Olahraga

Rutin Olahraga Sejak Muda Turunkan Risiko Hipertensi di Usia 60 Tahun, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Rutin Olahraga Sejak Muda Turunkan Risiko Hipertensi di Usia 60 Tahun, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Rutin Olahraga Sejak Muda Turunkan Risiko Hipertensi di Usia 60 Tahun, Ini Penjelasan Ilmiahnya

JAKARTA - Gaya hidup aktif sejak usia muda terbukti memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine menunjukkan bahwa individu yang rutin berolahraga sejak remaja hingga usia dewasa muda memiliki risiko hipertensi yang jauh lebih rendah saat menginjak usia 60 tahun.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 5.000 partisipan dari empat kota besar di Amerika Serikat. Para peneliti memantau kondisi kesehatan dan kebiasaan hidup mereka selama lebih dari 30 tahun. Data yang dikumpulkan mencakup pemeriksaan fisik rutin, pola aktivitas fisik, konsumsi alkohol, serta kebiasaan merokok.

Olahraga Dua Kali Lebih Banyak dari Rekomendasi Minimum

Salah satu temuan paling signifikan dari penelitian ini adalah bahwa peserta yang melakukan olahraga sedang selama lima jam per minggu dua kali lipat dari rekomendasi minimum saat ini memiliki risiko hipertensi yang jauh lebih rendah di usia lanjut. Ini terutama berlaku bagi mereka yang mempertahankan rutinitas tersebut hingga usia 60 tahun.

“Pencapaian aktivitas fisik minimal saja mungkin tidak cukup. Kami menemukan bahwa tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi memberikan perlindungan lebih baik terhadap hipertensi,” ungkap Jason Nagata, penulis utama studi sekaligus pakar kesehatan dewasa muda dari University of California, San Francisco (UCSF).

Penurunan Aktivitas Fisik Seiring Bertambahnya Usia

Studi juga mencatat bahwa tingkat aktivitas fisik menurun secara konsisten dari usia 18 hingga 40 tahun, sementara prevalensi hipertensi justru meningkat dalam periode tersebut. Penurunan ini tercatat merata pada semua kelompok ras dan gender yang dianalisis.

“Remaja dan orang-orang usia awal 20-an mungkin aktif secara fisik, tetapi pola ini berubah seiring bertambahnya usia,” kata Kirsten Bibbins-Domingo, seorang epidemiolog dari UCSF.

Penurunan ini disinyalir berkaitan erat dengan peralihan fase kehidupan, seperti lulus sekolah, masuk dunia kerja, hingga meningkatnya tanggung jawab keluarga. “Setelah lulus SMA, kesempatan berolahraga semakin sedikit seiring peralihan ke perguruan tinggi, pekerjaan, dan tanggung jawab keluarga,” tambah Nagata.

Ketimpangan Rasial dalam Aktivitas dan Risiko Hipertensi

Temuan lain yang mencolok dalam penelitian ini adalah ketimpangan rasial dalam aktivitas fisik dan risiko hipertensi. Aktivitas fisik di kalangan peserta kulit putih cenderung stabil setelah usia 40 tahun, sementara aktivitas peserta kulit hitam terus mengalami penurunan.

Akibatnya, angka hipertensi pada pria dan wanita kulit hitam di usia 60 tahun mencapai 80–90 persen, jauh lebih tinggi dibanding kelompok kulit putih, yaitu di bawah 70 persen untuk pria dan sekitar 50 persen untuk wanita.

“Meski banyak pemuda kulit hitam aktif dalam olahraga, faktor sosial ekonomi, lingkungan tempat tinggal, serta tanggung jawab kerja dan keluarga dapat menghambat kesinambungan aktivitas fisik di masa dewasa,” jelas Nagata.

Intervensi Dini Sangat Penting

Penelitian ini memperkuat urgensi promosi gaya hidup sehat sejak usia muda. Banyak remaja dan dewasa muda yang belum mencapai tingkat aktivitas fisik yang dianjurkan, dan hal ini terkait langsung dengan meningkatnya risiko tekanan darah tinggi di kemudian hari.

“Sekitar separuh partisipan kami di usia muda belum mencapai tingkat aktivitas fisik optimal. Ini terkait erat dengan munculnya hipertensi di kemudian hari,” kata Nagata lagi.

Hipertensi, yang dikenal sebagai silent killer, seringkali tidak menimbulkan gejala awal namun dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, hingga demensia.

Olahraga sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang

Studi ini menegaskan bahwa mempertahankan aktivitas fisik secara konsisten sejak usia muda bukan hanya penting untuk kebugaran harian, tapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam mencegah penyakit kronis di usia tua. Rutin berolahraga minimal lima jam per minggu dapat secara signifikan mengurangi risiko hipertensi, terutama jika dilakukan terus-menerus selama beberapa dekade.

Bagi generasi muda, menjaga gaya hidup aktif meskipun telah memasuki dunia kerja atau berkeluarga adalah langkah penting untuk menghindari dampak kesehatan serius di masa depan. Pemerintah, institusi pendidikan, hingga dunia kerja perlu berperan aktif menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas fisik berkelanjutan di seluruh tahap kehidupan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index