JAKARTA - Minat terhadap hunian terjangkau di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, terus tumbuh seiring ketersediaan rumah subsidi yang ditawarkan melalui Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (Sikumbang). Harga yang ramah di kantong yakni di bawah Rp150 juta per unit menjadi daya tarik utama, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang mencari rumah pertama.
Berbagai pengembang telah merilis proyek rumah tapak tipe 36 dengan lahan cukup luas, mayoritas berlokasi di Kecamatan Batang Anai. Tak hanya terjangkau, unit-unit ini juga sudah terserap cukup signifikan oleh pasar. Berikut sejumlah proyek yang masih menyediakan stok rumah murah bagi masyarakat.
Komp. Bumi Kasai Residence
Salah satu proyek yang paling menonjol adalah Komp. Bumi Kasai Residence yang dikembangkan oleh Kinaya Mitra Mandiri. Perumahan ini menawarkan rumah tipe Rst 36/91 m² di kawasan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Dari total 211 unit yang tersedia, sebanyak 155 unit telah terjual. Harga per unit rumah di proyek ini adalah Rp130 juta, menjadikannya salah satu pilihan paling ekonomis di kelasnya. Dengan bangunan seluas 36 meter persegi dan luas lahan 91 meter persegi, rumah ini cukup ideal untuk keluarga kecil. Kini, masih tersedia 56 unit yang dapat dimiliki oleh calon pembeli.
Griya Ketaping Tahap 3
Proyek berikutnya adalah Griya Ketaping Tahap 3, juga berlokasi di Batang Anai dan dikembangkan oleh Ses Mandiri Gemilang. Rumah tapak di proyek ini juga memiliki ukuran bangunan 36 meter persegi dan luas lahan 91 meter persegi, serupa dengan proyek sebelumnya.
Dengan harga jual Rp130 juta per unit, perumahan ini menyediakan total 39 unit rumah. Hingga saat ini, 32 unit telah laku terjual dan hanya menyisakan 7 unit yang masih dapat dimiliki. Lokasinya yang strategis menjadi keunggulan tersendiri bagi pembeli yang ingin tinggal dekat pusat aktivitas warga.
Abi Singgalang Batas Kota menjadi salah satu proyek hunian dengan peminat tinggi. Dikembangkan oleh Harta Barokah Ilahi, perumahan ini menawarkan rumah tapak tipe 36 dengan total luas bangunan 36 meter persegi dan lahan 84 meter persegi. Harga per unit rumah dipasarkan sebesar Rp130 juta.
Dari 190 unit yang tersedia, sebanyak 176 unit telah terjual. Saat ini, masih tersisa 14 unit yang siap dipasarkan. Lokasinya yang masih berada di Batang Anai juga memberikan akses yang mudah ke berbagai fasilitas umum di sekitar wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Batanganai City Residence dan Batanganai City Residence II
Selanjutnya ada Batanganai City Residence, proyek yang dikembangkan oleh Wijoyo Oridina Properti. Perumahan ini menawarkan total 214 unit rumah tipe 36 tapak, dengan luas bangunan 36 meter persegi dan lahan 78 meter persegi. Harga per unit rumah sebesar Rp140 juta. Hingga saat ini, 145 unit telah laku terjual, dan masih tersedia 69 unit.
Di lokasi yang sama, pengembang juga membangun Batanganai City Residence II yang menyediakan 108 unit rumah. Dengan harga yang sama, yaitu Rp140 juta per unit, rumah-rumah tapak di proyek ini memiliki ukuran serupa dengan unit sebelumnya. Saat ini, 68 unit telah terjual, dan tersisa 40 unit yang masih bisa dibeli oleh masyarakat.
Hunian Terjangkau dengan Fasilitas Layak
Seluruh proyek perumahan di atas menawarkan hunian tapak subsidi dengan harga terjangkau, yang sesuai dengan ketentuan program perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan rentang harga antara Rp130 juta hingga Rp140 juta, pilihan rumah-rumah ini hadir sebagai solusi nyata untuk memiliki tempat tinggal permanen tanpa harus mengeluarkan dana besar.
Kabupaten Padang Pariaman, khususnya wilayah Batang Anai, kini menjadi salah satu wilayah yang potensial bagi pencari rumah pertama. Akses lokasi yang semakin berkembang, serta dukungan infrastruktur dasar seperti jalan dan fasilitas umum lainnya, menjadikan area ini semakin diminati.
Bagi calon pembeli yang tertarik, ketersediaan unit yang masih cukup banyak di sejumlah proyek memberikan kesempatan untuk memilih rumah sesuai preferensi. Namun, dengan tren penjualan yang terus meningkat, keputusan cepat sangat disarankan agar tidak kehabisan unit di tengah permintaan yang tinggi.