inspirasi rumah subsidi bagian belakang

5 Inspirasi Rumah Subsidi Bagian Belakang yang Bisa Dicoba

5 Inspirasi Rumah Subsidi Bagian Belakang yang Bisa Dicoba
inspirasi rumah subsidi bagian belakang

JAKARTA - Inspirasi rumah subsidi bagian belakang sering menjadi pilihan bagi banyak orang yang menginginkan hunian terjangkau. 

Memiliki rumah adalah impian banyak orang, namun keterbatasan finansial seringkali menjadi kendala utama. 

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dan pihak swasta menyediakan program rumah bersubsidi yang ditujukan bagi mereka yang memiliki keterbatasan dana, terutama saat harga properti di pasaran terus meningkat.

Rumah bersubsidi menawarkan harga yang lebih ramah di kantong, sehingga peluang memiliki rumah sendiri menjadi lebih terbuka lebar. 

Meski begitu, tak semua orang familiar dengan detail dan ketentuan terkait rumah subsidi, mulai dari definisi, prosedur pembelian, hingga aturan renovasi yang berlaku.

Agar tidak salah langkah, penting untuk memahami semua informasi tersebut sebelum memutuskan membeli rumah bersubsidi. 

Artikel ini hadir untuk memberikan gambaran lengkap mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan, khususnya mengenai inspirasi rumah subsidi bagian belakang yang bisa menjadi referensi berharga untukmu.

Pengertian Rumah Bersubsidi

Permintaan akan rumah terus mengalami peningkatan seiring waktu. Salah satu kendala utama yang membuat seseorang kesulitan membeli rumah adalah harga yang semakin tinggi dan pendapatan yang tidak stabil. 

Harga properti cenderung naik, sementara penghasilan banyak orang bersifat fluktuatif dan tidak tetap. Ada sebagian yang mampu membeli rumah secara pribadi, tetapi tak sedikit juga yang belum mampu melakukannya.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan sektor swasta menghadirkan solusi berupa program bantuan perumahan dengan harga terjangkau. Program ini khusus ditujukan bagi masyarakat dengan kemampuan finansial terbatas. 

Dari sisi harga, rumah dalam program ini jauh lebih murah dibandingkan dengan rumah biasa. Selain itu, skema pembayaran cicilannya juga dibuat berbeda agar lebih ringan dibanding rumah tanpa subsidi. 

Dengan demikian, program ini memberikan kesempatan bagi mereka yang berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah secara resmi atas nama sendiri.

Perbedaan Rumah Subsidi dengan Non Subsidi

Rumah memang biasanya terlihat serupa secara bentuk, tapi sebenarnya ada perbedaan signifikan antara rumah subsidi dan rumah komersial, baik dari segi harga maupun konstruksi. 

Karena kurangnya informasi, banyak orang mengira keduanya sama, padahal kenyataannya berbeda. Berikut penjelasan yang akan membantu Anda memahami perbedaan tersebut.

Tipe Rumah

Rumah subsidi biasanya memiliki tipe yang seragam, umumnya tipe 36, dan dibangun dalam satu klaster dengan desain yang mirip. Sebaliknya, rumah komersial menawarkan beragam tipe, dari yang kecil hingga besar, seperti tipe 72 dalam satu kompleks. 

Hal ini wajar karena rumah komersial ditargetkan untuk pembeli dengan penghasilan lebih tinggi, sementara rumah subsidi diperuntukkan bagi mereka yang berpenghasilan lebih rendah.

Harga

Harga kedua jenis rumah ini juga berbeda. Dimensi bangunan menjadi salah satu faktor penentu harga. Rumah subsidi mendapat dukungan dana dari pemerintah sehingga harganya lebih terjangkau. 

Proses pengajuan KPR untuk rumah subsidi juga lebih mudah dengan bunga yang relatif tetap dan rendah. Rumah subsidi memang ditujukan bagi orang berpenghasilan rendah yang ingin memiliki rumah atas nama pribadi. 

Sedangkan rumah komersial harganya bervariasi tergantung ukuran dan fasilitas, bisa mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Lokasi Rumah

Dari segi lokasi, rumah non subsidi biasanya lebih strategis karena dekat dengan fasilitas umum seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan, sekolah, dan akses transportasi umum seperti halte bus. 

Banyak dari rumah non subsidi ini terletak di pusat kota. Sebaliknya, rumah subsidi seringkali berada di pinggiran kota, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai berbagai fasilitas umum.

Tahap Renovasi

Perbedaan juga terlihat pada proses renovasi. Rumah non subsidi memberikan kebebasan lebih besar bagi pemilik untuk merenovasi sesuai keinginan, yang juga dapat meningkatkan nilai jual rumah tersebut. 

Sedangkan pada rumah subsidi, renovasi harus melalui persyaratan tertentu dan proses yang lebih ketat sebelum dapat dilakukan.

Tips Memilih Rumah Bersubsidi

Dalam sebuah kota, ketersediaan rumah dengan harga terjangkau biasanya cukup melimpah, sehingga kadang membuat bingung saat memilih lokasi yang tepat. Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda sebelum membeli rumah tersebut.

Perhatikan Lokasi

Sebagian besar rumah dengan harga terjangkau biasanya berada jauh dari pusat kota. Meski begitu, penting untuk memeriksa apakah akses ke fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan pusat perbelanjaan mudah dijangkau dari lokasi rumah tersebut.

Amati Contoh Rumah

Walaupun rumah yang hendak dibeli mungkin belum selesai dibangun, beberapa pengembang menyediakan unit contoh yang bisa Anda lihat. 

Meninjau langsung bagian dalam dan luar rumah dapat membantu Anda merasa lebih yakin dalam memilih hunian.

Periksa Kualitas Bangunan

Saat melihat contoh rumah, jangan lupa memperhatikan kondisi fisik bangunan. Meski ada anggapan bahwa rumah murah cenderung memiliki kualitas yang kurang baik, Anda tetap perlu mengevaluasi sendiri agar keputusan pembelian menjadi lebih tepat.

Reputasi Pengembang

Langkah berikutnya adalah memeriksa rekam jejak pengembang rumah dengan harga terjangkau. Ini penting agar Anda terhindar dari penipuan. 

Ada kalanya pengembang mengklaim sebagai yang terbaik, namun hasil yang diberikan justru tidak sesuai harapan.

Selain itu, risiko penipuan seperti penggelapan dana juga dapat terjadi, yang tentu saja sangat merugikan calon pemilik rumah. 

Oleh karena itu, pastikan reputasi pengembang tersebut terpercaya dengan mencari ulasan atau testimoni dari penghuni rumah yang telah membeli sebelumnya. Apakah hunian yang mereka terima nyaman dan aman, atau justru sebaliknya.

Metode Pembayaran

Selanjutnya adalah memahami pilihan metode pembayaran yang tersedia. Kini ada berbagai cara untuk membayar rumah, seperti tunai, kredit pemilikan rumah (KPR), atau cicilan. 

Masing-masing metode memiliki kelebihan tersendiri. Sebagai calon pembeli, sangat penting untuk menanyakan dan memastikan detail pembayaran dengan pengembang agar proses transaksi berjalan lancar dan sesuai rencana Anda.

Tips Melakukan Renovasi Rumah Bersubsidi

Mungkin Anda beranggapan bahwa renovasi rumah dengan subsidi bisa dilakukan sesuka hati. Namun, ada ketentuan yang mengatur apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam proses renovasi tersebut. 

Oleh sebab itu, penting bagi pemilik rumah subsidi untuk memahami aturan yang berlaku. 

Selain itu, terdapat beberapa saran praktis yang dapat diterapkan dalam renovasi rumah bersubsidi. Berikut penjelasan mengenai langkah-langkah mudah dalam merenovasi rumah subsidi.

Renovasi Secara Bertahap

Menurut peraturan, pemilik rumah hanya diperbolehkan melakukan renovasi setelah menempati rumah selama minimal lima tahun. Artinya, renovasi tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu kurang dari itu. 

Namun, proses renovasi bisa dilakukan secara bertahap untuk mencegah pengeluaran besar sekaligus dan memudahkan pengelolaan anggaran.

Memperhatikan Luas Tanah Keseluruhan

Renovasi harus dilakukan sesuai dengan batas luas tanah yang dimiliki. Umumnya, rumah subsidi berdiri di atas lahan dengan ukuran sekitar 200 meter persegi, sehingga renovasi tidak boleh melebihi ukuran tersebut.

Tidak Membongkar Total Rumah

Pemilik rumah subsidi dilarang melakukan pembongkaran total bangunan. Peraturan ini mengharuskan rumah tetap mempertahankan struktur dasarnya, karena pembongkaran penuh dan pembangunan ulang dari awal tidak diperbolehkan. 

Hal ini juga berdampak pada perhitungan biaya administrasi dan pelaporan renovasi.

Perbaikan pada Bagian Atap

Salah satu area yang diperbolehkan untuk direnovasi pada rumah subsidi adalah bagian atap. Hal ini dikarenakan atap sering mengalami masalah seperti kebocoran yang perlu segera diperbaiki agar tidak merusak bagian lain dari rumah.

Memanfaatkan Diskon dan Bahan Bekas

Renovasi tentu memerlukan biaya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jika anggaran terbatas, Anda dapat memanfaatkan promo-promo yang sering ditawarkan toko bahan bangunan. 

Selain itu, penggunaan material bekas seperti pintu, genteng, atau jendela juga bisa menjadi solusi hemat tanpa mengorbankan kualitas renovasi.

Gunakan Gaya Minimalis

Mengadopsi konsep minimalis saat merenovasi rumah subsidi bisa sangat membantu dalam mengurangi pengeluaran. 

Baik untuk bagian dalam maupun luar rumah, gaya minimalis memberikan kesan rapi dan fungsional sekaligus menjaga biaya renovasi tetap rendah.

Aturan Renovasi Rumah Subsidi

Melakukan renovasi pada rumah bersubsidi tidak bisa dilakukan sembarangan karena ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi oleh pemiliknya. Berikut adalah beberapa ketentuan utama terkait renovasi rumah bersubsidi:

Renovasi Ringan Saja

Proses renovasi hanya diperbolehkan dalam bentuk perbaikan ringan, seperti memperbaiki bagian yang rusak. Namun, pembongkaran total atau perubahan besar tidak diperbolehkan.

Fasad Tidak Boleh Diubah

Pemilik rumah tidak diizinkan mengganti tampilan fasad rumah karena sudah diatur sesuai peraturan yang berlaku. Meski demikian, penambahan elemen seperti pagar atau kanopi masih diperbolehkan.

Angsuran Lancar dan Minimal 5 Tahun

Renovasi hanya dapat dilakukan oleh pemilik yang telah menjalankan cicilan dengan lancar dan sudah melewati masa pembayaran selama lima tahun.

Larangan Menjual Rumah

Pemilik rumah bersubsidi tidak boleh menjual properti tersebut untuk tujuan komersial sebelum masa angsuran selesai, yakni lebih dari lima tahun. Setelah itu, penjualan atau penyewaan baru diperbolehkan.

Meski aturan di atas hanya sebagian, informasi ini sangat penting untuk diketahui oleh pemilik rumah bersubsidi agar proses renovasi berjalan sesuai ketentuan.

Contoh Inspirasi Rumah Subsidi Bagian Belakang

Keterbatasan lahan menjadi ciri khas rumah bersubsidi, namun renovasi di bagian belakang rumah tetap memungkinkan dilakukan. 

Jika Anda merasa bingung ingin menambahkan sentuhan apa, contoh inspirasi rumah subsidi bagian belakang berikut ini bisa menjadi panduan yang berguna.

Manfaatkan Sisa Lahan untuk Kebun Kecil

Bagian belakang rumah yang masih tersisa dapat dimaksimalkan sebagai taman atau kebun kecil. Meskipun luasnya terbatas, menghadirkan ruang hijau di rumah sangat bermanfaat. 

Selain memperlancar sirkulasi udara yang segar, taman kecil ini juga bisa menjadi tempat bersantai bersama keluarga atau lokasi berkumpul dengan orang terdekat.

Tambahkan Dapur Kecil

Sering kali pemilik rumah dengan lahan terbatas memilih untuk membuat dapur kecil di bagian belakang. Mengubah area kosong menjadi dapur mini dapat membuat ruangan lebih fungsional dan memberikan kemudahan dalam aktivitas memasak sehari-hari.

Gunakan untuk Area Cuci dan Pengeringan Pakaian

Bagian belakang rumah juga bisa dijadikan tempat mencuci dan menjemur pakaian. 

Sebaiknya area ini dibuat terbuka agar pakaian cepat kering, atau bisa juga dipasang atap transparan dari kaca atau fiber untuk melindungi sambil tetap memungkinkan sinar matahari masuk.

Membuat Ruang Tambahan

Meskipun ruang di bagian belakang terbatas, area kosong tersebut masih bisa digunakan untuk membangun sebuah ruangan tambahan. 

Ruang ini bisa difungsikan sebagai gudang, tempat setrika, kamar mandi, ruang bermain anak, atau fungsi lain sesuai kebutuhan.

Membuat Kolam Ikan

Ide lain untuk memanfaatkan lahan belakang rumah adalah dengan membuat kolam ikan. Ukuran kolam bisa disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia. 

Kolam ini juga dapat menjadi sarana hiburan bagi anak-anak, seperti memberi makan ikan, sehingga menambah nilai fungsi area tersebut.

Sebagai penutup, beragam inspirasi rumah subsidi bagian belakang dapat membantu memaksimalkan ruang tersisa menjadi area yang fungsional dan nyaman bagi penghuni.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index