JAKARTA - Memasuki awal pekan ini, investor dihadapkan pada dinamika pasar yang kembali tidak menentu. Sentimen global, terutama terkait kebijakan tarif Amerika Serikat, menjadi faktor yang menekan pergerakan bursa. Di tengah situasi ini, BNI Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mengalami tekanan dan berpotensi melemah hingga ke level 6.950 pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyampaikan bahwa IHSG saat ini berada dalam posisi yang cukup rentan. Ia memprediksi indeks bisa kembali menyentuh batas bawah di kisaran 7.000, dan jika tekanan pasar terus berlanjut, bukan tidak mungkin IHSG tergelincir ke level 6.950. Namun demikian, jika indeks mampu bertahan dan konsisten bergerak di atas 7.000, peluang penguatan ke area 7.100 hingga 7.200 tetap terbuka dalam jangka menengah.
“Support IHSG di level 6.950–7.000 hingga resistance pada level 7.080–7.100,” tulis Fanny dalam laporan riset hariannya.
Tekanan dari Wall Street dan Bursa Asia
Sinyal pelemahan yang dirasakan IHSG tak lepas dari pengaruh pasar global. Penurunan signifikan terjadi di Wall Street pada penutupan pekan lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami koreksi sebesar 0,63 persen, S&P 500 terkoreksi 0,33 persen, dan Nasdaq turun 0,22 persen. Ketiga indeks utama Amerika Serikat tersebut bergerak negatif setelah mencuatnya kembali sentimen terkait tarif perdagangan yang diberlakukan Negeri Paman Sam.
Tekanan dari sisi global ini pun turut menyeret bursa-bursa di Asia. Meskipun ada pergerakan yang bervariasi, sebagian besar pasar menunjukkan ketidakpastian arah. Di Jepang, indeks Nikkei 225 mencatat penurunan 0,19 persen, meski indeks Topix berhasil menguat tipis 0,39 persen. Di Korea Selatan, Kospi terkoreksi 0,23 persen, sementara Kosdaq justru naik 0,35 persen. Bursa Australia melalui indeks S&P/ASX 200 juga mencatat penurunan sebesar 0,11 persen. Sedangkan Hang Seng di Hong Kong naik 0,46 persen dan Shanghai Composite nyaris stagnan dengan kenaikan tipis 0,01 persen.
Rekomendasi Saham Pilihan
Meski IHSG tengah diliputi tekanan, BNI Sekuritas tetap memberikan sejumlah rekomendasi saham yang layak dicermati pelaku pasar. Fanny menyebutkan beberapa emiten yang dinilai menarik untuk posisi spekulatif beli (Spec Buy) dengan area pembelian dan batasan risiko (cutloss) yang telah ditentukan secara teknikal.
Berikut adalah daftar saham yang direkomendasikan lengkap dengan level beli dan target harga jangka pendek:
BRMS: Spec Buy di area 394–400, cutloss di bawah 390. Target harga terdekat di kisaran 406–414.
PTRO: Spec Buy di area 3.130–3.170, cutloss di bawah 3.100. Target harga terdekat antara 3.230–3.300.
PGEO: Spec Buy di area 1.475–1.490, cutloss di bawah 1.450. Target harga terdekat di kisaran 1.515–1.550.
ELSA: Spec Buy di area 482–486, cutloss di bawah 480. Target harga terdekat antara 494–500.
RATU: Spec Buy di area 7.050–7.100, cutloss di bawah 7.000. Target harga terdekat di kisaran 7.250–7.425.
CBDK: Spec Buy di area 5.925–6.025, cutloss di bawah 5.850. Target harga terdekat antara 6.125–6.275.
Dengan memperhatikan dinamika pasar yang sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, investor diimbau untuk tetap cermat dalam mengambil keputusan. Pengelolaan risiko dan disiplin dalam menerapkan strategi trading menjadi kunci utama untuk menghadapi volatilitas saat ini.