JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia mengalami beberapa perubahan menjelang akhir bulan Juni 2025. Informasi terbaru dari beberapa penyedia BBM besar seperti Pertamina, Shell, BP, dan Vivo menunjukkan adanya penurunan harga di beberapa jenis BBM, sekaligus penyesuaian harga lain yang patut diperhatikan oleh masyarakat.
Melalui pantauan lapangan dan data resmi yang dirilis pada Jumat, 20 Juni 2025, terdapat dinamika harga BBM yang berpengaruh langsung pada konsumsi masyarakat serta aktivitas ekonomi, terutama transportasi dan distribusi barang.
Penurunan Harga BBM Bersubsidi di SPBU Pertamina
PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan BUMN yang memegang peran utama dalam penyediaan BBM di Indonesia, mengumumkan penurunan harga khususnya pada jenis BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Pertamax Turbo di sejumlah wilayah.
Menurut sumber internal Pertamina, penurunan ini didasari oleh fluktuasi harga minyak dunia yang mulai menunjukkan tren menurun dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini memberikan ruang bagi Pertamina untuk menyesuaikan harga demi meringankan beban masyarakat.
“Penyesuaian harga BBM ini kami lakukan agar tetap sesuai dengan kondisi pasar global serta kebutuhan konsumen di dalam negeri,” ujar juru bicara Pertamina.
Meskipun harga Pertalite turun sekitar Rp200 hingga Rp300 per liter, Pertamax Turbo mengalami penurunan lebih signifikan di kisaran Rp500 per liter di beberapa SPBU, khususnya di wilayah Jawa dan Sumatera.
Harga Shell dan BP Stabil, Vivo Lakukan Penyesuaian
Sementara itu, Shell Indonesia dan BP Indonesia memilih mempertahankan harga BBM mereka pada level stabil tanpa perubahan berarti pada Jumat, 20 Juni 2025. Hal ini disampaikan oleh perwakilan Shell yang menyatakan bahwa harga mereka masih menyesuaikan dengan tren pasar global dan tidak ada kebutuhan mendesak untuk perubahan harga.
Berbeda dengan Shell dan BP, Vivo Energy Indonesia melakukan penyesuaian harga untuk produk tertentu. Beberapa jenis BBM non-subsidi seperti V-Power Racing mengalami penurunan harga hingga Rp400 per liter di beberapa daerah.
“Kami selalu berkomitmen menjaga keseimbangan antara harga kompetitif dan kualitas bahan bakar yang kami tawarkan,” jelas manajemen Vivo Energy.
Dampak Perubahan Harga BBM terhadap Konsumen dan Industri
Perubahan harga BBM ini menjadi perhatian utama bagi pengguna kendaraan pribadi maupun pelaku usaha transportasi dan logistik. Penurunan harga khususnya pada produk bersubsidi diharapkan dapat meringankan biaya operasional masyarakat serta menstabilkan harga barang kebutuhan pokok yang selama ini banyak dipengaruhi oleh biaya distribusi.
Menurut pengamat energi dari Universitas Indonesia, Dr. Raden Prakoso, perubahan harga BBM pada Juni 2025 ini cukup positif.
“Penurunan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite akan memberikan dampak signifikan bagi konsumsi masyarakat menengah ke bawah, sehingga daya beli bisa sedikit meningkat,” ujar Dr. Raden.
Namun, Dr. Raden juga mengingatkan bahwa volatilitas harga minyak dunia masih menjadi faktor risiko yang harus diperhatikan pemerintah dan pelaku industri.
Tren Harga Minyak Dunia dan Kebijakan Pemerintah
Harga BBM yang diatur sebagian oleh pemerintah melalui subsidi dan mekanisme pengendalian harga, memang sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar minyak global. Menurut data terbaru, harga minyak mentah jenis Brent dan WTI menunjukkan tren penurunan akibat kondisi geopolitik yang mulai mereda dan pasokan yang cukup stabil dari negara produsen utama.
Pemerintah Indonesia sendiri melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya menjaga kestabilan harga BBM agar tidak memberatkan masyarakat. Kebijakan subsidi dan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi instrumen yang terus dipantau dan disesuaikan.
Rekomendasi bagi Konsumen
Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti informasi resmi dari pemerintah dan distributor resmi BBM agar mendapatkan harga terbaru yang akurat dan menghindari potensi penipuan di lapangan. Selain itu, penggunaan BBM yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan sangat dianjurkan untuk menjaga performa mesin dan efisiensi bahan bakar.
Secara umum, harga BBM di Indonesia pada Juni 2025 mengalami beberapa penyesuaian terutama pada jenis produk bersubsidi seperti Pertalite dan beberapa produk non-subsidi di Vivo Energy. Shell dan BP masih mempertahankan harga stabil. Penurunan harga ini memberikan harapan akan adanya keringanan beban bagi masyarakat sekaligus mendukung kestabilan ekonomi nasional di tengah tantangan harga minyak dunia yang bergejolak.