BBM

Harga BBM Turun per 4 Juni 2025: Konsumen Lebih Hemat, Pertamina hingga Vivo Sesuaikan Tarif

Harga BBM Turun per 4 Juni 2025: Konsumen Lebih Hemat, Pertamina hingga Vivo Sesuaikan Tarif
Harga BBM Turun per 4 Juni 2025: Konsumen Lebih Hemat, Pertamina hingga Vivo Sesuaikan Tarif

JAKARTA - Kabar baik datang bagi para pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi dari berbagai perusahaan seperti Pertamina, Shell, BP AKR, hingga Vivo resmi turun mulai 1 Juni 2025. Penyesuaian harga ini dilakukan secara nasional dan menjadi angin segar bagi masyarakat menjelang musim mudik Lebaran 2025.

Langkah serentak ini merupakan respons dari pelaku industri energi terhadap tren penurunan harga minyak mentah dunia serta dinamika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Harga terbaru yang diumumkan memberikan penghematan signifikan bagi masyarakat pengguna BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Shell Super, hingga Revvo.

Harga BBM Pertamina Turun hingga Rp700 per Liter

PT Pertamina Patra Niaga, subholding commercial & trading dari PT Pertamina (Persero), mengumumkan penurunan harga untuk seluruh produk Pertamax Series dan Dex Series mulai 1 Juni 2025. Harga terbaru untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya sebagai berikut:

Pertamax (RON 92): Rp12.500/liter (dari Rp12.900)

Pertamax Green (RON 95): Rp13.250/liter (dari Rp13.700)

Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.500/liter (dari Rp14.000)

Dexlite (CN 51): Rp13.600/liter (dari Rp14.300)

Pertamina Dex (CN 53): Rp13.900/liter (dari Rp14.600)

Penyesuaian ini, menurut Plt. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam melayani masyarakat, terlebih menjelang masa libur panjang dan mudik Lebaran.

"Sebagai bagian dari komitmen dalam melayani masyarakat, khususnya pada momentum mudik Lebaran ini, pemerintah dan Pertamina Patra Niaga memberikan hadiah spesial dengan menurunkan harga BBM nonsubsidi. Kami berharap kebijakan ini dapat membantu masyarakat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan terjangkau," kata Mars Ega seperti dikutip dari tirto.id.

Shell Indonesia Ikut Koreksi Harga BBM

Shell Indonesia juga menurunkan harga seluruh varian BBM per awal Juni 2025. Penurunan harga di SPBU Shell wilayah Jabodetabek tercatat sebagai berikut:

Shell Super (RON 92): Rp12.920/liter (dari Rp13.590)

Shell V-Power (RON 95): Rp13.370/liter (dari Rp14.060)

Shell V-Power Nitro+ (RON 98): Rp13.550/liter (dari Rp14.240)

Shell V-Power Diesel: Rp14.060/liter (dari Rp14.760)

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk penyesuaian terhadap dinamika harga minyak global dan fluktuasi nilai tukar.

BP AKR Tawarkan Harga Kompetitif

BP AKR juga menurunkan harga BBM-nya dengan rincian sebagai berikut:

BP 92 (RON 92): Rp12.800/liter (dari Rp13.300)

BP Ultimate (RON 95): Rp13.370/liter (dari Rp14.060)

BP Diesel: Rp13.640/liter (dari Rp14.380)

BP Ultimate Diesel: Rp14.060/liter (dari Rp14.760)

Penurunan ini dimaksudkan untuk menjaga daya saing dan memberikan pilihan harga yang lebih kompetitif bagi konsumen.

Vivo Energy Indonesia Juga Turunkan Harga BBM

Vivo Energy Indonesia mengikuti langkah yang sama dengan perusahaan lainnya. Harga baru yang berlaku di seluruh SPBU Vivo adalah:

Revvo 90 (RON 90): Rp12.800/liter (dari Rp13.390)

Revvo 92 (RON 92): Rp12.920/liter (dari Rp13.590)

Revvo 95 (RON 95): Rp13.370/liter (dari Rp14.060)

Diesel Primus Plus (CN 51): Rp14.060/liter (dari Rp14.760)

Menurut pernyataan yang dikutip dari kompas.com dan katadata.co.id, penyesuaian ini dilakukan agar konsumen memiliki alternatif BBM berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.

Dampak bagi Konsumen dan Industri

Penurunan harga ini membawa angin segar terutama bagi konsumen yang merencanakan perjalanan jauh. Dalam konteks mudik Lebaran 2025, biaya bahan bakar yang lebih murah diperkirakan akan mendorong mobilitas lebih tinggi serta meningkatkan daya beli masyarakat.

Ekonom dari INDEF (Institute for Development of Economics and Finance), Bhima Yudhistira, dalam pernyataannya beberapa waktu lalu menyebut bahwa penurunan harga BBM bisa berdampak langsung pada efisiensi biaya logistik dan konsumsi rumah tangga. “Setiap koreksi harga BBM memberi efek psikologis dan riil pada konsumsi masyarakat, apalagi jika terjadi menjelang momentum besar seperti Lebaran,” ujar Bhima.

Konsumen Diimbau Tetap Bijak

Meskipun penurunan harga menjadi kabar baik, konsumen tetap diimbau menggunakan BBM secara bijak dan sesuai kebutuhan kendaraan. Pemerintah melalui Kementerian ESDM juga terus memantau harga BBM agar tetap sejalan dengan harga minyak mentah dan kurs rupiah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index