Saham Incaran Asing Diprediksi Tembus Rp6.000, Ini Daftarnya

Rabu, 28 Mei 2025 | 10:16:15 WIB
Saham Incaran Asing Diprediksi Tembus Rp6.000, Ini Daftarnya

JAKARTA - Investor asing kembali menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia. Sejumlah emiten dengan fundamental kuat menjadi buruan asing dalam beberapa pekan terakhir, bahkan beberapa di antaranya diproyeksikan menembus harga Rp6.000-an per saham.

Kondisi ini memperkuat optimisme pelaku pasar terhadap potensi pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang saat ini bergerak stabil di atas level 7.000.

Saham-Saham Favorit Asing dan Proyeksi Harganya

Sejumlah saham unggulan yang menjadi incaran investor asing menunjukkan prospek kenaikan signifikan. Di antaranya adalah saham sektor perbankan, konsumer, otomotif, dan telekomunikasi. Berikut beberapa saham yang diperkirakan akan menembus level harga Rp6.000-an:

Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham bank pelat merah ini terus mencatat pembelian bersih (net buy) oleh asing. Dengan tren kinerja yang solid dan pertumbuhan kredit yang konsisten, BBRI diproyeksikan mampu menyentuh harga di kisaran Rp6.300–Rp6.500 dalam waktu dekat.

Astra International (ASII)
Emiten konglomerasi ini juga mendapat perhatian investor luar negeri. Stabilnya bisnis otomotif dan kontribusi dari segmen non-otomotif seperti keuangan dan agribisnis menjadi katalis positif. Saham ASII disebut berpotensi menembus Rp6.000 jika tren pembelian asing berlanjut.

Telkom Indonesia (TLKM)
Di tengah permintaan akan layanan digital dan infrastruktur telekomunikasi, TLKM dinilai memiliki valuasi yang masih menarik. Proyeksi harga saham ini dikabarkan berada di atas Rp6.200, terutama jika ekspansi anak usahanya terus menunjukkan kinerja positif.

Indofood Sukses Makmur (INDF)
Sebagai emiten sektor konsumer yang stabil, INDF menjadi alternatif pilihan investor asing yang mencari saham defensif. Saham ini diperkirakan bisa menguat menuju kisaran Rp6.500, ditopang permintaan tinggi terhadap produk konsumer dalam dan luar negeri.

Unilever Indonesia (UNVR)
Meski sempat mengalami tekanan, saham UNVR perlahan bangkit dengan adanya potensi pemulihan konsumsi domestik. Proyeksi harga saham ini berada di atas Rp6.000 jika tren penjualan dan efisiensi operasional berlanjut secara konsisten.

Optimisme Investor Asing terhadap Pasar Saham Indonesia

Masuknya dana asing ke pasar modal Indonesia menandakan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi nasional. Selain itu, neraca perdagangan yang masih surplus, kebijakan fiskal yang ekspansif, dan pertumbuhan PDB yang stabil ikut mendorong minat investasi di sektor ekuitas.

“Ketertarikan asing pada saham-saham tertentu mencerminkan keyakinan bahwa fundamental perusahaan-perusahaan Indonesia tetap solid, meskipun ekonomi global masih dibayangi ketidakpastian,” ujar salah satu analis pasar saham.

Lebih lanjut, saham berkapitalisasi besar (big caps) masih menjadi favorit karena dianggap lebih likuid dan relatif aman. Saham-saham seperti BBRI, BBCA, TLKM, dan ASII menjadi perwakilan sektor yang fundamentalnya tangguh.

Strategi Investasi Menjelang Semester Kedua

Menjelang semester kedua tahun ini, para analis menyarankan investor lokal untuk tidak melewatkan momentum. Pembelian saham-saham incaran asing bisa menjadi strategi defensif maupun agresif tergantung pada profil risiko masing-masing investor.

Untuk investor jangka menengah hingga panjang, saham-saham yang saat ini berada di bawah harga wajar (undervalued) namun memiliki prospek pertumbuhan yang kuat patut dipertimbangkan. Selain itu, penting bagi investor untuk mempertimbangkan faktor eksternal seperti suku bunga global dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Di sisi lain, pelaku pasar juga disarankan memperhatikan sektor-sektor yang akan diuntungkan dari program pemerintah, seperti hilirisasi industri, transformasi digital, dan pengembangan energi terbarukan.

Kenaikan permintaan dari investor asing terhadap sejumlah saham menunjukkan peluang besar bagi pasar modal Indonesia. Saham-saham incaran asing seperti BBRI, ASII, TLKM, dan INDF diprediksi menembus harga Rp6.000-an dalam waktu dekat, memberikan sinyal kuat kepada investor lokal untuk segera mengambil posisi strategis.

Dengan strategi yang tepat dan pemilihan saham berbasis fundamental yang kuat, investor berpotensi memperoleh imbal hasil yang optimal seiring kinerja ekonomi Indonesia yang terus membaik. Saat ini adalah momentum yang penting untuk memanfaatkan gelombang masuknya modal asing ke pasar domestik.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB