JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur kembali mengalami fluktuasi pada Jumat pagi ini. Berdasarkan data terbaru dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), cabai rawit merah mencatat kenaikan signifikan hingga Rp5.161 per kilogram atau naik 10,91 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sementara itu, cabai merah keriting juga mengalami kenaikan tipis sebesar Rp870 atau 2,91 persen.
Berbeda dengan cabai, harga daging ayam kampung justru turun sebesar Rp1.093 per kilogram atau 1,60 persen. Sedangkan bahan pokok lain seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan bawang merah tidak mengalami perubahan harga yang berarti.
Daftar Harga Sembako di Jawa Timur per 20 Juni 2025
Berikut ini adalah harga rata-rata sembako di Jawa Timur yang dirilis pukul 08.21 WIB hari ini:
Beras Premium: Rp14.728/kg
Beras Medium: Rp12.682/kg
Gula Kristal Putih: Rp16.945/kg
Minyak Goreng Curah: Rp18.429/kg
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp20.019/liter
Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp17.409/liter
Daging Sapi Paha Belakang: Rp119.027/kg
Daging Ayam Ras: Rp30.654/kg
Daging Ayam Kampung: Rp67.281/kg
Telur Ayam Ras: Rp26.655/kg
Telur Ayam Kampung: Rp46.087/kg
Susu Kental Manis Merek Bendera (370 gr): Rp12.473
Susu Kental Manis Merek Indomilk (370 gr): Rp12.372
Susu Bubuk Merek Bendera (400 gr): Rp41.315
Susu Bubuk Merek Indomilk (400 gr): Rp40.138
Garam Bata: Rp1.521
Garam Halus: Rp9.431/kg
Cabai Merah Keriting: Rp30.769/kg
Cabai Merah Besar: Rp29.926/kg
Cabai Rawit Merah: Rp52.474/kg
Bawang Merah: Rp40.953/kg
Bawang Putih: Rp30.858/kg
Gas Elpiji: Rp19.833/tabung
Faktor Penyebab Kenaikan dan Penurunan Harga Sembako
Pergerakan harga sembako yang fluktuatif dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi alam hingga kebijakan pemerintah. Kepala Dinas Perdagangan Jawa Timur, Andi Prasetyo, menjelaskan, “Harga sembako sangat dinamis dan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pasokan serta permintaan di pasar.”
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi perubahan harga sembako di antaranya adalah:
Permintaan dan Penawaran: Jika permintaan naik sementara pasokan tetap atau berkurang, harga akan naik. Sebaliknya, jika pasokan melimpah namun permintaan menurun, harga akan turun.
Cuaca dan Musim: Cuaca ekstrem dan bencana alam dapat mengganggu produksi pertanian sehingga menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga.
Kebijakan Pemerintah: Kebijakan impor, subsidi, atau pajak yang dikeluarkan pemerintah bisa memengaruhi harga bahan pokok.
Biaya Produksi: Kenaikan harga pupuk, bahan bakar, dan upah tenaga kerja turut menaikkan biaya produksi dan distribusi.
Nilai Tukar Mata Uang: Fluktuasi nilai tukar dapat berdampak pada harga barang impor, yang pada akhirnya memengaruhi harga sembako.
Inflasi dan Kondisi Ekonomi: Tingginya inflasi cenderung mendorong kenaikan harga kebutuhan pokok.
Rantai Distribusi: Gangguan logistik seperti kemacetan dan pemogokan dapat memperlambat distribusi, menyebabkan pasokan terbatas dan harga naik.
Pentingnya Memantau Harga Sembako bagi Konsumen
Harga sembako yang berubah-ubah tentu berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga masyarakat. Dengan mengetahui harga terkini, konsumen dapat mengatur strategi belanja dan menghindari pembelian saat harga sedang melonjak.
“Memantau harga sembako secara rutin penting agar masyarakat dapat mengatur anggaran belanja dengan lebih bijak, apalagi di masa ketidakpastian ekonomi seperti sekarang,” tambah Andi Prasetyo.
Hari ini, Jumat 20 Juni 2025, harga cabai rawit di Jawa Timur naik signifikan mencapai Rp5 ribuan per kilogram, sementara daging ayam kampung mengalami penurunan harga. Sedangkan harga kebutuhan pokok lainnya relatif stabil.
Perubahan harga yang dinamis ini menunjukkan perlunya pengawasan ketat dan kebijakan yang responsif dari pemerintah agar stabilitas harga sembako bisa terjaga. Bagi masyarakat, selalu update informasi harga sembako menjadi kunci penting untuk mengelola pengeluaran dan memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan efektif.
