Olahraga

Olahraga Padel Diminati Artis, Bolehkah untuk Ibu Hamil?

Olahraga Padel Diminati Artis, Bolehkah untuk Ibu Hamil?
Olahraga Padel Diminati Artis, Bolehkah untuk Ibu Hamil?

JAKARTA - Popularitas padel makin melejit, terutama di kalangan selebritas dan anak muda perkotaan. Olahraga yang menggabungkan unsur tenis dan squash ini memang terlihat menyenangkan dan menantang. Namun, di tengah antusiasme tersebut, muncul satu pertanyaan yang cukup penting: apakah padel aman dilakukan oleh ibu hamil?

Pertanyaan ini menjadi semakin relevan seiring dengan semakin banyaknya kalangan publik figur wanita yang tetap aktif berolahraga selama masa kehamilan. Dalam banyak kasus, olahraga ringan memang dianjurkan selama kehamilan untuk menjaga kebugaran fisik dan kestabilan emosional. Tapi tentu tidak semua jenis aktivitas fisik bisa langsung dianggap aman padel termasuk yang perlu dikaji lebih dalam.

Padel, Aktivitas Dinamis dengan Risiko Tertentu

Padel termasuk olahraga raket yang dimainkan berpasangan, di lapangan berukuran kecil dan dikelilingi dinding kaca. Gerakannya cepat, melibatkan lompatan, putaran tubuh, dan reaksi spontan terhadap bola. Elemen-elemen ini menjadikan padel sebagai olahraga yang menyenangkan, tapi juga memiliki tantangan fisik tertentu.

Bagi orang pada umumnya, padel bisa menjadi pilihan rekreasi yang menyehatkan sekaligus sosial. Namun bagi ibu hamil, tingkat intensitas dan risiko cedera menjadi dua faktor yang perlu diperhatikan.

Dokter kandungan umumnya menyarankan olahraga berintensitas ringan hingga sedang bagi ibu hamil, seperti jalan kaki, berenang, yoga prenatal, atau senam khusus kehamilan. Aktivitas yang berisiko tinggi terhadap jatuh, benturan, atau gerakan mendadak biasanya dihindari, terutama memasuki trimester kedua dan ketiga.

Meski padel bukan olahraga ekstrem, risiko seperti terpeleset, tabrakan dengan pasangan main, atau gerakan rotasi yang tajam bisa berdampak negatif jika dilakukan tanpa pengawasan dan kesiapan tubuh yang cukup.

Pertimbangan Medis dan Konsultasi Dokter adalah Kunci

Bagi ibu hamil yang sudah terbiasa aktif sebelum kehamilan, beberapa aktivitas olahraga masih mungkin dilakukan dengan penyesuaian. Namun, hal pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter kandungan masing-masing.

Setiap kehamilan memiliki kondisi yang berbeda. Faktor-faktor seperti riwayat keguguran, tekanan darah, posisi janin, atau masalah kandungan lainnya harus menjadi pertimbangan utama sebelum memutuskan untuk melakukan olahraga tertentu, termasuk padel.

Jika dokter memberi lampu hijau, maka tetap perlu ada beberapa penyesuaian:

Hindari gerakan lompatan atau memutar tubuh terlalu ekstrem.

Pastikan bermain di permukaan yang aman dan tidak licin.

Hindari kompetisi dan fokus pada gerakan ringan.

Berhenti jika merasa pusing, sesak napas, atau lelah berlebihan.

Keputusan untuk tetap aktif selama hamil memang bisa memberi manfaat besar, tapi hanya jika dilakukan dengan aman dan penuh kesadaran terhadap kondisi tubuh.

Padel Menyenangkan, Tapi Prioritaskan Keselamatan

Bagi sebagian orang, khususnya para artis dan figur publik, padel juga menjadi bagian dari gaya hidup sosial. Banyak lapangan padel kini dibuka di kota besar, menjadikannya pilihan olahraga sekaligus ajang kumpul yang trendi. Namun tren ini tidak serta-merta menjadikan padel sebagai pilihan yang universal, terlebih bagi ibu hamil.

Sikap bijak tetap dibutuhkan. Kehamilan bukan halangan untuk tetap sehat dan aktif, tetapi perlu disesuaikan dengan kapasitas tubuh dan potensi risikonya. Bagi yang belum pernah mencoba padel sebelumnya, masa kehamilan bukan saat yang ideal untuk memulai aktivitas baru yang menuntut respons fisik cepat.

Sebaliknya, memilih olahraga yang lebih bersahabat dengan tubuh selama kehamilan, seperti prenatal yoga, jalan santai, atau pilates khusus ibu hamil bisa menjadi opsi yang lebih aman dan bermanfaat jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index