JAKARTA - Transformasi digital di sektor ekonomi nasional kini juga menyasar sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sebagai upaya memperkuat ketahanan ekonomi akar rumput sekaligus menyiapkan pelaku usaha lokal menembus pasar internasional. Berangkat dari komitmen tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bersama sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghadirkan solusi inovatif melalui platform Padi UMKM.
Langkah kolaboratif ini tidak hanya menjadi jembatan antara UMKM dan pasar, tetapi juga merangkul aspek pendanaan, pelatihan, hingga pendampingan yang terstruktur. Di tengah tantangan modal, akses, dan keterampilan digital yang membatasi ruang gerak pelaku UMKM, kehadiran Padi UMKM menawarkan peluang untuk “naik kelas” secara konkret.
Solusi Digital Terpadu untuk UMKM
Sebagai platform digital, Padi UMKM dirancang secara khusus untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dalam mengakses ekosistem bisnis yang lebih luas. Tidak hanya menjadi marketplace, platform ini juga menyediakan berbagai layanan penting seperti pendanaan berbasis invoice, pelatihan daring, serta akses langsung ke jaringan pembeli korporasi dan BUMN.
Aisyah, seorang kreatif bisnis dan AI enthusiast dari Telkom, menyebut bahwa pendekatan yang dilakukan tidak berhenti pada aspek transaksi semata. Menurutnya, ada pendekatan menyeluruh agar pelaku UMKM mampu memenuhi standar ekspor dan menembus pasar internasional.
"Di Padi UMKM, kami tidak hanya menyediakan akses penjualan, tapi juga pendampingan hingga UMKM bisa diekspor. Contohnya, ada petani kopi di Medan yang produknya akhirnya bisa dipamerkan di Amsterdam."
Cerita sukses seperti ini menunjukkan bahwa produk lokal yang awalnya hanya dipasarkan secara konvensional di tingkat regional, kini mulai dikenal di pasar internasional berkat dukungan struktur ekosistem digital yang solid.
Kolaborasi Lintas BUMN untuk Ekosistem Berkelanjutan
Kehadiran Padi UMKM bukanlah inisiatif tunggal. Telkom menggandeng BUMN lain seperti Pertamina dan Bank Mandiri dalam menciptakan sistem yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan bagi UMKM. Bank Mandiri, misalnya, berperan dalam penyediaan pembiayaan, sedangkan Pertamina tidak hanya menjadi mitra buyer tetap, tetapi juga membuka peluang kemitraan jangka panjang.
Selain itu, keterlibatan Kementerian BUMN sangat penting dalam penyediaan bimbingan teknis, pelatihan, hingga sertifikasi, memastikan produk-produk UMKM memiliki daya saing yang kuat di tingkat nasional maupun global.
Platform ini juga membuka pintu bagi UMKM untuk menjadi bagian dari rantai pasok industri besar, yang sebelumnya hanya bisa diakses oleh pelaku usaha bermodal besar atau perusahaan skala menengah ke atas.
Dampak Strategis pada Ekonomi Rakyat
Secara makro, upaya ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperluas basis ekonomi rakyat, mempercepat digitalisasi UMKM, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Dalam jangka panjang, digitalisasi dan pembinaan UMKM berbasis platform seperti Padi UMKM diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, memperluas akses ekspor, dan mendorong inklusi keuangan.
Banyak pelaku UMKM selama ini masih menghadapi kendala klasik seperti kesulitan modal kerja, kurangnya pengetahuan manajerial, dan keterbatasan jaringan distribusi. Dalam konteks inilah BUMN, melalui pendekatan kolaboratif dan teknologi digital, diharapkan menjadi enabler utama yang memperluas potensi mereka.
Tidak hanya dalam bentuk intervensi jangka pendek, peran BUMN seperti Telkom, Pertamina, dan Mandiri menjadi elemen strategis dalam membentuk ekosistem bisnis berbasis digital yang kompetitif dan berkelanjutan.
Kesempatan Naik Kelas bagi UMKM
Platform Padi UMKM membawa semangat inklusivitas dan transformasi. Bagi pelaku usaha kecil, ini adalah kesempatan nyata untuk meningkatkan kapabilitas bisnis dan merambah pasar yang lebih luas. Melalui proses pendampingan dan dukungan ekosistem BUMN, UMKM kini memiliki sarana untuk mengatasi hambatan lama seperti akses modal dan pasar.
Lebih jauh, digitalisasi yang ditawarkan oleh platform ini juga menciptakan transparansi, efisiensi, serta mempercepat proses bisnis. Hal ini menjadi penting untuk menjawab tantangan zaman di mana kecepatan dan akurasi menjadi kunci keberhasilan usaha.
Pemerintah dan BUMN berharap bahwa semakin banyak UMKM yang tergabung dan memanfaatkan fitur-fitur dari Padi UMKM. Di tengah persaingan global yang makin ketat, peningkatan kapasitas dan daya saing adalah keharusan.