KAI

Aplikasi Access by KAI Jadi Pilihan Utama Pesan Tiket Kereta di 2025

Aplikasi Access by KAI Jadi Pilihan Utama Pesan Tiket Kereta di 2025
Aplikasi Access by KAI Jadi Pilihan Utama Pesan Tiket Kereta di 2025

JAKARTA - Perjalanan transformasi digital PT Kereta Api Indonesia (Persero) semakin terlihat nyata dengan lonjakan penggunaan aplikasi Access by KAI dalam pembelian tiket Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ). Selama enam bulan pertama tahun 2025, aplikasi ini mencatatkan transaksi sebesar 12,6 juta kali, menempatkannya sebagai saluran utama pemesanan tiket yang menguasai 72% dari total penjualan tiket KAI. Tren ini menegaskan bahwa masyarakat kini semakin memilih kemudahan dan kecepatan layanan digital dibandingkan metode pembelian konvensional seperti loket stasiun maupun vending machine.

Data transaksi menunjukkan perbedaan signifikan antara kanal digital dan tradisional. Sementara aplikasi Access by KAI mendominasi dengan angka transaksi yang terus meningkat setiap bulan, kanal B2B mencatat 3,59 juta transaksi, loket stasiun 1,22 juta transaksi, website resmi KAI sekitar 227 ribu, dan vending machine bahkan hanya mencatat kurang dari 35 ribu transaksi. Hal ini menjadi gambaran nyata pergeseran perilaku konsumen di era digital.

Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, mengungkapkan, “Ini menjadi bukti kepercayaan pelanggan terhadap kenyamanan dan keandalan platform digital milik KAI.”

Fitur Inovatif Access by KAI Dorong Pertumbuhan Transaksi

Pertumbuhan transaksi bulanan aplikasi Access by KAI menunjukkan tren positif dan konsisten. Dari Januari 2025 yang mencatat 1,88 juta transaksi, meningkat menjadi 2,41 juta transaksi pada Juni 2025. Angka ini mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap teknologi yang semakin praktis dan efisien dalam urusan perjalanan kereta api.

Selain kemudahan membeli tiket, Access by KAI kini telah berkembang menjadi super app perjalanan yang menyajikan berbagai fitur inovatif. Pengguna dapat melakukan pemesanan tiket, mengubah jadwal keberangkatan, hingga melakukan check-in menggunakan teknologi pengenal wajah (face recognition). Selain itu, aplikasi ini memberikan informasi real-time terkait jadwal dan kondisi perjalanan, sehingga memudahkan pengguna dalam merencanakan perjalanan mereka.

Tak hanya itu, KAI juga memperluas jaringan layanannya dengan menggandeng mitra Business-to-Business (B2B) untuk menyediakan tiket di berbagai platform digital eksternal. Langkah ini menambah kemudahan akses pelanggan yang mungkin lebih familiar dengan aplikasi lain.

Anne menegaskan, “Kami selalu terbuka menerima masukan dari pengguna demi peningkatan berkelanjutan. Kami ingin memastikan Access by KAI tetap adaptif, nyaman, dan andal bagi pelanggan di era digital ini.”

Masa Depan Layanan Digital KAI

Keberhasilan Access by KAI menembus dominasi penjualan tiket ini bukan sekadar kebetulan, melainkan hasil dari inovasi yang terus dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia. Dengan target melebihi 22,8 juta transaksi digital sepanjang tahun 2025, KAI optimis layanan digital mereka akan terus menjadi pilihan utama masyarakat.

Transformasi ini juga menunjukkan kesiapan KAI dalam menghadapi perubahan tren layanan publik di era digitalisasi yang semakin masif. Keunggulan platform digital ini tidak hanya memudahkan pelanggan, tapi juga mempercepat proses pelayanan sekaligus mengurangi antrian dan kerumunan di stasiun.

Dengan segala kemudahan yang ditawarkan, aplikasi Access by KAI memberikan warna baru dalam cara masyarakat memesan tiket kereta api. Era di mana layanan konvensional mendominasi mulai bergeser menuju digitalisasi penuh, mendukung efisiensi, kenyamanan, dan pelayanan prima.

Transformasi digital KAI melalui aplikasi Access by KAI membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat mengubah wajah layanan transportasi publik di Indonesia. Dengan terus menghadirkan fitur-fitur baru yang memudahkan pengguna serta menjaga kualitas layanan, KAI tidak hanya mempermudah masyarakat, tetapi juga memperkuat posisi sebagai operator kereta api modern yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index