JAKARTA - Mulai 30 Juni 2025, masyarakat penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) mulai merasakan pencairan bantuan secara serentak. Penyaluran kali ini tidak hanya mencakup bantuan rutin, tetapi juga bantuan susulan yang sempat tertunda serta tambahan penebalan sebesar Rp400.000 yang disiapkan pemerintah untuk meringankan beban keluarga kurang mampu.
Melalui kartu KKS (Kartu Keluarga Sejahtera), yang diterbitkan oleh bank-bank penyalur seperti Mandiri, BNI, BRI, dan BSI, saldo bantuan langsung masuk ke rekening para Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Beragam daerah pun sudah mulai menerima dana tersebut, termasuk Bogor dan Ogan Komering Ilir (OKI) di Palembang.
Di Bogor, total pencairan bantuan PKH susulan dan penebalan BPNT mencapai sekitar Rp1 juta, yang sekaligus diterima oleh para KPM. Sementara di OKI, nominal saldo bantuan yang masuk ke rekening KPM berkisar antara Rp990.000 hingga Rp1 juta. Transaksi pencairan ini diduga berasal dari transfer antarbank yang dilakukan melalui kartu KKS Bank Mandiri yang dicairkan via agen BRI.
Selain itu, KPM PKH murni juga mulai menerima bantuan BPNT validasi sebesar Rp600.000 pada tanggal yang sama, dengan harapan adanya tambahan bantuan penebalan sebesar Rp400.000 yang akan diberikan di tahap berikutnya. Namun, pihak terkait mencatat bahwa penyaluran BPNT penebalan di Bank BRI belum merata jika dibandingkan dengan Bank Mandiri. Oleh sebab itu, diharapkan bank-bank penyalur lain segera menyusul agar bantuan tambahan ini dapat segera dinikmati secara merata.
Sejalan dengan itu, proses validasi dan verifikasi data penerima tetap menjadi fokus utama agar bantuan sosial dapat tepat sasaran sesuai dengan data yang ditetapkan pemerintah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa seluruh bantuan yang disalurkan benar-benar sampai kepada keluarga yang berhak menerima, dan mencegah penyalahgunaan atau keterlambatan distribusi.
Program bansos PKH dan BPNT ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan ekonomi, terutama bagi kelompok keluarga kurang mampu yang sangat membutuhkan dukungan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bantuan yang cair pada akhir Juni ini diharapkan dapat memberikan dampak positif langsung terhadap kehidupan para penerima manfaat di berbagai wilayah.
Bansos PKH sendiri merupakan bantuan tunai yang disalurkan untuk keluarga dengan kondisi ekonomi tertentu dan seringkali digunakan untuk pembiayaan pendidikan, kesehatan, serta kebutuhan dasar lainnya. Sedangkan BPNT diberikan dalam bentuk saldo yang dapat digunakan untuk pembelian bahan pangan melalui agen-agen yang telah ditunjuk pemerintah, sehingga membantu memastikan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah melalui berbagai lembaga perbankan terus berupaya mempercepat dan memperluas jangkauan pencairan bansos ini agar tidak terjadi penumpukan dan keterlambatan yang berpotensi merugikan penerima. Pemerintah juga memberikan perhatian khusus terhadap perbaikan sistem dan kanal penyaluran agar proses distribusi berjalan efektif dan efisien.
Keberadaan bansos tambahan berupa penebalan sebesar Rp400.000 kali ini merupakan salah satu bentuk respons pemerintah terhadap dinamika kebutuhan masyarakat yang meningkat, sehingga dapat memberikan perlindungan sosial lebih optimal. Dengan begitu, keluarga penerima dapat mengelola keuangannya lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Melalui pencairan bansos yang simultan di banyak wilayah, pemerintah berharap dapat mendorong stabilitas sosial sekaligus membantu pemulihan ekonomi masyarakat bawah, khususnya di masa-masa yang masih penuh ketidakpastian akibat berbagai faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kondisi ekonomi nasional.
Apakah daerah Anda sudah mulai menerima pencairan bansos PKH dan BPNT ini? Penting untuk selalu memantau informasi resmi dari instansi terkait dan memastikan data diri Anda atau keluarga sudah tercatat dengan benar agar bantuan sosial bisa segera diterima tanpa kendala.
