OTOMOTIF

Kemenparekraf Dukung JVWF 2025, Angkat Potensi Otomotif Kreatif

Kemenparekraf Dukung JVWF 2025, Angkat Potensi Otomotif Kreatif
Kemenparekraf Dukung JVWF 2025, Angkat Potensi Otomotif Kreatif

JAKARTA – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Jogja Volkswagen Festival (JVWF) 2025 sebagai bagian dari upaya memajukan sektor otomotif dalam ekosistem ekonomi kreatif nasional. Audiensi antara Menteri Ekraf Teuku Riefky dengan tim panitia JVWF berlangsung di Autograph Tower, Jakarta, membahas potensi kolaborasi lintas sektor untuk mendorong perkembangan industri kreatif di bidang otomotif.

Industri Otomotif Sebagai Sub-sektor Kreatif Potensial

Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan bahwa meskipun otomotif bukan bagian nomenklatur utama di kementeriannya, subsektor ini memiliki daya tarik besar karena berkaitan erat dengan berbagai subsektor ekonomi kreatif lainnya. Menurutnya, pengembangan industri otomotif dapat memberikan dampak berkelanjutan pada ekosistem ekonomi kreatif secara keseluruhan.

“Meskipun industri otomotif tidak secara khusus kami atur nomenklaturnya, namun industri ini menjadi subsektor yang sangat menarik untuk dikembangkan. Karena di dalamnya banyak bersinggungan dengan subsektor ekonomi kreatif lainnya dan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi ekosistem ekonomi kreatif,” ujar Menteri Ekraf Riefky.

Pernyataan ini sekaligus menegaskan kesiapan Kemenparekraf untuk mendorong potensi otomotif dalam ekonomi kreatif sebagai sektor yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja berkualitas.

Dukungan Penuh untuk JVWF 2025

Menteri Ekraf menegaskan kesiapannya memberikan dukungan penuh dalam penyelenggaraan JVWF yang dijadwalkan berlangsung pada 12–13 Juli 2025 di Gelanggang Inovasi & Kreativitas Universitas Gadjah Mada (UGM). Dukungan tersebut meliputi pembinaan, fasilitasi promosi, dan bentuk kolaborasi lain yang dapat dikembangkan bersama.

“Kami sangat terbuka untuk memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan acara ini, baik dalam bentuk pembinaan, fasilitasi promosi, maupun bentuk kolaborasi lainnya yang dapat dikomunikasikan lebih lanjut. Kami meyakini bahwa sektor otomotif memiliki potensi besar dan layak untuk dinaungi serta dikembangkan sebagai bagian dari ekosistem industri kreatif nasional,” tutur Riefky.

JVWF: Festival Otomotif Berkelas Internasional

Jogja Volkswagen Festival merupakan ajang otomotif berkelas internasional yang diinisiasi oleh Volkswagen Club Yogyakarta (VCY) sejak 2013. Festival ini tidak sekadar menjadi pameran kendaraan, tetapi juga sarana edukasi publik dan penguatan kolaborasi antar pelaku industri kreatif otomotif. Selain itu, festival mengedepankan pemanfaatan teknologi digital sebagai media penyampaian yang menarik khususnya bagi kalangan muda.

“Acara JVWF ini bukan hanya sebagai pameran, tetapi di dalamnya kita juga adakan sesi berbagi ilmu, khususnya untuk anak-anak muda, tentang bagaimana sesuatu yang awalnya hanya menjadi hobi, lama-lama berkembang menjadi komunitas, lalu bisa menjadi bisnis berskala nasional,” ujar Ketua Umum VCY, Didik Rahadian.

Didik menambahkan, festival ini juga berfungsi sebagai marketplace bagi para pelaku UMKM untuk saling berkolaborasi dan memperluas jaringan. Produk yang ditawarkan sangat beragam, meliputi spare part, pernak-pernik otomotif, aksesori interior, hingga produk pendukung lainnya.

“Produk yang ditawarkan pun beragam, tidak terbatas pada spare part, tetapi juga mencakup pernak-pernik otomotif, aksesori interior, dan berbagai produk pendukung lainnya,” tambah Didik.

Potensi “Hidden Gem” dalam Industri Otomotif Kreatif

Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu, memberikan apresiasi terhadap JVWF 2025 dan menilai festival ini sebagai langkah strategis dalam menggali potensi industri otomotif sebagai bidang yang mampu mempercepat pengembangan talenta kreatif anak bangsa.

“Industri otomotif ini ibarat ‘hidden gem’ memiliki potensi dampak ekonomi yang besar dan masih dapat dieksplorasi lebih jauh untuk dikembangkan. Kegiatan seperti ini menjadi peluang bagi kami untuk memperkuat data terkait ekonomi kreatif, khususnya dalam mengukur kontribusi sektor otomotif terhadap penguatan ekosistem ekonomi kreatif nasional,” jelas Yuke.

Yuke juga menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor yang terjalin melalui JVWF dapat mempercepat inovasi dan mendorong pertumbuhan UMKM yang berhubungan dengan sektor otomotif, sekaligus menambah nilai ekonomi yang signifikan.

Sinergi Pemerintah dan Komunitas untuk Ekonomi Kreatif

Audiensi ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Kemenparekraf seperti Deputi Bidang Kreativitas Budaya & Desain, Yuke Sri Rahayu; Direktur Arsitektur & Desain, Sabar Norma Megawati Panjaitan; Inspektur Achmadi; Plt. Direktur Aplikasi, Wahyu Wicaksono; serta Kepala Subdit Pemasaran dan Komersialisasi Arsitektur dan Desain, Linda Emilda.

Dari pihak penyelenggara, hadir pula Steering Committee JVWF 2025, Sumartoyo, serta Alumni Teknik Mesin UGM sekaligus wirausahawan otomotif, Rosyid.

Kehadiran berbagai pihak tersebut memperlihatkan sinergi positif antara pemerintah dan komunitas otomotif dalam mengembangkan industri kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.

Dukungan Kemenparekraf terhadap JVWF 2025 merupakan bukti nyata upaya pemerintah dalam mendukung perkembangan industri kreatif otomotif yang menjanjikan. Festival ini tidak hanya sebagai ajang pameran, tetapi juga wadah edukasi, kolaborasi, dan pengembangan bisnis kreatif berbasis komunitas otomotif.

Dengan dukungan penuh dari Kemenparekraf, JVWF diharapkan dapat menjadi momentum strategis untuk meningkatkan daya saing industri kreatif Indonesia di kancah nasional maupun internasional, sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru dan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif secara menyeluruh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index