah menjalankan berbagai inisiatif pembangunan di berbagai sektor. Investasi yang dilakukan oleh industri asuransi jiwa melalui unit link tentunya turut serta dalam mendukung pendanaan program pemerintah,” ujarnya.

Hani menambahkan bahwa industri asuransi jiwa ke depan diharapkan dapat terus memberikan kontribusi signifikan melalui investasi yang bersifat prudent, stabil, dan berorientasi jangka panjang. Menurutnya, langkah ini akan memperkuat ketahanan sektor keuangan Indonesia serta mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Kontribusi Unit Link dalam Industri Asuransi Jiwa

Berdasarkan data yang dirilis AAJI, total premi industri asuransi jiwa hingga September 2024 mencapai Rp 132,27 triliun. Angka ini mengalami kenaikan tipis sebesar 0,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 132,04 triliun.

Pertumbuhan premi ini berasal dari dua sumber utama, yakni premi bisnis baru sebesar Rp 75,67 triliun dan premi lanjutan sebesar Rp 56,60 triliun. Dalam komposisi total premi tersebut, produk asuransi tradisional masih mendominasi dengan kontribusi 59,32% atau setara Rp 78,46 triliun.

Namun demikian, produk unit link juga menunjukkan peran yang signifikan dengan kontribusi sebesar 40,68%, yaitu mencapai Rp 53,81 triliun hingga akhir kuartal ketiga 2024.

Dukungan Regulasi dan Literasi Jadi Kunci Pertumbuhan

Meski prospek unit link dinilai masih kuat, AAJI menyadari bahwa ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi industri, salah satunya terkait dengan regulasi pemasaran dan tingkat literasi keuangan masyarakat. OJK telah menerapkan ketentuan yang lebih ketat dan transparan bagi pemasaran PAYDI melalui POJK 5 Tahun 2023 guna memastikan perlindungan nasabah tetap terjaga.

AAJI menilai bahwa regulasi yang ketat tidak menjadi hambatan selama pelaku industri mampu beradaptasi dengan prinsip tata kelola yang baik dan mengedepankan transparansi informasi.

“Prospek unit link ke depan sangat dipengaruhi berbagai faktor termasuk kondisi ekonomi makro, perilaku konsumen, maupun regulasi OJK terkait monitoring dan pemasaran yang transparan. Sebab, itu menjadi kunci kesuksesan produk ini,” kata Hani menegaskan.

Di sisi lain, Hani juga menyebut pentingnya peningkatan literasi masyarakat terhadap produk asuransi, khususnya unit link. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami perbedaan mendasar antara asuransi murni dan produk asuransi yang memiliki komponen investasi.

Industri Asuransi Jiwa Diharapkan Lebih Agresif

AAJI berharap para pelaku industri dapat terus berinovasi dan meningkatkan edukasi kepada publik. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya membeli produk karena dorongan agen pemasaran, tetapi juga karena kesadaran atas manfaat proteksi dan potensi investasi jangka panjang.

Melalui acara penghargaan yang digelar oleh Investortrust dan Infovesta ini, AAJI juga memberikan apresiasi terhadap kinerja perusahaan asuransi yang mampu menjaga

AAJI menegaskan bahwa unit link masih memiliki ceruk pasar yang kuat di Indonesia. Selama pemasaran dilakukan secara bertanggung jawab dan edukasi terus ditingkatkan, produk ini tetap akan menjadi solusi proteksi sekaligus investasi yang menarik bagi masyarakat, serta menjadi pilar penting dalam menopang ekonomi nasional.

Terkini

Menikmati Beragam Menu Lezat Marugame Udon di Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:18 WIB

Chocolate Bingsu, Dessert Segar Favorit Anak Muda Indonesia

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:16 WIB

4 Spot Burnt Cheesecake Paling Lezat di Malang

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:14 WIB

Menikmati Gelato Jogja: Ragam Rasa yang Menggoda Lidah

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:12 WIB

Little Salt Bread Viral: 4 Menu Best Seller Wajib Coba

Selasa, 09 September 2025 | 16:26:10 WIB