JAKARTA - Isu pengelolaan sampah tak lagi hanya soal lingkungan, melainkan sudah masuk ke ranah strategis pembangunan nasional. Pemerintah menegaskan pentingnya mengintegrasikan upaya penanganan sampah sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan, demi menciptakan ekosistem yang sehat sekaligus bernilai tambah bagi masyarakat.
Komitmen ini tercermin dalam pertemuan lintas kementerian yang melibatkan sejumlah tokoh penting pemerintahan, termasuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, yang aktif mendorong sinkronisasi strategi pengelolaan sampah nasional.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dan Sekretaris Utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati.
Sinergi Lintas Kementerian Jadi Kunci
Dalam pertemuan itu, Erick Thohir menegaskan bahwa kolaborasi antarkementerian sangat diperlukan untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berdaya guna. Menurutnya, pengelolaan sampah tidak bisa lagi dipandang hanya sebagai solusi atas persoalan limbah, tetapi harus menjadi bagian integral dari perencanaan pembangunan nasional jangka panjang.
“Dalam pertemuan ini kami berdiskusi untuk mensinkronkan perbaikan pengelolaan sampah ke depannya di Indonesia, sesuai amanat Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Erick Thohir melalui akun Instagram resminya @erickthohir.
Erick juga menyampaikan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah bergantung pada komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, daerah, BUMN, hingga masyarakat. Ia meyakini bahwa jika sinergi ini berjalan optimal, maka sampah bisa menjadi sumber energi alternatif yang memberikan manfaat langsung bagi rakyat.
“Kami berkomitmen agar sampah di Indonesia dapat dikelola dengan baik dan produktif sebagai potensi sumber energi, sehingga mampu memberikan nilai tambah kepada masyarakat Indonesia,” tegas Erick.
Pernyataan Erick ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang mendorong transformasi lingkungan hidup melalui pendekatan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis inovasi. Dalam konteks tersebut, pengelolaan sampah bukan hanya tugas teknis, melainkan strategi nasional yang memerlukan kebijakan yang terintegrasi lintas sektor.
Sebagai Menteri BUMN, Erick menilai bahwa BUMN memiliki peran signifikan dalam membangun infrastruktur pengelolaan sampah yang efisien. Ia mendorong agar perusahaan-perusahaan pelat merah bisa mengambil bagian lebih besar dalam proyek-proyek pengelolaan sampah, baik dari sisi pendanaan maupun inovasi teknologi.
Dorongan Optimalisasi Program Berkelanjutan
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah meluncurkan sejumlah program pengelolaan sampah yang fokus pada pemanfaatan kembali dan daur ulang. Salah satunya adalah pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang tersebar di berbagai daerah. Beberapa wilayah, seperti Jakarta Utara dan Bekasi, kini menjadi proyek percontohan dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik berbasis masyarakat.
Kehadiran sektor swasta juga menjadi faktor pendukung. COO Danantara, Dony Oskaria, turut hadir dalam pertemuan tersebut dan menyampaikan dukungan terhadap strategi pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan sampah berkelanjutan. Keterlibatan entitas swasta diharapkan dapat memperkuat inovasi, efisiensi pengelolaan, serta mempercepat pencapaian target nasional pengurangan sampah.
Di sisi lain, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menekankan bahwa edukasi masyarakat juga merupakan aspek penting. Menurutnya, keberhasilan program pengelolaan sampah sangat bergantung pada perubahan perilaku dan partisipasi aktif masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah dari rumah tangga.
Dukungan lainnya datang dari Sekretaris Utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati, yang mendorong agar regulasi dan insentif dapat diperkuat untuk mendukung gerakan nasional pengurangan sampah.
Erick Thohir menyimpulkan bahwa solusi pengelolaan sampah yang berhasil adalah hasil dari kombinasi antara perencanaan jangka panjang, investasi teknologi, kolaborasi antarsektor, dan partisipasi masyarakat yang konsisten. Ia juga menegaskan bahwa langkah konkret akan terus didorong, bukan hanya melalui wacana atau pertemuan.
Dengan semangat kolaboratif yang ditunjukkan dalam pertemuan tersebut, pemerintah berharap strategi pengelolaan sampah tidak hanya berhasil mengatasi permasalahan lingkungan, tetapi juga menjadi bagian penting dari pertumbuhan ekonomi hijau dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.