Properti

Properti Subsidi Terbaru: Lippo Tawarkan Rumah 14 Meter Persegi untuk Masyarakat Perkotaan

Properti Subsidi Terbaru: Lippo Tawarkan Rumah 14 Meter Persegi untuk Masyarakat Perkotaan
Properti Subsidi Terbaru: Lippo Tawarkan Rumah 14 Meter Persegi untuk Masyarakat Perkotaan

JAKARTA - Inovasi hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kembali menjadi sorotan setelah Lippo Group resmi memperkenalkan konsep rumah subsidi ultra-kompak seluas 14 meter persegi. Inisiatif ini dinilai sebagai terobosan baru dalam menjawab kebutuhan akan rumah murah dan layak huni di kawasan padat penduduk dan kota-kota besar.

Dengan luas bangunan yang sangat minimalis, rumah ini disebut tetap mampu menghadirkan kenyamanan dasar dengan rancangan fungsional dan struktur yang efisien. Rumah subsidi ini dirancang untuk dibangun di kawasan perkotaan, terutama wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, yang saat ini menghadapi tekanan tinggi akibat keterbatasan lahan dan harga tanah yang terus meningkat.

Konsep Inovatif: Hunian Mikro, Fungsi Maksimal

Lippo menghadirkan dua tipe rumah subsidi dengan ukuran sangat kompak. Tipe pertama memiliki luas bangunan 14 meter persegi dengan lahan seluas 25 meter persegi. Rumah ini terdiri dari satu kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi dalam, serta ruang fungsional yang menggabungkan dapur, ruang tamu, dan area mencuci pakaian.

Sementara itu, tipe kedua menawarkan ruang lebih luas dengan luas bangunan 23,4 meter persegi di atas tanah seluas 26,3 meter persegi. Perbedaan utamanya adalah adanya kamar tambahan di lantai mezzanine yang juga memiliki akses ke kamar mandi. Tipe ini dirancang untuk keluarga kecil yang membutuhkan dua kamar tidur, tanpa kehilangan efisiensi tata ruang.

Ara: "Desain Ini Bisa Jadi Opsi Bagi Rumah Subsidi"

Dukungan terhadap konsep ekstrem ini datang langsung dari pemerintah. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengunjungi langsung mock-up rumah subsidi Lippo di Jakarta.

Dalam kunjungannya, ia menyampaikan bahwa desain rumah ini dapat menjadi acuan baru bagi para pengembang, terutama untuk kawasan padat dengan keterbatasan lahan.

“Desain ini bisa menjadi opsi bagi pengembang membangun rumah subsidi. Kami mengajak pengembang untuk membangun dengan desain usulan James,” ujar Maruarar Sirait, merujuk pada CEO Lippo Group, James Riady.

Tantangan Regulasi: Luas Rumah Subsidi Masih Terbentur Aturan

Meski mendapat apresiasi, penerapan rumah subsidi seluas 14 meter persegi ini masih menghadapi kendala regulasi. Peraturan yang berlaku saat ini menyebutkan bahwa rumah subsidi minimal memiliki luas efektif 36 hingga 54 meter persegi, sesuai ketentuan pemerintah.

“Kalau itu nggak berhasil, walaupun teman-teman mungkin setuju ini masuk ke rumah subsidi, ya komersilnya tetap jalan aja,” kata Ara, mengindikasikan bahwa proyek ini bisa tetap dijalankan sebagai hunian komersial jika tidak memenuhi syarat subsidi.

Namun, pihak pemerintah tetap membuka ruang diskusi dan evaluasi terhadap desain-desain alternatif selama bertujuan memenuhi kebutuhan MBR dengan tetap menjaga kelayakan huni.

Spesifikasi Teknis: Minimalis Tapi Tetap Nyaman

Meski berukuran mungil, rumah subsidi Lippo dibangun dengan material dan fasilitas standar hunian layak. Struktur menggunakan beton bertulang, dengan finishing keramik di seluruh lantai mulai dari ruang utama, kamar mandi, hingga teras. Dinding dari bata ringan dilapisi cat mortar, sementara plafon menggunakan gypsum.

Rumah ini juga dilengkapi kloset duduk, shower, wastafel, sink, serta dapur kecil. Sistem air bersih terhubung ke PDAM, dan daya listrik yang digunakan sebesar 900 watt. Untuk atap, digunakan baja ringan dan penutup spandek yang tahan lama. Kusen dan pintu terbuat dari bahan aluminium agar lebih tahan terhadap cuaca.

Rencana Pembangunan dan Lokasi Strategis

Lippo Group berencana membangun hunian mungil ini di sejumlah lokasi strategis di kawasan Jabodetabek dan kota besar lainnya yang memiliki akses memadai terhadap transportasi dan fasilitas umum. Pihak pengembang mengklaim bahwa sejumlah mitra properti sudah menyatakan minat untuk turut serta membangun konsep serupa.

Ara menambahkan, pemerintah terbuka menerima berbagai gagasan dari pengembang.

“Kami siap menerima berbagai usulan konsep desain rumah subsidi dari seluruh stakeholder perumahan,” ujarnya.

Solusi untuk Generasi Milenial dan Urban Worker

Rumah subsidi Lippo dengan desain 14 meter persegi ini dinilai cocok bagi kalangan pekerja urban, generasi milenial, serta keluarga muda yang baru memulai kehidupan mandiri di perkotaan. Harganya yang terjangkau dan ukuran yang praktis menjadi nilai jual utama di tengah tekanan harga rumah yang terus melonjak.

Namun, konsumen tetap diimbau mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang, terutama bagi yang berencana memiliki keluarga. Meski solusi ini menarik secara jangka pendek dan biaya, faktor kenyamanan dan ruang hidup yang memadai tetap harus menjadi perhatian.

Konsep rumah subsidi 14 meter persegi yang diusulkan Lippo Group menjadi gebrakan dalam sektor properti, khususnya bagi pasar hunian MBR. Dukungan dari pemerintah membuka peluang inovasi lebih luas, meskipun tantangan regulasi tetap harus diatasi. Jika berhasil diterapkan, rumah ultra-kompak ini bisa menjadi solusi nyata bagi jutaan masyarakat yang hingga kini masih kesulitan memiliki rumah di tengah kota.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index