penyebab badan kurus

Mengenal Penyebab Badan Kurus dan Risiko Kesehatannya

Mengenal Penyebab Badan Kurus dan Risiko Kesehatannya
penyebab badan kurus

JAKARTA - Penyebab badan kurus bermacam-macam, terutama jika berat turun tiba-tiba tanpa menjalani diet atau program penurunan berat badan.

Kondisi tubuh yang menjadi lebih kurus tanpa usaha ini sering kali dipengaruhi oleh faktor seperti warisan genetik, kebiasaan sehari-hari, hingga kondisi mental seseorang. 

Jadi, apa sebenarnya penyebab badan kurus? Berikut ini ulasannya.

Penyebab Badan Kurus

Tubuh yang kurus sering dianggap sebagai berat ideal, terutama oleh perempuan yang ingin mengurangi berat badan. 

Banyak yang menilai tubuh kurus lebih mudah dipadupadankan dengan berbagai jenis pakaian, sehingga standar model sering menuntut berat badan yang tergolong kurus. 

Namun, penting untuk memahami bahwa terlalu kurus juga bisa berdampak negatif pada kesehatan. Dalam konteks diet, memiliki tubuh kurus adalah tujuan yang diinginkan. 

Namun, jika berat badan menurun secara tiba-tiba tanpa alasan seperti diet atau olahraga, hal ini perlu diwaspadai. Beberapa faktor penyebab badan kurus berikut ini layak untuk diperhatikan.

Genetik

Faktor keturunan atau genetik menjadi salah satu alasan utama seseorang cenderung memiliki tubuh yang kurus. 

Mereka yang berasal dari keluarga dengan anggota yang sulit bertambah berat badannya biasanya akan tetap kurus meskipun pola makan mereka bervariasi. 

Jenis makanan, jumlah porsi, atau kebiasaan yang biasanya menyebabkan berat badan naik, tidak banyak memengaruhi orang dengan genetik kurus untuk menjadi lebih berisi. 

Umumnya, orang dengan keturunan seperti ini lebih sering mengalami penurunan berat badan daripada kenaikan. 

Misalnya, saat melakukan aktivitas fisik yang intens, mereka cenderung kehilangan berat badan lebih cepat, dan ketika mencoba meningkatkan porsi makan, berat badan susah bertambah. 

Orang dengan latar belakang genetik kurus juga mudah kehilangan berat badan walaupun tanpa usaha khusus. Bahkan, faktor-faktor kecil sekalipun bisa memicu penurunan berat badan sehingga tubuh mereka menjadi semakin kurus.

Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi kesehatan tertentu juga bisa menyebabkan seseorang memiliki tubuh yang kurus, terutama jika penyakit tersebut berlangsung lama. Berat badan bisa menurun meski tanpa aktivitas fisik berat. 

Contohnya, gangguan pencernaan, hipertiroidisme, diabetes, HIV/AIDS, hingga kanker, semuanya dapat membuat tubuh menjadi kurus. 

Penyakit-penyakit ini memengaruhi sistem pencernaan dan berbagai proses tubuh lainnya yang akhirnya menyebabkan berat badan turun. 

Selain itu, beberapa penyakit dapat menurunkan nafsu makan, sehingga tubuh sulit mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. 

Program diet yang ekstrem dan berlebihan juga berkontribusi pada perubahan kondisi tubuh, termasuk penurunan berat badan.

Efek Samping Obat

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan penurunan berat badan pada penggunanya. 

Contohnya, pengobatan kemoterapi pada pasien kanker sering menimbulkan efek samping seperti hilangnya nafsu makan, mual, dan muntah yang akhirnya membuat berat badan menurun secara signifikan.

Aktivitas Fisik Tinggi

Orang yang memiliki rutinitas aktivitas fisik yang padat dan intens berpeluang mengalami penurunan berat badan sehingga terlihat lebih kurus. 

Aktivitas yang berlangsung terus-menerus membuat tubuh selalu bergerak dan bekerja keras, baik secara fisik maupun mental. Kondisi ini menyebabkan penggunaan energi yang tinggi dan pembakaran kalori secara terus-menerus. 

Jika aktivitas fisik yang intens ini berlangsung dalam jangka waktu lama tanpa cukup istirahat, tubuh akan kehilangan kalori lebih banyak dan berat badan pun menurun.

Tidak jarang ditemukan orang yang makan dalam jumlah besar tapi tetap sulit naik berat badannya karena tingkat aktivitas yang sangat tinggi.

Masalah Psikologis

Kondisi psikologis sering kali menjadi faktor penyebab penurunan berat badan. Setiap orang bereaksi berbeda saat menghadapi masalah mental. 

Dalam situasi tertentu, gangguan psikologis bisa menurunkan nafsu makan sehingga berat badan ikut berkurang. 

Misalnya, kesedihan akibat patah hati kerap membuat seseorang kehilangan nafsu makan dan pola makan menjadi tidak teratur. 

Pada beberapa orang, fokus pada masalah emosional membuat mereka lupa menjaga kesehatan fisik, yang berujung pada penurunan berat badan. 

Selain itu, perubahan suasana hati yang sering terjadi atau gangguan psikologis seperti kecemasan juga dapat mengganggu pola makan dan sistem pencernaan, sehingga berdampak pada tubuh yang semakin kurus.

Porsi dan Waktu Makan yang Tidak Teratur

Pola makan yang tidak konsisten juga bisa menjadi penyebab badan menjadi kurus. Reaksi tiap orang berbeda; bagi sebagian, waktu makan tidak teratur bisa menyebabkan kenaikan berat badan, namun pada orang lain justru berakibat penurunan berat badan. 

Terutama bagi mereka yang memiliki genetik cenderung kurus, ketidakteraturan pola makan akan membuat tubuh semakin ramping. 

Porsi makan yang sedikit dan jadwal makan yang tidak teratur menyebabkan asupan nutrisi tidak optimal dan proses pencernaan terganggu, sehingga berat badan menurun.

Pilihan Menu Makanan yang Kurang Tepat

Terlalu sering mengonsumsi junk food dan makanan cepat saji bisa berdampak negatif pada tubuh. 

Selain menyebabkan penumpukan lemak jenuh, bagi orang yang memiliki genetik kurus, konsumsi jenis makanan ini justru bisa membuat mereka semakin kurus. 

Hal ini juga berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan yang membuat metabolisme tubuh bekerja lebih cepat.

Hipertiroidisme

Bagi sebagian orang yang mengalami hipertiroidisme, kondisi ini dapat memengaruhi berat badan mereka. Hipertiroidisme terjadi saat hormon tiroid diproduksi secara berlebihan. 

Kondisi ini menyebabkan metabolisme tubuh menjadi sangat aktif sehingga proses pencernaan berjalan cepat dan kalori terbakar dalam jumlah besar, membuat tubuh menjadi kurus.

Lingkungan yang Tidak Sehat

Lingkungan yang kurang bersih juga berpengaruh besar pada kesehatan, termasuk berat badan. Orang yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk, seperti air kotor, rentan mengalami gangguan pencernaan. 

Jika kondisi ini dibiarkan, penyakit bisa berkembang dan menyebabkan penurunan berat badan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan sangat penting untuk kesehatan tubuh.

Risiko Kesehatan karena Badan Kurus

Meski badan kurus kerap dianggap sebagai tanda tubuh ideal, memiliki berat badan di bawah standar sebenarnya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu lama. 

Berat badan yang terlalu rendah berpotensi memperburuk kondisi fisik dan kesehatan secara keseluruhan, sehingga penting untuk memahami risiko yang mungkin muncul akibat badan yang terlalu kurus.

Kekurangan Gizi

Salah satu dampak paling umum dari badan yang kurus adalah kekurangan gizi. Mereka yang memiliki berat badan sangat rendah biasanya mengalami asupan nutrisi yang kurang memadai dibandingkan dengan orang yang berat badannya sesuai standar. 

Kekurangan nutrisi ini sangat berbahaya karena setiap organ dalam tubuh manusia membutuhkan berbagai zat gizi agar dapat berfungsi dengan baik. 

Ketika tubuh kekurangan nutrisi penting, risiko munculnya berbagai penyakit meningkat, mulai dari kondisi ringan hingga masalah kesehatan serius yang bisa mengancam nyawa.

Pertumbuhan Terganggu

Badan kurus tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat dialami oleh anak-anak. 

Pada masa pertumbuhan, anak-anak seharusnya mendapatkan asupan nutrisi yang cukup agar pertumbuhan fisik dan perkembangan otak berjalan optimal. 

Namun, anak yang memiliki badan terlalu kurus sering kali mengalami gangguan dalam proses pertumbuhan ini. Pertumbuhan fisik bisa terhambat, begitu pula perkembangan fungsi kognitif. 

Oleh sebab itu, anak-anak dengan berat badan yang kurang ideal perlu segera mendapatkan perhatian khusus, salah satunya dengan memperbaiki pola makan dan meningkatkan asupan gizi agar pertumbuhan mereka tidak terganggu.

Gangguan Kesuburan

Berat badan yang sangat rendah juga dapat memengaruhi kesuburan seseorang. Kondisi badan kurus yang tidak sehat menandakan tubuh mengalami kekurangan nutrisi penting yang tidak hanya melemahkan sistem imun dan metabolisme, tapi juga berdampak pada sistem reproduksi. 

Pada perempuan, hal ini dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi, baik menjadi lebih cepat, tidak teratur, atau bahkan berhenti sama sekali. 

Pada laki-laki, berat badan yang terlalu rendah bisa mengurangi kualitas dan kuantitas sperma, sehingga menimbulkan masalah kesuburan. Karena itu, menjaga berat badan tetap dalam rentang sehat sangat penting untuk kesehatan reproduksi.

Kurangnya Sistem Kekebalan Tubuh

Berat badan yang di bawah standar juga melemahkan sistem kekebalan tubuh. Tubuh yang kekurangan nutrisi tidak mampu memproduksi sel imun secara optimal, sehingga membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit. 

Baik kondisi cuaca yang berubah maupun paparan penyakit ringan atau berat dapat dengan mudah menyerang mereka yang memiliki badan terlalu kurus. 

Kekebalan yang rendah ini menyebabkan proses penyembuhan menjadi lebih lambat dan risiko komplikasi penyakit meningkat.

Bagaimana Cara Menambah Berat Badan yang Sehat?

Memiliki badan kurus memang bisa jadi dipengaruhi oleh faktor genetik, sehingga hal ini tidak selalu bisa dihindari. 

Namun, yang paling penting adalah memastikan apakah berat badan tersebut masih dalam batasan standar kesehatan atau sudah terlalu rendah hingga berisiko bagi tubuh. 

Jika berat badan seseorang memang jauh di bawah angka normal, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu menaikkannya ke kondisi yang lebih sehat.

Menambah Konsumsi Protein, Karbohidrat, dan Lemak Sehat

Salah satu cara utama untuk menaikkan berat badan adalah dengan memperbanyak asupan nutrisi yang seimbang, khususnya protein, karbohidrat, dan lemak sehat. 

Sama halnya seperti saat ingin menurunkan berat badan, menjaga tubuh tetap sehat adalah kunci utama. 

Konsumsi makanan yang kaya protein seperti daging, telur, dan ikan sangat dianjurkan karena berperan penting dalam pembentukan otot dan perbaikan jaringan tubuh. 

Selain itu, mengonsumsi karbohidrat dari sumber sehat seperti nasi merah, serta sayur dan buah, akan memberikan energi yang cukup dan melengkapi kebutuhan vitamin serta mineral. 

Lemak sehat juga perlu diperhatikan, yang bisa diperoleh dengan menggunakan minyak canola atau minyak dari biji bunga matahari saat memasak.

Pilih Makanan dengan Kandungan Kalori Tinggi

Berbeda dengan orang yang sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badan, mereka yang ingin menaikkan berat badan perlu meningkatkan asupan kalori. 

Makanan dengan kalori tinggi yang disarankan meliputi berbagai olahan tepung seperti roti dan kacang-kacangan, serta produk olahan susu seperti keju. 

Selain itu, buah dan sayur juga menyediakan kalori dalam jumlah yang cukup, sekaligus kaya akan vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan mendukung proses metabolisme yang sehat.

Memperhatikan Kebutuhan Cairan Tubuh

Asupan cairan yang cukup juga penting agar tubuh tidak mudah mengalami dehidrasi, yang bisa mengganggu berbagai fungsi organ. 

Setiap orang disarankan untuk mengonsumsi minimal 6 hingga 8 gelas air setiap hari agar metabolisme berjalan lancar dan tubuh mendapatkan asupan oksigen serta mineral yang dibutuhkan. 

Dengan menjaga kebutuhan cairan terpenuhi, proses penyerapan nutrisi dan pembuangan racun dalam tubuh akan lebih optimal, sehingga mendukung usaha menaikkan berat badan secara sehat.

Camilan

Mengonsumsi camilan yang sehat juga bisa membantu menambah berat badan secara efektif. Camilan sehat ini sebaiknya berupa makanan ringan yang kaya akan karbohidrat dan protein, sehingga memberikan tambahan energi dan nutrisi untuk tubuh. 

Namun, penting untuk menghindari camilan yang terlalu asin atau mengandung banyak MSG karena dapat berdampak kurang baik bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.

Olahraga

Olahraga tidak hanya penting bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan, tapi juga sangat bermanfaat bagi orang yang ingin menaikkan berat badan. 

Aktivitas fisik yang tepat bisa membantu menggantikan lemak jenuh dengan massa otot, sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan bugar. 

Penambahan massa otot ini berkontribusi pada peningkatan berat badan yang sehat, khususnya bagi orang-orang yang memiliki tubuh kurus. Namun, jenis olahraga yang dipilih juga perlu diperhatikan. 

Contohnya, angkat beban sangat baik untuk membangun otot, sementara yoga dapat membantu memperbaiki keseimbangan tubuh dan mengurangi stres.

Untuk mencapai hidup yang sehat, sangat penting menjaga keseimbangan antara asupan gizi yang tepat, pola hidup sehat, serta rutin berolahraga. 

Kombinasi dari ketiga hal tersebut akan membantu kita memperoleh kualitas hidup yang lebih baik dan tubuh yang ideal sesuai kebutuhan kesehatan.

Sebagai penutup, memahami penyebab badan kurus penting agar kita bisa mengambil langkah tepat untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index