Kesehatan Lutut Tidak Hanya Soal Usia, Ini Peran Nutrisi dan Susu Menurut Dokter

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30:20 WIB
Kesehatan Lutut Tidak Hanya Soal Usia, Ini Peran Nutrisi dan Susu Menurut Dokter

JAKARTA - Kesehatan lutut sering kali baru menjadi perhatian ketika muncul rasa nyeri atau keterbatasan gerak. Banyak orang langsung mengaitkannya dengan faktor usia, cedera, atau aktivitas fisik yang terlalu berat.

Padahal, ada aspek penting lain yang kerap luput dari perhatian, yaitu peran nutrisi dalam menjaga kekuatan lutut. Asupan gizi seimbang menjadi fondasi utama bagi kesehatan sendi penopang tubuh ini.

Lutut memiliki fungsi vital sebagai sendi utama yang menopang berat badan dan mendukung aktivitas harian. Setiap langkah, duduk, berdiri, hingga bergerak aktif sangat bergantung pada kondisi lutut yang sehat.

Untuk menjalankan fungsi tersebut, lutut membutuhkan dukungan tulang, otot, serta jaringan di sekitarnya yang kuat. Semua komponen itu sangat dipengaruhi oleh kualitas nutrisi yang dikonsumsi setiap hari.

Salah satu asupan yang sering dikaitkan dengan kesehatan tulang dan sendi adalah susu. Susu dikenal sebagai sumber protein dan berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.

Dokter spesialis ortopedi, Dr. dr. Franky Hartono, Sp.OT (K), menjelaskan bahwa konsumsi susu memiliki peran dalam metabolisme tulang. Metabolisme tulang yang baik akan berdampak pada kesehatan lutut secara keseluruhan.

Hubungan Metabolisme Tulang dan Kesehatan Lutut

Menurut dr. Franky, lutut tidak dapat dipisahkan dari kondisi tulang yang menopangnya. Tulang yang kuat memungkinkan sendi bekerja secara optimal dalam menahan beban tubuh.

“Metabolisme tulang menjadi lebih kuat, pasti akan berdampak baik,” ujarnya saat ditemui usai press conference Siloam Robotic Center di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, Jakarta Selatan.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa kesehatan tulang menjadi dasar penting bagi kekuatan lutut. Jika metabolisme tulang terganggu, fungsi sendi pun ikut terpengaruh.

Gangguan metabolisme tulang dapat meningkatkan risiko masalah sendi, termasuk lutut. Kondisi ini sering berkembang perlahan dan baru dirasakan saat usia bertambah.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan tulang sejak dini menjadi langkah penting. Upaya ini berperan besar dalam melindungi lutut untuk jangka panjang.

Asupan nutrisi yang mendukung metabolisme tulang tidak bisa diabaikan. Pola makan yang tepat membantu tulang tetap padat dan kuat seiring waktu.

Susu menjadi salah satu contoh asupan yang mendukung proses tersebut. Kandungan protein dan nutrisi di dalamnya membantu memperkuat struktur tulang.

Dengan tulang yang lebih kuat, sendi lutut dapat bekerja lebih efisien. Beban aktivitas harian pun dapat ditopang dengan lebih baik.

Peran Protein dalam Menopang Struktur Sendi

Selain susu, dr. Franky juga menekankan pentingnya asupan protein secara umum. Protein memiliki fungsi utama dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.

Jaringan tersebut mencakup tulang, otot, dan struktur pendukung sendi. Tanpa asupan protein yang cukup, kekuatan jaringan ini dapat menurun.

“Kalau asupan secara general protein. Susu termasuk protein juga ya, itu akan membantu tulang yang lebih kokoh, lebih kuat,” kata dr. Franky.

Protein membantu menjaga kekuatan otot yang berperan penting dalam menopang sendi lutut. Otot yang kuat akan mengurangi beban langsung pada sendi.

Jika otot lemah, lutut harus bekerja lebih keras untuk menopang tubuh. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko nyeri dan gangguan sendi.

Asupan protein yang dianjurkan dapat diperoleh dari berbagai sumber. Pilihannya meliputi telur, ikan, daging tanpa lemak, dan ayam.

Selain sumber hewani, protein nabati juga berperan penting. Tahu, tempe, dan kacang-kacangan dapat menjadi alternatif yang baik.

Kombinasi berbagai sumber protein membantu tubuh mendapatkan asam amino yang dibutuhkan. Dengan demikian, jaringan tubuh dapat terpelihara secara optimal.

Keseimbangan protein dalam pola makan sehari-hari menjadi kunci. Hal ini tidak hanya mendukung kesehatan otot, tetapi juga kekuatan lutut.

Peran Sayuran dan Vitamin dalam Mendukung Fungsi Sendi

Tidak hanya protein, asupan sayuran juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan lutut. Sayuran kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

“Sayuran baik juga, karena sumber vitamin,” ucap dr. Franky. Vitamin berperan dalam berbagai proses metabolisme tubuh.

Vitamin dan mineral membantu menjaga kepadatan tulang. Selain itu, nutrisi tersebut mendukung fungsi jaringan di sekitar sendi.

Proses perbaikan sel juga sangat bergantung pada kecukupan vitamin. Dengan asupan yang cukup, tubuh mampu memperbaiki jaringan yang mengalami tekanan.

Sayuran hijau, misalnya, mengandung mineral penting untuk tulang. Kandungan tersebut mendukung kekuatan struktur penopang lutut.

Kombinasi vitamin dan mineral membantu sendi tetap fleksibel. Hal ini penting agar lutut dapat bergerak dengan nyaman.

Asupan sayuran yang beragam juga membantu menjaga keseimbangan nutrisi. Tubuh mendapatkan berbagai zat penting dari sumber alami.

Pola makan yang kaya sayuran mendukung kesehatan jangka panjang. Lutut pun dapat berfungsi optimal seiring bertambahnya usia.

Pola Makan Seimbang sebagai Kunci Kesehatan Lutut

Dr. Franky menegaskan bahwa kesehatan lutut tidak bisa dijaga hanya dengan satu jenis makanan. Pola makan seimbang tetap menjadi kunci utama.

Asupan nutrisi yang baik membantu tulang menjadi lebih kuat. Otot pun dapat bekerja dengan lebih optimal dalam menopang sendi.

Sendi lutut yang didukung tulang dan otot sehat akan lebih tahan terhadap tekanan. Risiko gangguan sendi dapat diminimalkan.

Menjaga kesehatan lutut bukan hanya soal menghindari cedera. Pengaturan aktivitas fisik juga perlu diimbangi dengan nutrisi yang tepat.

Tanpa nutrisi yang cukup, latihan atau aktivitas fisik tidak akan memberikan hasil maksimal. Tubuh membutuhkan bahan bakar yang seimbang untuk berfungsi optimal.

Langkah sederhana seperti memperhatikan asupan harian dapat memberikan dampak besar. Kebiasaan ini membantu menjaga fungsi lutut dalam jangka panjang.

Dengan nutrisi yang seimbang, tubuh mampu beradaptasi terhadap aktivitas sehari-hari. Lutut pun tetap kuat meski digunakan secara rutin.

Pada akhirnya, kesehatan lutut adalah hasil dari berbagai faktor yang saling berkaitan. Nutrisi menjadi salah satu fondasi penting yang tidak boleh diabaikan.

Melalui pola makan seimbang dan asupan nutrisi yang cukup, lutut dapat tetap berfungsi dengan baik hingga usia lanjut. Langkah ini menjadi investasi kesehatan jangka panjang yang bernilai besar.

Terkini