JAKARTA - PSSI tengah mempersiapkan langkah strategis untuk memperkuat skuad Timnas Indonesia dengan menghadirkan talenta muda berdarah campuran Indonesia-Belanda, Mauro Zijlstra. Pengumuman resmi dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membuka babak baru dalam upaya memperkaya opsi lini depan Garuda dengan pemain naturalisasi yang punya potensi besar di pentas internasional.
Proses Naturalisasi dan Rencana PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah memproses naturalisasi empat pemain, termasuk Mauro Zijlstra, untuk memperkuat tim nasional putra dan putri Indonesia. "Itu nanti akan kita usulkan ke Menpora, ada tiga pemain senior yang rata-rata usia muda, 18-19 tahun. Yang senior kita persiapkan untuk tahun depan. Naturalisasi bertahap," ungkapnya usai laga Timnas Putri Indonesia di Indomilk Arena, Tangerang.
Erick menambahkan bahwa kehadiran striker muda seperti Mauro menjadi bagian dari strategi menambal kekurangan pemain muda berbakat di skuad utama Timnas Indonesia. "Mudah-mudahan ini bisa menambah juga persiapan buat tim ke depan nanti," tuturnya.
Profil Mauro Zijlstra: Talenta Muda Berdarah Indonesia-Belanda
Lahir di Zaandam, Belanda, pada 9 November 2004, Mauro Zijlstra berusia 20 tahun dengan tinggi badan mencapai 188 cm. Uniknya, darah Indonesia mengalir melalui neneknya serta ayah yang berdarah campuran Indonesia-Belanda, menjadikan ia kandidat kuat untuk naturalisasi.
Mauro menunjukkan performa mengesankan bersama tim muda FC Volendam, mencetak 17 gol dan 4 assist dalam 21 penampilan musim lalu. Prestasi ini membawanya promosi ke skuad senior klub Belanda tersebut, dengan kontrak baru hingga Juni 2027 yang membuka peluang besar tampil di Liga Eredivisie musim 2025/2026.
Sebelum bergabung dengan Volendam, Mauro pernah berkiprah di akademi klub besar seperti AZ Alkmaar, Amsterdamsche FC, dan NEC Nijmegen. Fleksibilitas posisi juga menjadi keunggulannya, karena mampu bermain sebagai striker utama maupun second striker.
Harapan dan Proses Selanjutnya
Setelah pengajuan dokumen ke Kemenpora, Erick optimis proses naturalisasi akan berjalan lancar. "Saya sudah kirim surat ke Pak Menpora. Pak Menpora juga sangat terbuka. Terima kasih Pak Menpora," ujarnya. Langkah berikutnya adalah pengajuan ke Menteri Hukum, kemudian Mensesneg, hingga mendapat dukungan dari Presiden sebelum akhirnya disahkan di DPR.
Langkah ini diharapkan dapat menambah kekuatan tim nasional dan menjawab kebutuhan regenerasi pemain muda yang kompeten.
Dengan kehadiran Mauro Zijlstra, harapan besar ditumpukan pada penguatan lini depan Timnas Indonesia yang terus berupaya mencapai prestasi lebih tinggi di level internasional.