JAKARTA - PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp9,37 triliun selama semester pertama tahun 2025. Angka ini merupakan pencapaian sebesar 32,87 persen dari target tahunan yang dipatok sebesar Rp28,5 triliun. Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, menyampaikan bahwa pencapaian ini menjadi modal penting dalam mendorong realisasi target bisnis perusahaan sepanjang tahun.
Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Novel menjelaskan bahwa perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp18,25 triliun pada 2025, dengan proyeksi laba bersih mencapai Rp157 miliar. "Jika kita memproyeksikan laba bersih untuk 2025 sebesar Rp157 miliar, dengan pencapaian di kuartal pertama sebesar Rp72 miliar," jelas Novel.
Pencapaian ini menunjukkan optimisme perusahaan dalam mengembangkan portofolio proyek dan meningkatkan kinerja keuangan. Meski masih harus digenjot, perolehan kontrak baru di paruh pertama ini memberikan sinyal positif bagi kelangsungan bisnis PTPP di tengah dinamika pasar konstruksi dan infrastruktur.
Tantangan Tahun Lalu dan Kontribusi Proyek Berdasarkan Sektor
Melihat catatan tahun sebelumnya, sepanjang 2024 PTPP mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp27,09 triliun, menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp31,67 triliun. Manajemen mengakui bahwa penurunan ini disebabkan oleh sejumlah faktor eksternal, termasuk relokasi anggaran APBN pada kuartal keempat 2024 pasca pelantikan pemerintahan baru, serta mundurnya proses lelang proyek belanja modal (capital expenditure/capex) dari BUMN dan sektor swasta ke tahun berikutnya.
"Kinerja pemasaran tersebut berdampak pada pencapaian target penjualan yang juga masih di bawah target," ungkap manajemen PTPP dalam laporan tahunan perusahaan.
Dari sisi komposisi proyek yang berhasil diperoleh sepanjang 2024, sebagian besar berasal dari sektor gedung sebesar 33,42 persen, diikuti oleh proyek jalan dan jembatan 32,48 persen. Proyek infrastruktur pertambangan memberikan kontribusi 17,70 persen, proyek industri 10,33 persen, proyek pelabuhan 4,14 persen, serta sektor lainnya 1,93 persen.
Dengan komposisi portofolio yang beragam ini, PTPP terus berupaya mengoptimalkan peluang di berbagai sektor konstruksi dan infrastruktur, sekaligus meningkatkan kapasitas sumber daya agar mampu memenuhi target ambisius tahun 2025.