KAI

KAI Properti Hadirkan Face Recognition di Cirebon, Yogyakarta, dan Surabaya

KAI Properti Hadirkan Face Recognition di Cirebon, Yogyakarta, dan Surabaya
KAI Properti Hadirkan Face Recognition di Cirebon, Yogyakarta, dan Surabaya

JAKARTA - Upaya digitalisasi terus dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya, KAI Properti, salah satunya dengan memperluas penerapan teknologi face recognition di lingkungan stasiun. Fasilitas ini kini telah tersedia di tiga stasiun besar: Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Tugu Yogyakarta, dan Stasiun Surabaya Pasar Turi.

Inovasi ini dihadirkan sebagai bagian dari transformasi layanan berbasis digital yang memudahkan pelanggan saat melakukan boarding tanpa perlu mencetak tiket fisik. Cukup dengan memindai wajah di e-gate, validasi tiket bisa dilakukan dengan cepat, aman, dan efisien.

“Kami berkomitmen menyediakan sistem dan infrastruktur pendukung berbasis teknologi. Face recognition menjadi salah satu bentuk kontribusi kami dalam mendukung operasional KAI yang semakin modern,” ujar Plt Sekretaris Perusahaan KAI Properti, Ramdhani Subagja, dalam keterangannya.

Efisiensi Operasional dan Komitmen Ramah Lingkungan

Penerapan sistem face recognition pertama kali dilakukan sejak tahun 2022 dan telah digunakan oleh lebih dari 15,52 juta pelanggan. Teknologi ini terbukti memberikan efisiensi signifikan, tidak hanya dari sisi kenyamanan, tetapi juga dalam mengurangi konsumsi kertas boarding pass.

Data dari KAI menunjukkan, penerapan teknologi ini berhasil menghemat 36.954 rol kertas boarding pass, atau setara dengan penghematan biaya sebesar Rp554,29 juta. Angka tersebut menunjukkan dampak nyata dari penggunaan sistem digital terhadap pengurangan jejak ekologis dalam operasional KAI.

“Ini juga merupakan langkah kami mendukung konsep transportasi berkelanjutan dan ramah lingkungan,” lanjut Bagja.

Cara Mengakses Layanan Face Recognition

Untuk dapat menggunakan layanan ini, penumpang cukup melakukan pendaftaran melalui aplikasi Access by KAI, atau langsung di loket stasiun tempat sistem face recognition diterapkan. Setelah data terekam dan disetujui, penumpang tidak perlu lagi mencetak tiket, melainkan cukup lewat gate pengenalan wajah untuk proses boarding.

Langkah ini sekaligus meminimalkan antrean serta potensi kendala tiket fisik yang sering terjadi, seperti tiket hilang, rusak, atau tidak terbaca.

KAI Group Terus Kembangkan Layanan Digital

KAI Properti, sebagai entitas yang menangani pengelolaan fasilitas stasiun dalam grup KAI, memastikan bahwa transformasi digital bukan hanya tren sesaat, melainkan bagian dari strategi jangka panjang dalam meningkatkan mutu layanan publik.

“Kami akan terus berinovasi dalam penyediaan layanan berbasis digital, dengan tetap mengedepankan aspek keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan,” tegas Ramdhani Subagja.

Dukungan KAI Properti terhadap digitalisasi operasional KAI menjadi elemen penting dalam menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi masyarakat. Tidak hanya itu, kehadiran sistem pengenalan wajah ini juga sejalan dengan misi KAI Group dalam menciptakan stasiun-stasiun modern, efisien, dan ramah lingkungan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index