JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa harga resmi bahan bakar gas elpiji, baik subsidi maupun non-subsidi, tetap stabil hingga awal Juni 2025. Harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg masih bertahan di kisaran Rp18.000 per tabung, sementara untuk produk gas non-subsidi seperti Bright Gas ukuran 5,5 kg dan 12 kg mengalami penyesuaian harga di berbagai wilayah Indonesia.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Pejabat Sementara (Pjs) Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, yang menegaskan bahwa tidak ada perubahan harga sejak Januari 2025. “Masih tetap,” kata Heppy, menanggapi pertanyaan seputar harga elpiji untuk konsumen rumah tangga.
Tidak Ada Kenaikan Harga Elpiji 3 Kg
Elpiji bersubsidi 3 kg, yang populer disebut “gas melon”, tetap dijual seharga Rp18.000 per tabung. Harga ini telah bertahan sejak beberapa bulan terakhir, meskipun sempat mengalami penyesuaian pada September 2024.
Menanggapi hal tersebut, pejabat Pertamina, Sumarno, menyatakan bahwa penyesuaian tersebut tidak dikategorikan sebagai kenaikan harga. “Sebetulnya bukan naik, tapi menyesuaikan saja,” ujarnya kepada Kompas.com pada Senin (9/9/2024). Ia juga menegaskan bahwa penetapan HET elpiji 3 kg sudah melalui pertimbangan menyeluruh dari berbagai pihak.
Lebih lanjut, Sumarno menjelaskan bahwa HET elpiji 3 kg tidak mengalami kenaikan sejak tahun 2015. Namun, ia mengakui bahwa inflasi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam penyesuaian harga di masa mendatang.
Harga Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg di Seluruh Indonesia
Sementara itu, Pertamina juga merilis harga resmi Bright Gas per 10 Juni 2025 yang berlaku di seluruh Indonesia. Harga ini berbeda-beda tergantung wilayah distribusi, terutama karena faktor logistik dan biaya distribusi di masing-masing daerah.
Berikut adalah rincian harga Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg per wilayah:
Wilayah dengan Harga Bright Gas Termurah (Rp90.000 – Rp192.000):
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, dan NTB
Bright Gas 5,5 kg: Rp90.000
Bright Gas 12 kg: Rp192.000
Wilayah Sumatera dan Sulawesi Selatan:
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Palu
Bright Gas 5,5 kg: Rp94.000
Bright Gas 12 kg: Rp194.000
Wilayah Kalimantan dan Gorontalo:
Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, Timur; Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara
Bright Gas 5,5 kg: Rp97.000
Bright Gas 12 kg: Rp202.000
Wilayah dengan Harga Tertinggi:
Kalimantan Utara (Tarakan)
Bright Gas 5,5 kg: Rp107.000
Bright Gas 12 kg: Rp229.000
Maluku (Ambon) dan Papua (Jayapura)
Bright Gas 5,5 kg: Rp117.000
Bright Gas 12 kg: Rp249.000
Pihak Pertamina menyatakan bahwa perbedaan harga antarwilayah disebabkan oleh faktor biaya distribusi dan logistik. “Kami menyesuaikan harga sesuai dengan biaya operasional di masing-masing daerah agar tetap menjaga ketersediaan dan keterjangkauan produk,” ujar juru bicara Pertamina Patra Niaga.
Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Energi Rumah Tangga
Penetapan harga BBM dan elpiji bersubsidi merupakan bagian dari kebijakan energi nasional yang mengedepankan asas keadilan dan keberlanjutan. Pemerintah melalui Kementerian ESDM terus berupaya menyeimbangkan antara daya beli masyarakat dengan stabilitas fiskal.
Menurut catatan, keputusan harga elpiji juga mengacu pada formula yang tertuang dalam Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang menjadi acuan dalam perhitungan harga dasar elpiji non-subsidi.
Per 10 Juni 2025, masyarakat dapat bernafas lega karena harga elpiji 3 kg dan Bright Gas tetap stabil. Elpiji 3 kg masih dijual di kisaran Rp18.000 per tabung tanpa kenaikan sejak awal tahun. Sementara untuk Bright Gas, harga tetap bervariasi sesuai wilayah, dengan rentang Rp90.000–Rp117.000 untuk ukuran 5,5 kg, dan Rp192.000–Rp249.000 untuk ukuran 12 kg.
Stabilitas harga ini menjadi kabar baik, terutama di tengah tekanan ekonomi global dan potensi kenaikan harga energi. Pemerintah dan Pertamina berkomitmen untuk terus menjaga pasokan dan keterjangkauan energi bagi seluruh rakyat Indonesia. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari Pertamina untuk mendapatkan data harga terbaru yang akurat.
