JAKARTA - Petani jagung di Kabupaten Sanggau kini memiliki harapan baru atas panen mereka. Melalui program penyerapan komoditas jagung lokal, Perum Bulog Cabang Sanggau tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tapi juga berkomitmen menjaga harga agar tetap layak bagi petani. Tahun ini, sebanyak 142 ton jagung lokal siap diserap langsung oleh Bulog.
Bulog Jamin Harga Layak, Petani Tak Perlu Khawatir Rugi
Perum Bulog Cabang Sanggau menyatakan siap menyerap sebanyak 142 ton jagung dari petani lokal pada tahun ini. Penyerapan ini merupakan bagian dari target nasional Bulog dalam menyerap 1 juta ton jagung, yang bertujuan menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kepala Bulog Cabang Sanggau, Aminudin, menegaskan bahwa langkah ini sekaligus bertujuan mendukung kesejahteraan petani jagung. Dengan skema pembelian yang sudah ditetapkan, Bulog memastikan hasil panen petani dapat dihargai secara layak dan kompetitif.
“Kami siap serap jagung dari petani dengan harga Rp5.500 per kilogram di gudang Bulog, dengan syarat jagung memenuhi standar mutu,” ujar Aminudin.
Syarat kualitas yang dimaksud adalah kadar air jagung maksimal 14 persen dan bebas dari jamur. Pihak Bulog akan melakukan pengecekan mutu terlebih dahulu sebelum jagung diterima dan disimpan di gudang Bulog Sanggau. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas jagung tetap sesuai standar yang dibutuhkan dalam program nasional ini.
Sinergi Lintas Pihak dan Fokus pada Pakan Ternak Nasional
Untuk memastikan program ini berjalan optimal, Bulog tidak bekerja sendiri. Kolaborasi dengan sejumlah pihak terus dijalin, termasuk dengan Polres Sanggau dan Sekadau, serta Dinas Pertanian setempat. Sinergi ini diperlukan untuk memastikan proses distribusi jagung dari petani ke Bulog berjalan lancar dan sesuai ketentuan mutu yang ditetapkan.
Program penyerapan jagung ini juga menjadi salah satu strategi nasional untuk menjaga ketersediaan bahan baku pakan ternak di dalam negeri. Seiring meningkatnya kebutuhan pakan, terutama dari sektor peternakan, ketersediaan jagung dengan kualitas baik menjadi sangat penting.
“Kami mendorong petani memanfaatkan kesempatan ini dan memastikan jagung yang dijual telah dikeringkan sesuai standar,” lanjut Aminudin.
Langkah ini sekaligus mengedukasi petani tentang pentingnya pascapanen dan proses pengeringan jagung agar tetap sesuai dengan permintaan pasar maupun kebijakan penyerapan Bulog.
Petani Diimbau Segera Hubungi Bulog untuk Penjualan
Aminudin juga mengingatkan bahwa proses penyerapan tidak dilakukan sembarangan dan memerlukan komunikasi yang baik antara petani dan pihak Bulog. Oleh karena itu, petani yang ingin menjual hasil panennya dapat langsung menghubungi kantor Bulog Sanggau untuk mendapatkan informasi teknis dan jadwal penerimaan.
“Jagung yang memenuhi syarat akan kami beli dengan harga yang ditentukan. Kami ingin membantu petani sekaligus menjaga keseimbangan harga di pasaran,” ungkap Aminudin.
Dengan adanya program ini, diharapkan pendapatan petani jagung di Kabupaten Sanggau bisa meningkat dan tidak terpukul saat musim panen raya, ketika harga biasanya cenderung turun akibat melimpahnya stok di pasar bebas.
Penyerapan ini sekaligus menjadi bukti kehadiran negara dalam mendukung petani lokal melalui intervensi yang terstruktur dan berkelanjutan. Selain membantu stabilisasi harga, keberhasilan program ini juga akan berdampak pada penguatan ketahanan pangan nasional dari sektor jagung sebagai bahan baku strategis.