Cuaca Ekstrem Terjang Gowa, Ratusan Rumah Warga Rusak Dihantam Angin Kencang

Rabu, 08 Oktober 2025 | 10:02:22 WIB
Cuaca Ekstrem Terjang Gowa, Ratusan Rumah Warga Rusak Dihantam Angin Kencang

JAKARTA - Fenomena cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Sulawesi Selatan. Kali ini, angin kencang disertai hujan deras menghantam tiga kecamatan di Kabupaten Gowa pada Senin, 6 Oktober 2025, sekitar pukul 15.00 WITA.

Akibat bencana tersebut, sedikitnya 332 rumah warga mengalami kerusakan dari ringan hingga berat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan mencatat, sebanyak 265 kepala keluarga terdampak langsung dan kini membutuhkan bantuan darurat.

Dampak Terparah di Kecamatan Bontomarannu

Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengungkapkan bahwa kejadian ini merupakan akibat dari cuaca ekstrem yang memunculkan angin puting beliung. Fenomena tersebut menghantam tiga kecamatan, yakni Bontomarannu, Bajeng, dan Pallangga.

“Dampak dari bencana ini ada 265 kepala keluarga di tiga kecamatan di Gowa terdampak dan membutuhkan bantuan darurat,” ujar Amson. Ia menambahkan, sebagian besar warga kini tengah melakukan pembersihan dan memperbaiki rumah mereka secara mandiri.

Menurut laporan lapangan, Kecamatan Bontomarannu menjadi wilayah dengan dampak paling besar. Sebanyak 140 rumah dan dua fasilitas umum dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga berat. Sementara itu, di Kecamatan Bajeng tercatat 117 rumah rusak, dan di Kecamatan Pallangga terdapat 75 rumah yang terdampak.

“Kerusakan parah terjadi di Kecamatan Bontomarannu. Total kerusakan ada 332 rumah warga terdampak,” ungkap Amson dalam keterangannya. Ia menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem seperti ini perlu diwaspadai karena bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa tanda-tanda yang jelas.

Upaya Penanganan dan Bantuan Darurat

Pasca-kejadian, tim BPBD Gowa langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen dan membantu warga terdampak. Pemerintah daerah bersama masyarakat bahu membahu membersihkan puing-puing serta memperbaiki sementara rumah yang rusak.

Amson menyebut, hingga saat ini petugas masih berada di lapangan untuk memantau situasi. “Saat ini, warga bersama pemerintah setempat dan BPBD melakukan pembersihan serta memperbaiki sementara rumah warga yang terdampak bencana tersebut,” ujarnya.

Kerugian material akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 934 juta. Angka tersebut mencakup kerusakan rumah warga, fasilitas umum, serta infrastruktur lingkungan sekitar. Meski tidak ada laporan korban jiwa, bencana ini tetap menimbulkan kepanikan di kalangan warga yang sedang beraktivitas saat angin kencang melanda.

Selain menimbulkan kerugian materi, peristiwa ini juga memaksa beberapa keluarga mengungsi sementara ke rumah kerabat mereka. Beberapa atap rumah dilaporkan beterbangan, pohon tumbang menimpa kendaraan, serta sejumlah peralatan rumah tangga rusak berat.

Cuaca Ekstrem dan Peringatan Dini

Cuaca ekstrem yang melanda Gowa kali ini bukan kejadian pertama. Dalam beberapa pekan terakhir, wilayah Sulawesi Selatan memang dilaporkan sering diguyur hujan lebat disertai angin kencang. BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi hujan deras dan angin puting beliung di sejumlah daerah di Sulsel.

Angin puting beliung sendiri merupakan fenomena atmosfer yang sering muncul ketika udara panas naik ke atmosfer dan bertemu dengan awan hujan yang membawa udara dingin. Pertemuan dua massa udara tersebut dapat menciptakan pusaran angin yang berputar cepat dan mampu merusak bangunan di permukaan tanah.

Warga diimbau untuk selalu waspada, terutama saat musim peralihan menuju musim hujan seperti saat ini. Pemerintah daerah juga diminta memperkuat sistem mitigasi bencana di tingkat desa agar masyarakat bisa lebih siap menghadapi potensi cuaca ekstrem.

Gotong Royong Warga Gowa

Meskipun diterpa bencana, semangat gotong royong masyarakat Gowa patut diapresiasi. Warga saling membantu memperbaiki rumah, membersihkan sisa-sisa reruntuhan, serta menyalurkan bantuan logistik bagi tetangga yang terdampak paling parah.

Pemerintah kabupaten bersama relawan terus menyalurkan kebutuhan mendesak seperti bahan makanan, air bersih, dan perlengkapan tidur. Bantuan sementara juga diberikan kepada keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan berat agar dapat kembali beraktivitas dengan aman.

Bencana ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran terhadap perubahan cuaca ekstrem dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi risiko bencana. Dengan langkah cepat dan kerja sama antara warga dan pemerintah, diharapkan proses pemulihan di Gowa bisa berjalan lebih lancar dalam waktu dekat.

Terkini