Otomotif

Strategi Jetour Memasuki Pasar Otomotif Indonesia

Strategi Jetour Memasuki Pasar Otomotif Indonesia
Strategi Jetour Memasuki Pasar Otomotif Indonesia

JAKARTA - Masuknya merek otomotif baru ke pasar Indonesia tentu bukan hal mudah, apalagi dalam industri yang sudah sangat kompetitif dan didominasi merek-merek mapan. Jetour, merek asal China, sejak awal tahun 2025 mulai memperlihatkan langkah nyata untuk memantapkan diri di tengah persaingan yang ketat. Meskipun baru sekitar enam bulan beroperasi secara resmi, Jetour tidak hanya mengandalkan eksistensi semata, tapi juga mempersiapkan strategi yang matang agar dapat bersaing dengan merek Jepang maupun merek China lain yang juga agresif memperluas pangsa pasar.

Ranggy Radiansyah, Direktur Marketing Jetour Motor Indonesia (JMI), menyampaikan bahwa kehadiran mereka di pasar nasional masih terbilang sangat awal dan masih banyak tantangan yang harus dihadapi. “Sebetulnya kita baru bisa dibilang hitungan bulan. Karena yang pertama kita di Januari tahun ini. Jadi baru di bulan ke-6 kita sebetulnya. Walaupun launching-nya di tahun lalu November,” jelas Ranggy.

Memasuki pasar otomotif Indonesia yang sudah matang dengan selera konsumen dan persaingan ketat, Jetour memandang ini sebagai tantangan sekaligus peluang untuk tumbuh dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar lokal.

Langkah Konkret dan Optimisme Jetour

Jetour sejauh ini telah memperkenalkan dua model andalan di Indonesia, yakni Jetour Dashing dan X70 Plus. Kedua produk ini diharapkan mampu menjadi magnet bagi konsumen yang mencari alternatif kendaraan berkualitas dengan harga kompetitif. Di tingkat global, performa Jetour cukup menggembirakan dengan penjualan mencapai 568.387 unit sepanjang tahun 2024, naik 80,3 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini menjadi modal penting bagi Jetour untuk menambah kepercayaan diri di pasar Indonesia.

Untuk semakin memperkuat posisinya, Jetour sudah melakukan produksi lokal secara CKD (completely knocked down) sejak Oktober 2024 melalui pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM). Strategi produksi lokal ini tidak hanya bertujuan menekan harga jual agar lebih kompetitif, tetapi juga mempercepat respons terhadap kebutuhan pasar.

Selain itu, Jetour juga berencana ekspansi jaringan penjualan dengan menargetkan pembangunan 30 diler baru di berbagai wilayah Indonesia sepanjang tahun 2025. Langkah ini menunjukkan keseriusan Jetour dalam membangun layanan purna jual dan memperkuat kehadiran fisiknya di tengah konsumen.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales Jetour mencapai 186 unit dari Januari hingga Mei 2025, sementara penjualan ritel sebanyak 176 unit dalam periode yang sama. Angka ini menunjukkan awal yang menjanjikan walaupun masih banyak ruang untuk berkembang.

Tantangan dan Peluang di Tengah Persaingan Ketat

Pasar otomotif Indonesia selama ini dikuasai oleh merek-merek Jepang yang sudah sangat familiar dengan preferensi konsumen lokal. Kehadiran merek China seperti Jetour tentu harus menghadapi persaingan bukan hanya dari merek Jepang, tapi juga sesama merek China yang semakin agresif berekspansi.

Menurut Ranggy, persaingan antarbrand asal China memang sangat kompetitif. "Brand Chinese, brand dari China yang masuk memang banyak dan market-nya sangat kompetitif ya. Kita lihat itu sebagai tantangan. Kami harus bersaing di antara brand China dan merek Jepang yang sudah mapan," ujarnya.

Meski begitu, Jetour melihat hal ini sebagai dorongan untuk terus berinovasi dan menghadirkan produk serta layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia. Fokus utama Jetour adalah membangun kepercayaan lewat kualitas produk dan dukungan layanan yang optimal.

Masuknya Jetour ke pasar otomotif Indonesia menambah dinamika persaingan yang sebelumnya didominasi oleh merek-merek Jepang. Dengan strategi produksi lokal, pengembangan jaringan diler, serta optimisme dari pencapaian global, Jetour berupaya membangun pondasi kuat untuk memenangkan hati konsumen.

Meski baru beroperasi beberapa bulan, langkah-langkah yang diambil Jetour sudah menunjukkan komitmen mereka untuk tidak sekadar ikut masuk pasar, tapi benar-benar bersaing secara serius dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index