Transformasi Digital PGE Lewat G-Bionic Tingkatkan Efisiensi Energi Panas Bumi

Selasa, 04 November 2025 | 12:08:58 WIB
Transformasi Digital PGE Lewat G-Bionic Tingkatkan Efisiensi Energi Panas Bumi

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memanfaatkan teknologi G-Bionic untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis. Direktur Operasi PGE Ahmad Yani menegaskan bahwa peran PGE sangat strategis dalam mendukung percepatan transisi energi nasional menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Optimalisasi pengembangan panas bumi harus dimulai dari dalam organisasi melalui transformasi adaptif terhadap kemajuan era digital. Ahmad Yani menekankan bahwa teknologi bukan sekadar alat, tetapi kunci utama memperkuat daya saing dan keberlanjutan bisnis PGE di tengah dinamika industri energi global.

Swasembada energi menjadi fondasi kemandirian bangsa di tengah krisis iklim dan dinamika global. Transformasi digital memungkinkan PGE mempercepat pengambilan keputusan berbasis data, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengembangkan energi bersih secara presisi.

G-Bionic: Pintu Gerbang Budaya Kerja Berbasis Data

Program G-Bionic diinisiasi pada 2023 sebagai rangkaian transformasi digital jangka panjang PGE. Program ini dirancang menjadi fondasi pengambilan keputusan berbasis data di seluruh lini operasional perusahaan.

Komisaris Independen PT Pertamina, Raden Adjeng Sondaryani, menyatakan apresiasinya terhadap G-Bionic pada PGE Digital Day 2025 di Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025. Ia menekankan bahwa inisiatif ini mencerminkan komitmen Pertamina mempercepat transformasi digital demi energi hijau Indonesia.

Teknologi ini berorientasi pada penciptaan nilai nyata, bukan hanya perubahan sistem. Implementasi G-Bionic mencakup 52 inisiatif digital yang meliputi subsurface, drilling, surface, hingga enterprise, membentuk budaya kerja berbasis data.

Hingga saat ini, G-Bionic memberikan berbagai manfaat signifikan. Manfaat tersebut antara lain menekan biaya pemboran hingga 6 persen, mengoptimalkan hingga 100.000 jam kerja produktif, dan meningkatkan produksi hingga 4 persen dari kapasitas terpasang.

Efisiensi ini diperoleh melalui optimasi sumur dan pembangkit, serta peningkatan performa pembangkit. Langkah ini memperlihatkan bagaimana transformasi digital dapat menjadi pengubah permainan bagi operasi panas bumi nasional.

Transformasi Digital Sebagai Fondasi Target Energi Nasional

Direktur Utama PGE Julfi Hadi menyampaikan bahwa transformasi digital terintegrasi menjadi kunci pencapaian target 1,8 gigawatt (GW) pada 2033 dan pengembangan potensi panas bumi hingga 3 GW. Program G-Bionic mempercepat digitalisasi end-to-end, mulai eksplorasi, pengembangan, hingga operasi.

Indonesia memiliki 40 persen potensi panas bumi dunia, dan PGE berkomitmen menjadi pemain utama di tingkat global. Julfi menegaskan bahwa inovasi ini mendorong efisiensi sekaligus meningkatkan keberhasilan pengeboran.

Transformasi digital menjadi instrumen strategis untuk efisiensi dan ketepatan pengambilan keputusan. Hal ini juga memperkuat daya saing jangka panjang PGE di tengah transisi energi global.

Raden Adjeng Sondaryani menambahkan bahwa G-Bionic membangun budaya kerja yang adaptif, aman, dan berkelanjutan. Dengan budaya kerja berbasis data, PGE menyiapkan fondasi untuk aspirasi menjadi perusahaan energi panas bumi kelas dunia.

PGE Digital Day 2025: Ruang Diskusi dan Kolaborasi

Acara PGE Digital Day 2025 di Jakarta pada Senin, 27 Oktober 2025, menghadirkan sosialisasi G-Bionic Project Update, diskusi panel, dan sharing session. Kegiatan ini menampilkan pengalaman pemanfaatan teknologi digital dari berbagai anak usaha Pertamina.

Selain jajaran direksi PGE, hadir pula pemangku kepentingan dari Kementerian ESDM, termasuk Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal EBTKE, Gigih Udi Atmo. Beberapa narasumber dari perusahaan global juga turut berbagi pengalaman, antara lain dari Microsoft, Accenture, Grab, dan Peruri.

Diskusi panel menekankan pentingnya teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan inovasi energi bersih. Kolaborasi ini menjadi sarana memperkuat kapasitas internal PGE serta membangun ekosistem kerja berbasis data.

Dengan G-Bionic, PGE mampu memanfaatkan data secara optimal untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Inisiatif ini juga menjadi tolok ukur bagi industri panas bumi nasional dalam menghadapi dinamika pasar global.

Program ini membuktikan bahwa inovasi teknologi bisa menjadi penggerak efisiensi dan keberlanjutan. PGE menempatkan transformasi digital sebagai inti strategi untuk mewujudkan energi bersih yang handal dan presisi.

Menuju Masa Depan Energi Panas Bumi

Implementasi G-Bionic bukan sekadar digitalisasi operasional, tetapi transformasi budaya kerja. PGE membangun ekosistem berbasis data yang memungkinkan prediksi operasional lebih akurat dan pengambilan keputusan lebih cepat.

Efisiensi dan peningkatan produksi yang dicapai melalui G-Bionic menunjukkan potensi teknologi digital sebagai game changer. Langkah ini sejalan dengan visi PGE untuk menjadi pemimpin energi panas bumi global.

Dengan transformasi digital ini, PGE menegaskan komitmennya pada keberlanjutan dan efisiensi energi. Perusahaan mengambil peran strategis dalam transisi energi bersih nasional, sekaligus memperkuat kemandirian energi Indonesia.

Program G-Bionic membuktikan bahwa inovasi dan teknologi digital mampu mengubah cara kerja, meningkatkan produktivitas, dan mempercepat pencapaian target energi. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa PGE berkomitmen membangun masa depan energi yang bersih, efisien, dan berkelanjutan.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB