JAKARTA - Pemerintah menyalurkan bantuan sosial (bansos) tahap akhir untuk Program Keluarga Harapan (PKH) pada bulan Desember 2025. Penerima yang belum menerima dana dapat memantau status pencairan melalui laman resmi Cek Bansos Kemensos.
Pengecekan ini menjadi penting agar penerima mengetahui apakah dana sudah cair atau belum. Status pencairan menjadi bukti resmi bagi penerima untuk mengambil dana di Bank Himbara atau Kantor Pos terdekat.
Cara Mengecek Bansos PKH Secara Online
Untuk mengecek bansos, dibutuhkan data diri yang tercantum di KTP, termasuk nomor NIK, nama lengkap, dan alamat domisili. Laman Cek Bansos Kemensos juga memungkinkan pengecekan untuk anggota keluarga atau orang lain dengan data lengkap.
Terdapat dua metode utama untuk memantau pencairan bansos PKH. Kedua metode ini bisa dilakukan melalui HP atau laptop sehingga lebih mudah dan cepat.
Melalui Situs Resmi Kemensos
Langkah pertama adalah membuka laman https://cekbansos.kemensos.go.id/
. Pengguna perlu mengisi data wilayah mulai dari provinsi, kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan sesuai domisili.
Selanjutnya masukkan nama penerima bansos sesuai KTP. Ketik 4 huruf kode verifikasi yang muncul, klik “Cari Data,” dan tunggu beberapa saat hingga status pencairan muncul di layar.
Melalui Aplikasi Cek Bansos
Cara kedua adalah melalui aplikasi Cek Bansos yang dapat diunduh dari Appstore atau Play Store. Setelah instalasi, pengguna wajib registrasi dengan data lengkap jika belum memiliki akun.
Setelah login, klik menu “Cek Bansos,” masukkan wilayah tempat tinggal dan nama penerima sesuai KTP, lalu isi kode verifikasi. Klik “Cari Data” dan tunggu hingga hasil pencocokan muncul, menampilkan status bansos PKH secara jelas.
Jadwal dan Tahap Pencairan Bansos PKH
Pemerintah menyalurkan dana PKH per tiga bulan sekali, sehingga penerima mendapatkan bantuan empat kali setahun. Saat ini pencairan memasuki tahap keempat untuk bulan Oktober, November, dan Desember 2025.
Pencairan bisa terjadi pada awal, tengah, maupun akhir bulan. Penerima dapat langsung mengecek melalui laman atau aplikasi agar mengetahui dana sudah masuk ke rekening atau belum.
Informasi Bansos PKH 2026
Beredar kabar bahwa PKH 2026 akan mengalami perubahan kebijakan oleh Presiden Prabowo Subianto. Faktanya, hal ini tidak benar karena Presiden belum menyatakan akan mengganti program PKH dengan bantuan baru.
Program PKH tetap akan berjalan pada 2026 dengan target 10 juta keluarga. Besaran bantuan tiap tahap berkisar antara Rp 225.000 hingga Rp 1.000.000, disesuaikan dengan kategori penerima.
Bantuan Lain yang Berlanjut
Selain PKH, sejumlah bantuan lain tetap berjalan pada tahun depan. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Indonesia Pintar (PIP), Penerima Iuran JKN, dan bantuan beras akan tetap disalurkan bagi masyarakat kurang mampu.
Sementara BLT Kesra Rp 900.000 dipastikan akan dihentikan pada 2026. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan hal tersebut masih menunggu keputusan akhir, karena bantuan tersebut hanya stimulan di akhir tahun.
Nominal Bansos PKH Berdasarkan Kategori
Besaran PKH berbeda-beda sesuai kebutuhan penerima. Ibu hamil dan anak usia dini mendapat Rp 3 juta/tahun atau Rp 750.000/tahap.
Siswa SD menerima Rp 900.000/tahun atau Rp 225.000/tahap, siswa SMP Rp 1,5 juta/tahun atau Rp 375.000/tahap, dan siswa SMA Rp 2 juta/tahun atau Rp 500.000/tahap.
Disabilitas berat menerima Rp 2,4 juta/tahun atau Rp 600.000/tahap, begitu pula lanjut usia 60+ yang menerima nominal sama. Korban pelanggaran HAM berat mendapat bantuan Rp 10,8 juta/tahun atau Rp 2,7 juta/tahap, sebagai bentuk kompensasi sosial.
Tetap Pantau Pencairan Bansos
Bagi penerima PKH tahap akhir, penting untuk rutin mengecek status pencairan dana melalui situs resmi atau aplikasi Kemensos. Informasi ini membantu memastikan hak sosial masyarakat terpenuhi dengan tepat waktu.
Dengan mengetahui tahap pencairan dan nominal bantuan, penerima dapat merencanakan penggunaan dana secara efektif. Program PKH tetap menjadi salah satu solusi pemerintah untuk meringankan beban keluarga kurang mampu di Indonesia.