JAKARTA - Penyebab mata merah sebelah bisa menjadi keluhan yang cukup mengganggu karena dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan menghambat aktivitas harian.
Kondisi ini sering terjadi dan biasanya dipicu oleh berbagai faktor. Meskipun umumnya tidak tergolong serius, mata yang memerah tetap dapat berdampak pada kualitas penglihatan, khususnya saat berinteraksi atau menjalankan rutinitas.
Lalu, apa saja faktor yang memicu kemerahan pada mata dan bagaimana langkah pencegahannya? Semua penjelasannya bisa kamu temukan di pembahasan berikut ini.
Pastikan untuk membaca hingga akhir agar kamu memahami secara menyeluruh tentang penyebab mata merah sebelah dan cara mengatasinya.
Penyebab Mata Merah Sebelah
Meskipun tampak sepele, kondisi mata yang memerah sebaiknya tidak dianggap remeh, terlebih jika disertai gejala lain seperti nyeri, perih, rasa gatal, mata berair, bernanah (belekan), atau bahkan pembengkakan.
Penyebab mata merah sebelah umumnya berkaitan dengan pelebaran pembuluh darah yang terdapat di lapisan putih mata (sklera), sehingga membuat mata terlihat kemerahan.
Keadaan ini bisa memicu masuknya partikel asing ke dalam mata, seperti debu, paparan sinar matahari, cedera, atau reaksi alergi tertentu.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh mata kering atau faktor lainnya yang perlu dikenali agar penanganannya tepat.
1. Mata Merah Sebelah: Konjungtivitis
Salah satu alasan umum terjadinya mata merah sebelah adalah konjungtivitis. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di bagian mata mengalami pembengkakan, sehingga mata tampak memerah dan terasa tidak nyaman, seperti kesat.
Penyebab dari konjungtivitis ini bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi virus, infeksi bakteri, hingga respons alergi atau iritasi yang menyerang area mata.
Apabila konjungtivitis muncul akibat infeksi, maka kondisi ini dapat menular kepada orang lain. Sebaliknya, jika penyebabnya adalah alergi atau iritasi, maka tidak bersifat menular.
Konjungtivitis karena alergi biasanya menimbulkan gejala seperti rasa gatal yang intens, mata berair, hingga munculnya pembengkakan.
Sementara itu, infeksi bakteri bisa menimbulkan belekan, rasa nyeri, gatal, dan kemerahan yang diikuti oleh pembengkakan di area mata.
Untuk menghindari kondisi ini, sebaiknya kamu menjauhi berbagai pemicu yang bisa menimbulkan iritasi dan gatal pada mata, misalnya paparan debu.
Selain itu, hindari pula kebiasaan mengucek atau menggaruk mata karena bisa memperburuk kondisi.
2. Mata Merah Sebelah: Mata Kering
Mata kering terjadi ketika produksi air mata oleh kelenjar tidak mencukupi atau ketika penguapan air mata berlangsung terlalu cepat. Keadaan ini mengakibatkan mata terasa kering, teriritasi, dan tampak kemerahan.
Beberapa faktor yang bisa memicu mata kering antara lain cuaca yang panas, kering, atau berangin. Penggunaan lensa kontak dalam waktu lama juga dapat memperparah kondisi ini.
Selain itu, beberapa penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, atau sindrom Sjogren bisa menimbulkan peradangan pada kelopak mata yang berujung pada mata kering.
3. Mata Merah Sebelah: Kelelahan
Kelelahan mata juga menjadi pemicu lain dari mata merah, terutama jika kamu terlalu lama menatap layar komputer atau perangkat elektronik lainnya.
Gejalanya bisa berupa mata yang terasa kering, atau bahkan terus mengeluarkan air secara berlebihan. Tak jarang, keluhan ini juga disertai dengan sakit kepala dan kelelahan fisik secara umum.
Perlu diketahui bahwa saat fokus menatap layar, frekuensi berkedip menjadi lebih sedikit dibanding biasanya. Hal ini menyebabkan permukaan mata tidak mendapatkan kelembaban yang cukup, sehingga menjadi kering dan tampak merah.
Untuk mencegahnya, luangkan waktu istirahat secara berkala saat menggunakan perangkat digital, dan jika perlu, gunakan obat tetes mata untuk menjaga kelembaban alami mata.
Cara Mencegah Mata Merah Sebelah
A. Cara Mengatasi Mata Merah Menggunakan Obat-obatan
Langkah pertama yang bisa ditempuh untuk meredakan mata merah adalah dengan memanfaatkan pengobatan medis. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua jenis obat bisa digunakan secara sembarangan.
Pemilihan obat harus disesuaikan dengan penyebab utama dari kondisi mata merah yang sedang dialami.
Beberapa obat pun hanya dapat dikonsumsi atau digunakan berdasarkan resep dokter. Berikut ini beberapa jenis obat yang umum digunakan dalam penanganan mata merah:
1. Antihistamin
Antihistamin termasuk obat yang sering diresepkan untuk mengatasi gejala alergi, dan salah satu reaksi alergi yang umum terjadi adalah mata memerah.
Karena itu, penggunaan antihistamin bisa membantu mengurangi kemerahan, rasa gatal, dan produksi air mata yang berlebihan.
Obat ini bekerja dengan menghambat efek zat kimia bernama histamin yang diproduksi tubuh saat terpapar alergen. Histamin itulah yang memicu munculnya reaksi seperti mata merah, gatal, dan berair.
Antihistamin tersedia dalam bentuk obat tetes mata dan obat minum. Beberapa jenis antihistamin yang biasa direkomendasikan untuk mengatasi alergi pada mata adalah pheniramine, naphazoline, dan olopatadine.
2. Dekongestan
Pada banyak kasus, mata merah terjadi akibat pembuluh darah pada sklera (bagian putih mata) yang membesar. Pembesaran pembuluh darah ini merupakan respons terhadap iritasi pada mata.
Untuk itu, obat tetes mata jenis dekongestan bisa digunakan guna mengecilkan pembuluh darah tersebut, sehingga warna merah pada mata akan berangsur mereda.
Dalam beberapa situasi, obat tetes dekongestan juga dikombinasikan dengan antihistamin untuk membantu menangani mata merah yang disebabkan oleh alergi.
Penggunaan kombinasi obat ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter agar lebih aman dan efektif.
3. Air Mata Buatan
Kondisi mata merah juga bisa dipicu oleh mata kering. Gejala yang muncul biasanya mencakup rasa perih dan gatal. Untuk menangani hal ini, bisa digunakan obat tetes mata berupa air mata buatan atau artificial tears.
Tujuan dari penggunaannya adalah untuk menambah kelembapan alami pada mata serta membantu mengurangi keluhan akibat mata kering.
Obat ini mengandung senyawa yang menyerupai komposisi air mata alami dan dapat dibeli secara bebas di apotek tanpa resep dokter.
Namun, untuk kasus mata kering yang cukup berat, kemungkinan dibutuhkan air mata buatan dalam bentuk salep atau gel yang memiliki kemampuan melembapkan lebih tinggi.
4. Antibiotik
Jika mata merah terjadi akibat infeksi bakteri seperti konjungtivitis, keratitis, atau skleritis, maka penggunaan antibiotik merupakan langkah pengobatan yang tepat.
Infeksi jenis ini bisa muncul karena tertular dari orang lain yang terinfeksi atau akibat pemakaian lensa kontak yang tidak higienis dan sudah tercemar bakteri.
Antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada mata biasanya berbentuk salep atau obat tetes mata.
Berdasarkan informasi dari American Academy of Family Physician, beberapa contoh antibiotik yang biasa diresepkan untuk kondisi ini antara lain Azithromycin, Besifloxacin, Ciprofloxacin, Erythromycin, dan Gentamicin.
Namun penting diingat, penggunaan antibiotik untuk mata hanya boleh dilakukan atas dasar resep dokter.
Artinya, kamu tidak bisa sembarangan membeli atau menggunakan salep dan obat tetes mata yang mengandung antibiotik tanpa terlebih dahulu berkonsultasi.
Selain itu, antibiotik ini tidak efektif jika mata merah disebabkan oleh virus, jamur, atau alergi. Jenis obat ini hanya ditujukan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
B. Cara Meredakan Mata Merah dengan Metode Alami Tanpa Obat
Selain menggunakan obat medis, kamu juga bisa mencoba cara-cara alami untuk membantu meredakan kondisi mata yang memerah. Berikut ini beberapa pendekatan alami yang dapat dicoba:
Kompres Mata Menggunakan Air atau Kantong Teh
Melakukan kompres pada mata bisa membantu menurunkan kemerahan dan mengurangi rasa tak nyaman.
Kamu cukup membasahi kain bersih berbahan katun dengan air hangat atau dingin, kemudian peras kain tersebut hingga tidak ada tetesan air yang tersisa.
Setelah itu, letakkan kain pada kelopak mata dan diamkan selama beberapa menit. Selain air, kantong teh juga bisa dimanfaatkan untuk kompres mata.
Teh mengandung zat seperti kafein dan antioksidan yang dapat membantu meredakan iritasi, pembengkakan, dan peradangan ringan. Jenis teh yang bisa digunakan mencakup teh hijau, teh hitam, dan chamomile.
Langkahnya pun cukup mudah: seduh teh seperti biasa, tiriskan kantongnya dan biarkan hingga dingin. Setelah kantong teh cukup dingin, tempelkan pada mata selama beberapa menit.
Hindari penggunaan kantong teh yang masih panas karena bisa memperburuk kondisi mata.
Menjaga Kebersihan Mata
Upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata merah tanpa bantuan obat adalah dengan menjaga kebersihan mata setiap waktu.
Banyak partikel kotoran di sekitar kita yang bisa memicu reaksi iritasi dan menjadi salah satu penyebab dari mata merah sebelah. Untuk mencegah hal tersebut, kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut:
- Hindari penggunaan make-up di area mata, atau pilih riasan yang berlabel hipoalergenik (tidak menimbulkan reaksi alergi).
- Biasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.
- Cuci perlengkapan pribadi seperti handuk, sarung bantal, dan pakaian secara rutin.
- Jangan menyentuh mata dengan tangan.
- Jika mata merah muncul karena alergi, biasakan mandi dua kali sehari atau setelah bepergian dari luar rumah agar tidak memicu infeksi lanjutan.
Menghindari Faktor Pemicu
Cara paling sederhana untuk menghindari mata merah adalah menjauhkan diri dari berbagai hal yang menjadi pemicunya. Hindarilah tempat atau objek yang bisa menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada mata.
Beberapa pemicu umum yang perlu diwaspadai antara lain debu, asap, dan serbuk sari tanaman.
Jika kamu menggunakan lensa kontak, penting untuk memahami cara penggunaan yang benar, termasuk bagaimana cara melepas dan membersihkannya.
Jangan pernah menggunakan lensa saat kondisi mata belum pulih sepenuhnya, dan jangan pula memakai lensa sekali pakai secara berulang.
Sebagai penutup, mengetahui penyebab mata merah sebelah sangat penting agar penanganan yang dilakukan tepat dan tidak memperparah kondisi mata yang sedang terganggu.