cara menyimpan daging kurban di kulkas

10 Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas agar Tahan Lama

10 Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas agar Tahan Lama
cara menyimpan daging kurban di kulkas

JAKARTA - Cara menyimpan daging kurban di kulkas menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat perayaan Idul Adha. 

Setelah menerima daging kurban, sebagian orang mungkin langsung memasaknya menjadi aneka hidangan lezat, namun tak sedikit pula yang memilih menyimpannya untuk diolah di kemudian hari.

Sayangnya, tidak semua orang mengetahui metode penyimpanan daging kurban yang benar agar kualitasnya tetap terjaga. 

Padahal, tujuan menyimpan daging adalah agar bisa digunakan nanti, tapi jika penyimpanannya keliru, daging justru bisa cepat basi dan tidak layak konsumsi.

Menyimpan daging kurban memang memerlukan perhatian khusus, meski tidak terlalu rumit. Yang terpenting adalah melakukan pengecekan secara rutin agar kondisi daging tetap terpantau. 

Jika teknik penyimpanannya tepat, daging bisa bertahan lebih lama dan tetap segar saat akan dimasak.

Jadi, penting bagi siapa pun untuk memahami cara menyimpan daging kurban di kulkas agar manfaat dari kurban bisa dirasakan lebih maksimal tanpa khawatir daging rusak sebelum sempat diolah.

Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas

Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan agar daging kurban yang disimpan dalam kulkas tetap segar dan tahan lama. Ini adalah panduan praktis mengenai cara menyimpan daging kurban di kulkas.

Hindari Mencuci Daging Kurban

Saat menerima daging kurban, sebaiknya jangan langsung mencucinya jika ingin menyimpannya dalam jangka waktu lama. 

Mencuci daging terlebih dahulu justru berisiko menyebabkan pertumbuhan bakteri yang bisa menyebar ke permukaan lain saat air mengalir. 

Selain itu, daging yang dicuci sebelum disimpan akan menyerap air berlebih, sehingga meningkatkan kelembapan dan membuatnya lebih cepat berbau tidak sedap. 

Oleh karena itu, dianjurkan untuk mencuci daging hanya saat akan dimasak, dan pastikan daging tersebut dikeringkan dengan baik sebelum proses memasak.

Periksa Kondisi Daging

Sebelum menyimpan daging kurban, penting untuk memeriksa kondisinya. Pastikan daging dalam keadaan segar dan tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan. 

Jika daging sudah mulai rusak atau berbau tidak sedap, sebaiknya langsung dibuang agar tidak membahayakan kesehatan.

Potong Daging sesuai Kebutuhan

Jangan menyimpan daging kurban dalam bentuk utuh karena ini dapat memudahkan kontaminasi dan mempercepat pembusukan. Lebih baik potong daging menjadi beberapa bagian yang sesuai dengan porsi sekali masak. 

Disarankan untuk mengemas daging per kantong dengan berat sekitar seperempat hingga setengah kilogram. Cara ini tidak hanya mengurangi risiko kontaminasi tetapi juga memudahkan saat akan digunakan untuk memasak. 

Selain itu, ada teknik khusus dalam memotong daging agar bentuknya rapi dan pengolahannya lebih efektif.

Pastikan Area Penyimpanan Bersih

Setelah daging kurban siap untuk disimpan, bisa langsung dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer, baik dalam wadah khusus freezer atau bagian freezer di kulkas. 

Namun, sebelum memasukkannya, pastikan ruang penyimpanan tersebut bersih dari kotoran atau sisa makanan lain yang tidak boleh disimpan bersama daging kurban. 

Kebersihan area penyimpanan sangat berpengaruh terhadap kualitas daging, meskipun daging sudah ditangani dengan benar. 

Selain itu, pastikan kantong atau wadah daging sudah bebas dari tetesan darah agar tidak menimbulkan genangan yang bisa mengotori dan menyebabkan kontaminasi pada potongan daging lainnya.

Gunakan Wadah Kedap Udara

Saat menyimpan potongan daging kurban, usahakan memakai wadah yang kedap udara. Fungsi utama wadah ini adalah untuk mencegah daging menjadi kering ketika berada dalam freezer. 

Wadah kedap udara biasanya berupa plastik, aluminium foil, atau kotak makan dengan tutup rapat seperti plastik zip lock yang memiliki pengunci. Pemilihan jenis wadah disesuaikan dengan jumlah daging yang akan disimpan. 

Banyak yang memilih plastik ziplock karena praktis, sekali pakai, dan bisa langsung dibuang setelah digunakan sehingga risiko bakteri menempel dan mengkontaminasi wadah berkurang. 

Wadah ini sangat efektif menjaga kelembapan, rasa, kesegaran, serta kandungan nutrisi daging dalam waktu lama. 

Selain itu, wadah kedap udara juga mengurangi kemungkinan terjadinya freezer burn, yaitu munculnya kristal es yang bisa merusak kualitas daging. 

Oleh karena itu, penggunaan wadah kedap udara sangat penting saat menyimpan daging kurban di dalam kulkas.

Simpan di Freezer

Langkah berikutnya adalah menyimpan daging kurban di freezer, karena suhu rendah di dalam freezer membuat daging lebih tahan lama. 

Menurut Food and Drug Administration, daging yang disimpan pada suhu sekitar –18 derajat Celsius bisa bertahan selama 1 hingga 2 bulan. 

Sementara jika disimpan di kulkas biasa dengan suhu sekitar 4 derajat Celsius, masa simpannya jauh lebih singkat, hanya sekitar 1 sampai 2 hari saja. 

Suhu dingin ini membantu memperlambat pertumbuhan bakteri yang mungkin ada pada daging, sehingga bisa mengurangi risiko kontaminasi dan menjaga kesegaran daging untuk waktu yang lebih lama. 

Walaupun suhu ini tidak sepenuhnya menghentikan pertumbuhan bakteri, pertumbuhan tersebut akan berjalan sangat lambat, sehingga makanan tetap aman untuk dikonsumsi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyimpan di freezer antara lain:

  • Rutin membersihkan dan mensterilkan bagian dalam kulkas atau freezer
  • Menempatkan daging di rak paling bawah dengan wadah atau piring untuk mencegah tetesan
  • Membuka pintu freezer hanya saat benar-benar diperlukan agar suhu tetap stabil

Gunakan Rak Khusus Daging

Tips lainnya adalah meletakkan daging kurban pada rak khusus daging di dalam kulkas atau freezer. Saat ingin mengolah daging beku, jangan langsung dikeluarkan dan disimpan pada suhu ruangan. 

Sebaiknya biarkan dulu di rak khusus daging untuk proses pencairan secara perlahan. Rak ini membantu menjaga kualitas daging tetap baik selama proses pencairan sebelum diolah.

Terapkan Sistem FIFO

Metode FIFO atau first in first out sangat dianjurkan dalam mengatur penyimpanan makanan di kulkas maupun freezer. 

Prinsipnya adalah menempatkan makanan yang paling dulu masuk di bagian depan, supaya makanan tersebut bisa digunakan terlebih dahulu. 

Untuk memudahkan pengelolaan, sebaiknya beri label pada setiap kemasan makanan dengan mencantumkan tanggal saat penyimpanan. 

Cara ini membantu mengingatkan kapan makanan tersebut harus segera digunakan agar tidak melewati masa kedaluwarsa. 

Pada suhu kulkas sekitar 4 derajat Celsius, daging merah seperti domba, kambing, dan sapi dapat bertahan sekitar 4-5 hari. Sedangkan di freezer, daging merah bisa bertahan antara 4 sampai 12 bulan tergantung kualitas dan kondisi penyimpanannya.

Hindari Membekukan Kembali Daging yang sudah Dicairkan

Setelah daging kurban yang beku dicairkan dan dimasak, sebaiknya jangan dibekukan lagi. 

Jika daging yang sudah dicairkan ini dibiarkan pada suhu ruangan, pertumbuhan bakteri akan meningkat, sehingga kualitas daging menurun dan cepat membusuk. 

Oleh sebab itu, sebelum menyimpan daging, pastikan sudah dibagi dalam beberapa porsi sesuai kebutuhan masak agar bisa mengambil jumlah yang pas tanpa harus mencairkan seluruhnya.

Beri Bumbu pada Daging Kurban

Memberikan bumbu seperti garam atau gula sebelum menyimpan daging kurban di kulkas merupakan metode tradisional yang sudah lama dipakai. 

Pemberian bumbu ini, yang dikenal sebagai teknik dry curing, membantu mengeringkan daging sehingga lebih tahan lama dan awet. Cara ini tetap efektif untuk menjaga kualitas daging meskipun sudah ada teknologi pendingin modern seperti kulkas.

Tanda Daging dalam Kondisi sudah tidak Baik

Menentukan apakah daging sudah tidak layak konsumsi atau mulai membusuk terkadang memang tidak mudah. Agar yakin daging masih aman untuk diolah dan dikonsumsi, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Timbulnya Bau tak Sedap

Salah satu tanda paling jelas dari daging yang sudah tidak segar adalah bau yang dihasilkannya. Daging yang sudah mulai membusuk akan mengeluarkan aroma yang khas dan cukup menyengat. 

Jika sudah tercium bau seperti ini, sebaiknya daging tersebut langsung dibuang karena tidak aman untuk dikonsumsi.

Perubahan Tekstur Daging

Selain bau yang tidak sedap, perubahan tekstur juga menjadi indikator daging sudah tidak layak. Daging yang mulai rusak biasanya terasa lengket atau berlendir saat disentuh, yang menandakan sudah kadaluarsa. 

Dalam kondisi seperti ini, daging sebaiknya tidak diolah atau dimakan. Sebaliknya, daging yang masih baik ketika ditekan akan terasa kenyal dan padat, sedangkan daging yang sudah tidak layak akan mudah hancur dan terasa lembek.

Perubahan Warna Daging

Warna juga dapat menjadi tanda kondisi daging. Daging sapi segar biasanya berwarna merah cerah hingga merah keunguan atau merah kecoklatan. 

Namun, apabila warna daging berubah menjadi hijau atau coklat kehijauan, itu adalah tanda bahwa daging sudah mulai rusak dan harus segera dibuang.

Adanya Kristal Es

Munculnya kristal es pada permukaan atau di dalam kemasan daging yang disimpan di dalam freezer menandakan bahwa daging mengalami freezer burn. 

Ini terjadi karena air dalam daging membeku dan menguap, sehingga saat dicairkan daging akan terasa kering dan kualitasnya menurun. 

Selain itu, jika daging yang disimpan di freezer berubah warna menjadi kehitaman, ini merupakan tanda pembusukan serius dan daging tersebut harus dibuang agar tidak menimbulkan risiko keracunan makanan jika tetap dikonsumsi.

Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Mengolah Daging yang telah Disimpan di Dalam Kulkas

Daging merupakan bagian penting dalam menu makanan sehat karena mengandung protein dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Daging dapat diolah dengan berbagai cara, seperti ditumis, dimasak, dipanggang, atau dijadikan sup. 

Namun, apapun metode memasaknya, penting untuk memastikan daging tersebut matang sempurna agar terhindar dari risiko penyakit.

Alasan utama memasak daging sampai matang adalah untuk membunuh bakteri berbahaya seperti E. coli, Salmonella, dan bakteri lainnya yang mungkin masih ada jika daging setengah matang. 

Daging perlu dimasak hingga mencapai suhu minimal 160 derajat Celsius agar bakteri tersebut mati. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memasak daging.

Mengeluarkan Daging dari Freezer dan Diamkan Sebentar

Daging beku harus dilelehkan terlebih dahulu selama beberapa jam, tetap menjaga agar suhu tetap dingin agar bakteri berbahaya tidak berkembang. 

Setelah benar-benar dicairkan, daging yang disimpan di lemari es masih aman digunakan selama 1-2 hari. Daging dengan ukuran besar tentu memerlukan waktu pencairan lebih lama.

Cara lain untuk mencairkan daging adalah dengan merendamnya dalam air menggunakan kantong plastik kedap air agar air tidak masuk. 

Air dalam baskom atau wastafel harus diganti setiap 30 menit. Daging yang dicairkan dengan cara ini sebaiknya segera diolah dan dimasak.

Sebaiknya, daging dikeluarkan dari lemari es sekitar 15-30 menit sebelum dimasak supaya suhu daging tidak terlalu dingin. Hal ini bertujuan agar proses memasak bisa merata dan daging matang sempurna.

Membuang Lemak Daging

Lemak berlebih pada potongan daging harus dibuang menggunakan pisau. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan memegang lemak tersebut dengan tangan satu dan memotongnya dengan pisau, lalu cuci daging sampai bersih.

Setelah daging bersih, segera olah dengan bumbu sesuai selera. Hindari membiarkan daging mentah terlalu lama di suhu ruangan karena bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri.

Sebagai penutup, memahami cara menyimpan daging kurban di kulkas penting agar daging tetap segar, aman, dan tahan lama saat akan diolah nanti.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index