Energi

Energi Terbarukan: Upaya Kilang Pertamina Dukung Transisi Energi Nasional

Energi Terbarukan: Upaya Kilang Pertamina Dukung Transisi Energi Nasional
Energi Terbarukan: Upaya Kilang Pertamina Dukung Transisi Energi Nasional

JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperkuat langkahnya dalam mendukung transisi energi nasional dengan mempercepat produksi bahan bakar ramah lingkungan. Pada forum Joint Convention Semarang 2025 (JCS 2025), Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, menegaskan pentingnya adaptasi terhadap tantangan Energi Trilemma, yakni keamanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi.

Menurut Taufik, strategi yang dijalankan KPI mengombinasikan upaya penguatan bisnis kilang konvensional sekaligus pengembangan portofolio energi rendah karbon, khususnya bioavtur dan renewable diesel.

Strategi Ganda: Optimalisasi dan Inovasi Energi Terbarukan

Dalam menjalankan Pertamina Dual Growth Strategy, KPI fokus pada dua arah utama. Pertama, optimalisasi kilang legacy yang sudah ada dengan metode co-processing, yang memungkinkan campuran bahan bakar nabati seperti minyak inti sawit dalam produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF). Saat ini, SAF diproduksi dengan campuran 2,4% minyak sawit melalui fasilitas eksisting.

Kedua, pengembangan produk bio diesel 100% atau Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dalam skala industri melalui Pertamina Renewable Diesel (RD). KPI juga tengah menyiapkan Green Refinery yang dapat mengolah bahan baku generasi kedua, seperti limbah nabati dan minyak jelantah, dimulai di Kilang Cilacap dan akan diperluas ke kilang lain.

Taufik menjelaskan bahwa co-processing merupakan jalan tercepat dan paling efisien untuk mulai memproduksi biofuel dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, sehingga mengurangi biaya investasi dan mempercepat proses produksi.

Sinergi untuk Masa Depan Energi Nasional

Selain aspek teknologi, KPI menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari regulasi hingga kesiapan rantai pasok, untuk mendukung pengembangan biofuel sesuai peta jalan energi nasional. Langkah ini tidak hanya berkontribusi pada dekarbonisasi, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja baru dan memperkuat hilirisasi industri dalam negeri.

Taufik menegaskan bahwa transisi energi adalah bagian dari transformasi ekonomi nasional, dengan ketahanan dan keberlanjutan energi sebagai fondasi utama kemandirian bangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index