Saham

Lonjakan Saham KRAS Didukung Proyek Kerja Sama Internasional

Lonjakan Saham KRAS Didukung Proyek Kerja Sama Internasional
Lonjakan Saham KRAS Didukung Proyek Kerja Sama Internasional

JAKARTA - Saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) kembali menjadi sorotan investor dengan kenaikan signifikan pada sesi perdagangan Jumat, 4 Juli 2025. Pukul 09.38 WIB, harga saham KRAS menembus Rp 314 atau naik 16,30% dibanding hari sebelumnya. Lonjakan ini didukung oleh volume transaksi tinggi mencapai 366 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 109 miliar. Aktivitas perdagangan saham KRAS pun semakin intens, terlihat dari frekuensi transaksi mencapai 19.168 kali.

Data dari aplikasi Stockbit Sekuritas memperlihatkan bahwa saham KRAS juga mencatatkan net buy sebesar Rp 22,1 miliar, yang mengindikasikan sentimen positif dari para pembeli. Kenaikan saham Krakatau Steel ini bukanlah yang pertama kali dalam waktu dekat. Pada perdagangan Kamis, 3 Juli 2025, saham KRAS juga menguat 15,38%, dan dalam sebulan terakhir saham ini sudah melonjak lebih dari 140%.

Peningkatan harga saham Krakatau Steel yang luar biasa ini sempat menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi terhadap saham KRAS pada 1 Juli 2025, sebagai langkah menjaga kestabilan pasar akibat kenaikan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi tersebut hanya berlangsung singkat dan kembali dibuka pada tanggal 2 Juli.

Dorongan dari Kerja Sama Internasional dan Public Expose Mendatang

Lonjakan saham KRAS juga didorong oleh berbagai langkah strategis yang diambil perusahaan. Salah satunya adalah rencana penyelenggaraan public expose insidentil pada 11 Juli 2025, sebagai respons atas permintaan BEI untuk meningkatkan transparansi dan keterbukaan informasi kepada publik dan investor. Public expose ini menjadi kesempatan bagi Krakatau Steel untuk menjelaskan langkah-langkah dan strategi bisnis ke depan kepada para pemangku kepentingan.

Selain itu, Krakatau Steel juga memperkuat posisi internasionalnya dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Xiamen ITG Group Co Ltd dan PT Dexin Steel Indonesia. Penandatanganan tersebut berlangsung dalam acara BRICS Innovation Base Industry Project Matchmaking Meeting di Beijing, China pada 28 Juni 2025.

Acara ini diselenggarakan dalam rangka mempererat kerja sama industri di antara negara-negara anggota BRICS dan mitranya, termasuk Indonesia yang sejak Januari 2025 resmi menjadi anggota penuh blok ekonomi BRICS. Dalam forum ini, Krakatau Steel turut berkolaborasi dalam pengembangan produk-produk baja seperti slab dan hot rolled coil serta membuka peluang kerja sama lainnya yang dapat memperluas jaringan bisnis dan inovasi teknologi.

Vice President of Strategic Material & Service Procurement Krakatau Steel, Ridho Indra Permana, hadir mewakili perusahaan dalam penandatanganan nota kesepahaman ini. Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, menyatakan bahwa melalui kolaborasi ini, perusahaan menjadi bagian dari 12 proyek besar dengan nilai investasi lebih dari 30 miliar Yuan (sekitar US$4,18 miliar). Proyek-proyek tersebut memiliki cakupan luas, tingkat kerja sama tinggi, dan ketika terealisasi akan menjadi pendorong utama pengembangan basis inovasi BRICS di sektor industri baja.

Prospek dan Dampak pada Industri Baja Nasional

Kenaikan saham Krakatau Steel dan keterlibatan aktif dalam kerja sama internasional menunjukkan optimisme yang kuat terhadap masa depan perusahaan dan industri baja nasional. Proyek-proyek besar yang melibatkan investasi multinasional dalam BRICS membuka kesempatan bagi Krakatau Steel untuk mendapatkan teknologi terbaru, memperluas pasar ekspor, dan meningkatkan kapasitas produksi.

Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia yang ingin menjadikan industri baja sebagai salah satu pilar utama pembangunan ekonomi nasional dan penguatan kemandirian industri strategis. Selain itu, kerjasama di BRICS diharapkan dapat mendukung inovasi, efisiensi, serta daya saing produk baja Indonesia di pasar global.

Investor pun menyambut baik sinyal positif ini yang tercermin dari tingginya minat beli saham KRAS di pasar modal. Volume dan nilai transaksi yang besar menjadi indikasi kepercayaan pasar terhadap prospek Krakatau Steel ke depan, sekaligus memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengakses modal yang dibutuhkan untuk ekspansi.

Dengan dinamika ini, Krakatau Steel berada dalam posisi strategis untuk memanfaatkan momentum kenaikan saham dan kemitraan internasional guna memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri baja nasional sekaligus pemain utama di kancah global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index