Garuda Indonesia

Transformasi Garuda Indonesia Mendapat Restu Pemegang Saham dalam RUPSLB 2025

Transformasi Garuda Indonesia Mendapat Restu Pemegang Saham dalam RUPSLB 2025
Transformasi Garuda Indonesia Mendapat Restu Pemegang Saham dalam RUPSLB 2025

JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengukuhkan langkah transformasi strategisnya melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 30 Juni 2025. Rapat yang dihadiri atau diwakili oleh 67,95 miliar lembar saham, setara dengan 74,29 persen dari total saham, menyetujui agenda penting restrukturisasi penyehatan kinerja yang diusung manajemen. Persetujuan ini menjadi momentum vital untuk memperkuat komitmen Garuda Indonesia dalam mengakselerasi transformasi kinerja perusahaan secara menyeluruh.

Agenda RUPSLB tidak hanya menyangkut restrukturisasi kinerja, tetapi juga menyetujui perubahan susunan pengurus perusahaan yang ditujukan untuk menguatkan formasi kepemimpinan manajemen. Dengan perubahan tersebut, Garuda Indonesia berupaya memperkuat daya adaptasi terhadap dinamika industri penerbangan yang terus berkembang dan semakin kompetitif.

Usulan Kementerian BUMN RI mendapatkan restu dari pemegang saham dalam penunjukan jajaran direksi baru, yaitu Eksitarino Irianto sebagai Direktur Human Capital & Corporate Service, Reza Aulia Hakim sebagai Direktur Niaga, Dani Haikal Irawan sebagai Direktur Operasi, Mukhtaris sebagai Direktur Teknik, serta Mawardi Yahya sebagai Komisaris Independen. Sementara itu, sejumlah pejabat lama diberhentikan secara hormat, seperti Enny Kristiani, Ade R. Susardi, Tumpal Manumpak Hutapea, dan lainnya, sebagai bagian dari upaya penyegaran manajemen.

Susunan baru Dewan Komisaris dan Direksi yang ditetapkan melalui RUPSLB ini adalah:

Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk:

Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen: Fadjar Prasetyo

Komisaris: Glenny Kairupan

Komisaris: Chairal Tanjung

Komisaris Independen: Mawardi Yahya

Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk:

Direktur Utama: Wamildan Tsani Panjaitan

Direktur Operasi: Dani Haikal Irawan

Direktur Niaga: Reza Aulia Hakim

Direktur Teknik: Mukhtaris

Direktur Human Capital & Corporate Service: Eksitarino Irianto

Direktur Utama Wamildan Tsani menyampaikan apresiasi mendalam atas jasa para pejabat yang menyelesaikan masa tugasnya. “Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran direksi yang telah menuntaskan masa baktinya. Bapak dan Ibu sekalian telah meletakkan landasan yang kokoh bagi proses restrukturisasi Garuda Indonesia dan pemulihan kinerja perusahaan yang kita jalani bersama,” ujarnya.

Kehadiran pengurus baru yang berasal dari kalangan internal perusahaan juga memperlihatkan komitmen Garuda Indonesia untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan. “Hadirnya para talenta muda dari jajaran internal Garuda Indonesia Group merupakan kebanggaan tersendiri, karena ini menunjukkan kesiapan insan Garuda Indonesia untuk menjadi key driver dalam menentukan arah perusahaan dan menjalankan tahapan transformasi dalam jangka panjang,” tambah Wamildan.

Restrukturisasi penyehatan kinerja yang disetujui pada RUPSLB ini meliputi sejumlah langkah fundamental guna memperkuat struktur dan pengelolaan kinerja keuangan. Fokus perbaikan ekuitas, optimalisasi restorasi armada, penambahan alat produksi, penyehatan usaha anak perusahaan, hingga akselerasi pemulihan trafik penumpang menjadi program prioritas. Ini merupakan bagian dari program transformasi menyeluruh yang bertujuan mendongkrak kinerja Garuda Indonesia secara komprehensif.

Langkah restrukturisasi ini merupakan kelanjutan dari fase restrukturisasi penyelamatan kinerja yang telah dilakukan sejak 2021 hingga 2023. Dalam fase sebelumnya, Garuda Indonesia fokus pada pengelolaan kewajiban usaha, restrukturisasi armada, serta pengelolaan beban usaha. Hasilnya, Garuda berhasil menurunkan beban nilai kewajiban, memperbaiki ekuitas, dan mengoptimalkan operasional perusahaan.

Dalam strategi jangka panjang, Garuda Indonesia menetapkan 11 langkah prioritas transformasi usaha. Dari sisi armada dan jaringan, perusahaan menargetkan penambahan armada secara bertahap hingga mencapai sekitar 120 pesawat, serta ekspansi ke minimal 100 rute baru sampai tahun 2029. Selain itu, Garuda Indonesia juga berkomitmen menguatkan ekosistem penerbangan, mendorong kolaborasi lintas lini usaha, meningkatkan digitalisasi, dan memperbaiki pengalaman pengguna jasa secara menyeluruh.

Kinerja Garuda Indonesia pada kuartal I 2025 juga menunjukkan hasil positif yang menggembirakan, merefleksikan optimisme terhadap potensi perusahaan. Pendapatan pangsa charter atau penerbangan tidak berjadwal meningkat signifikan sebesar 92,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan operasional konsolidasian per 31 Maret 2025 tercatat sebesar US$723,56 juta, naik 1,63 persen dari tahun sebelumnya. Selama kuartal I, Garuda Indonesia Group berhasil mengangkut 5,13 juta penumpang, terdiri dari 2,65 juta penumpang Garuda Indonesia dan 2,48 juta penumpang Citilink.

Direktur Utama Wamildan menegaskan bahwa persetujuan pemegang saham ini menjadi titik balik penting bagi Garuda Indonesia dalam mewujudkan perusahaan yang sehat, kompetitif, dan berkelas dunia. “Kami yakin bahwa dengan dukungan penuh Pemerintah dan seluruh pemegang saham, Perusahaan akan mampu memberikan kinerja terbaiknya, makin dirasakan kehadirannya oleh masyarakat, dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di tingkat dunia,” tutupnya.

Dengan dukungan dari pemerintah dan pemegang saham, serta implementasi strategi transformasi yang terukur dan terarah, Garuda Indonesia optimis dapat terus memperkuat posisi sebagai maskapai nasional yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index