Manchester United

Manchester United Incar Ollie Watkins Usai Gagal Dapatkan Gyokeres

Manchester United Incar Ollie Watkins Usai Gagal Dapatkan Gyokeres
Manchester United Incar Ollie Watkins Usai Gagal Dapatkan Gyokeres

JAKARTA - Manchester United memutar arah dalam pencarian striker anyar setelah gagal mengamankan Viktor Gyokeres. Kegagalan ini memaksa Setan Merah untuk mempertimbangkan opsi lain, dan kini, nama Ollie Watkins dari Aston Villa mencuat sebagai alternatif serius.

Langkah ini menandai fase baru dari strategi transfer United musim panas ini. Setelah mendatangkan Matheus Cunha dari Wolves dan menunjukkan ketertarikan terhadap Bryan Mbeumo (Brentford), klub terus berupaya memperbaiki lini serang menyusul performa Rasmus Hojlund yang masih belum konsisten.

Gagal Dapatkan Gyokeres, MU Bergerak Cepat

Viktor Gyokeres, yang sempat menjadi incaran utama Ruben Amorim, tampaknya akan segera merapat ke Arsenal. Penyerang Swedia itu telah tampil impresif bersama Sporting CP dan dikenal sebagai sosok andalan saat ditangani Amorim di Portugal. Namun, dalam perkembangan terakhir, Arsenal lebih cepat bergerak dan meyakinkan sang pemain untuk memilih Emirates Stadium sebagai destinasi baru.

Kegagalan ini menjadi pukulan untuk Amorim, yang sangat mengenal Gyokeres dan berharap bisa mengulang kesuksesan mereka di Liga Inggris. Kondisi ini mendorong MU untuk mempertimbangkan target baru dan menyusun rencana darurat.

Watkins Dinilai Cocok, Tapi Harga Jadi Masalah

Ollie Watkins kini menjadi opsi realistis yang dipertimbangkan serius oleh manajemen MU. Penyerang Inggris berusia 29 tahun ini dikabarkan tertarik dengan kemungkinan pindah ke Old Trafford, terutama setelah posisinya di Aston Villa tergeser dalam beberapa momen musim lalu.

Menurut laporan The Mirror, pembicaraan awal antara MU dan Villa telah dilakukan. Namun, Aston Villa mematok harga sekitar £60 juta, angka yang dianggap terlalu tinggi oleh pihak MU mengingat faktor usia dan nilai jual kembali Watkins.

Watkins masih memiliki sisa kontrak tiga tahun di Villa Park, membuat posisi klub cukup kuat dalam negosiasi. Meski demikian, minat Watkins untuk hengkang bisa menjadi faktor penentu.

Menariknya, MU sempat menawarkan Marcus Rashford dalam skema pertukaran pemain untuk mengurangi nilai transfer. Sayangnya, pihak Aston Villa menolak mentah-mentah kemungkinan merekrut Rashford, yang performanya musim lalu dianggap inkonsisten meskipun sempat dipinjamkan.

Kendala Tambahan: Tak Bisa Tawarkan Kompetisi Eropa

Selain harga tinggi, satu kendala lain yang dihadapi Manchester United adalah absennya mereka dari kompetisi Eropa musim depan. Klub hanya finis di peringkat ke-15 Liga Premier, dan bahkan gagal lolos ke Liga Champions maupun Liga Europa, setelah kalah dari Tottenham di partai final kompetisi Eropa domestik.

Hal ini tentu menjadi penghalang dalam meyakinkan pemain top seperti Watkins untuk bergabung, mengingat status Villa yang musim lalu tampil lebih kompetitif dan punya tiket ke Eropa.

Statistik dan Pengalaman Watkins Jadi Nilai Plus

Meski demikian, Watkins tetap dinilai sebagai pemain yang bisa memberi dampak instan bagi lini depan MU. Sejak bergabung dengan Aston Villa dari Brentford pada 2020 dengan biaya £28 juta, Watkins sudah mencetak 87 gol dalam 223 pertandingan di semua kompetisi.

Angka ini menunjukkan konsistensi dan kemampuannya dalam menyesuaikan diri di Premier League. Selain itu, pengalaman dan fleksibilitas Watkins bermain di berbagai skema serangan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Amorim.

Dengan usia yang matang dan pemahaman taktik yang baik, Watkins bisa menjadi solusi jangka menengah bagi MU, setidaknya hingga Rasmus Hojlund mampu tampil lebih konsisten di level tertinggi.

Arsenal Unggul, MU Terus Berburu

Sementara Arsenal hampir pasti mengamankan Gyokeres dan menambah kekuatan lini serang mereka, MU masih berada dalam proses merombak skuad demi menyambut musim 2025/2026. Dengan Matheus Cunha sudah resmi bergabung dan Watkins kini jadi target utama, pergerakan United di bursa transfer masih akan terus berlangsung.

Pihak klub menyadari bahwa untuk kembali bersaing di papan atas, terutama setelah musim yang mengecewakan, mereka harus bergerak cepat dan tepat dalam hal rekrutmen pemain. Namun dengan keterbatasan finansial dan minimnya daya tarik karena absennya kompetisi Eropa, MU harus lebih cermat dan kreatif dalam mengatur strategi transfer.

Saga transfer Viktor Gyokeres menjadi pelajaran berharga bagi MU bahwa kecepatan dan daya tawar menjadi faktor penting dalam perebutan pemain top. Kini, perhatian beralih ke Ollie Watkins sebagai target utama berikutnya.

Meski menghadapi tantangan dari sisi harga dan daya saing, Watkins bisa jadi solusi ideal jika negosiasi berjalan mulus. Keputusan akhir kini berada di tangan manajemen MU: berani ambil risiko dengan dana besar, atau cari alternatif yang lebih terjangkau.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index