JAKARTA – Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mewujudkan rumah layak huni bagi masyarakat luas. Hal ini ia sampaikan saat membuka Real Estate Indonesia (REI) Bali Expo 2025 di Denpasar pada Sabtu, 12 Juli 2025. Arya Wibawa menyebut bahwa REI Bali Expo bukan hanya sekadar pameran properti biasa, melainkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat kerja sama yang mendukung program nasional penyediaan tiga juta rumah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
“Saya berharap seluruh komponen yang hadir dalam REI Bali Expo ini dapat memberikan kontribusi maksimal dengan menyediakan akses pelayanan dasar, pemanfaatan ruang publik, perumahan dan pemukiman yang layak serta perencanaan pembangunan yang kolaboratif. Tidak hanya itu, saya juga mengajak agar program Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat kurang mampu di Kota Denpasar menjadi bagian dari upaya bersama ini,” tegas Arya Wibawa.
Ia menambahkan, pameran ini diharapkan mampu menjadi platform bagi seluruh pihak untuk menghadirkan produk properti yang dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Sinergi antara pemerintah, pengembang, dan berbagai stakeholder harus dijadikan fondasi yang kokoh dalam mencari solusi penyediaan hunian yang tidak hanya berkualitas tapi juga berkelanjutan. Hal ini penting agar pembangunan properti tidak hanya menitikberatkan pada kuantitas, tetapi juga kualitas yang menjawab kebutuhan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
REI Bali Expo: Dorong Pertumbuhan Properti Sehat dan Ramah Lingkungan
Ketua DPD REI Bali, Anak Agung Made Darma Setiawan, turut menjelaskan bahwa gelaran REI Bali Expo 2025 tidak hanya fokus pada promosi produk properti saja. Lebih dari itu, acara ini menjadi wadah edukasi dan penyebaran informasi terkait teknologi serta inovasi terkini dalam industri properti. Expo ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor properti yang sehat dan berkelanjutan, yang sejalan dengan budaya dan lingkungan Bali yang khas.
“REI Expo 2025 adalah momentum penting bagi kami untuk mendorong pertumbuhan industri properti yang sehat di Bali. Selain menyediakan hunian layak, expo ini juga menjadi wadah edukasi dan promosi bagi masyarakat terkait teknologi properti serta berbagai pendukungnya, termasuk praktik ramah lingkungan yang kini menjadi kebutuhan utama dalam pembangunan,” jelas Agung Made Darma.
Ia menegaskan, Bali sebagai destinasi wisata dan pusat budaya membutuhkan pendekatan pembangunan yang mempertimbangkan aspek keberlanjutan. “Kami percaya bahwa pembangunan properti di Bali harus selaras dengan nilai-nilai budaya dan kelestarian lingkungan yang menjadi identitas pulau ini. Oleh sebab itu, kerja sama erat antara pemerintah dan swasta adalah kunci percepatan terwujudnya industri properti yang berwawasan lingkungan dan sosial,” tambahnya.
Dalam konteks tersebut, REI Bali Expo juga mendorong penerapan teknologi hijau, material ramah lingkungan, serta desain yang mempertimbangkan mitigasi risiko bencana alam, agar bangunan dan hunian yang dibangun dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Membangun Masa Depan Properti Bali yang Berkelanjutan
Melalui REI Bali Expo, diharapkan industri properti di Bali tidak hanya tumbuh dari segi kuantitas, tetapi juga memiliki kualitas yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara menyeluruh. Dengan menghargai kearifan lokal dan menjaga harmoni dengan lingkungan hidup, pembangunan properti akan lebih berkelanjutan dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah.
Pemerintah Kota Denpasar, bersama para pelaku usaha properti, diharapkan terus memperkuat sinergi untuk menghadirkan inovasi dan solusi dalam penyediaan hunian yang terjangkau, layak, dan ramah lingkungan. Dukungan terhadap program nasional penyediaan tiga juta rumah merupakan bagian dari komitmen bersama untuk memenuhi kebutuhan hunian yang semakin meningkat, terutama di wilayah urban dan perkotaan seperti Denpasar.
Selain itu, pemanfaatan ruang publik yang optimal serta integrasi pembangunan perumahan dengan fasilitas sosial dan infrastruktur yang memadai juga menjadi perhatian utama. Melalui kolaborasi yang solid, diharapkan Bali dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan industri properti yang sehat dan berkelanjutan, sekaligus menjaga keunikan budaya dan lingkungan yang menjadi daya tarik utama pulau Dewata.