JAKARTA - Proyek Bali International Hospital (BIH) yang dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah mencapai progres pembangunan sebesar 98,77% per 23 Januari 2025. Rumah sakit berstandar internasional ini terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, dan direncanakan mulai beroperasi pada kuartal II tahun 2025.
Dengan luas bangunan mencapai 67.465 meter persegi di atas lahan seluas 50.000 meter persegi, BIH dirancang untuk menjadi pusat layanan kesehatan unggulan dengan fokus pada lima spesialisasi utama, yakni Kardiologi (Cardiology), Onkologi (Oncology), Neurologi (Neurology), Gastroenterohepatologi, serta Ortopedi (Orthopaedics), yang disingkat CONGO.
Selain mengutamakan layanan medis kelas dunia, BIH juga mengedepankan konsep ramah lingkungan. Rumah sakit ini berhasil memperoleh sertifikasi Gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI) berkat sejumlah inisiatif keberlanjutan, seperti pemanfaatan energi terbarukan, pengolahan air limbah greywater, serta penyediaan ruang terbuka hijau yang mencakup lebih dari 80 persen dari total luas lahan. Hal ini menjadi langkah nyata BIH dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyatakan apresiasi atas kemajuan proyek ini. Ia menilai bahwa rumah sakit yang dibangun dengan standar internasional dan dilengkapi teknologi medis modern ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam layanan kesehatan di Indonesia.
“Bali International Hospital bukan hanya akan melayani kebutuhan medis masyarakat Indonesia, tetapi juga mampu menarik pasien dari berbagai negara. Ini adalah langkah besar untuk memajukan layanan kesehatan nasional sekaligus mendorong pariwisata kesehatan,” ujarnya.
BIH juga telah membangun kerja sama strategis dengan operator layanan medis asing ternama, seperti Innoquest dari Singapura untuk layanan laboratorium, dan ICON Cancer Center dari Australia untuk layanan onkologi. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan medis di BIH sekaligus menarik wisatawan medis (medical tourism) ke Bali.
Penyelesaian pembangunan BIH ini menandai komitmen Indonesia dalam menyediakan layanan kesehatan berstandar global yang dapat diakses masyarakat luas. Selain itu, keberadaan BIH di Bali memperkuat posisi pulau dewata sebagai destinasi wisata kesehatan yang mendunia, seiring dengan meningkatnya permintaan wisatawan yang mencari layanan medis berkualitas tinggi.
Dengan kapasitas dan fasilitas yang lengkap, BIH diharapkan menjadi solusi utama bagi kebutuhan kesehatan masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di sektor kesehatan dan pariwisata di Bali.
Keberhasilan pembangunan BIH juga menjadi bukti nyata kemampuan PT PP dalam menjalankan proyek strategis nasional dengan standar mutu tinggi dan tepat waktu. Rumah sakit ini diharapkan dapat beroperasi sesuai jadwal pada kuartal II tahun 2025 dan mulai memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Sebagai rumah sakit dengan fasilitas medis terdepan dan konsep ramah lingkungan, BIH diyakini akan menjadi pusat pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan pasien domestik dan internasional, sekaligus mendorong pengembangan wisata kesehatan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Dengan begitu, pembangunan Bali International Hospital menjadi momentum penting dalam transformasi layanan kesehatan Indonesia menuju standar global, sekaligus memperkuat daya saing Bali sebagai destinasi wisata kesehatan unggulan dunia.