JAKARTA - Liga Arab Saudi kembali mencuri perhatian dunia sepak bola. Kali ini, giliran klub Al-Qadsiah yang menjadi sorotan setelah resmi merekrut striker tim nasional Italia, Mateo Retegui, dari Atalanta. Transfer ini bukan sekadar perpindahan pemain biasa, melainkan menjadi sejarah baru dengan nilai yang mencengangkan.
Retegui diboyong dengan mahar fantastis sebesar 65 juta euro atau setara Rp1,23 triliun. Angka tersebut menjadikannya pemain dengan rekor transfer termahal dari Serie A ke luar negeri, melewati rekor sebelumnya yang dipegang Sandro Tonali saat bergabung ke Newcastle United seharga 59 juta euro pada tahun 2023.
Dalam pernyataan resmi klub yang dirilis pada Senin, 21 Juli 2025, Atalanta menegaskan bahwa Retegui telah dilepas secara permanen ke klub Arab Saudi tersebut. “Pemain Italia kelahiran Argentina bergabung dengan Al-Qadsiah secara permanen,” bunyi pengumuman tersebut.
Gaji Meroket dan Kontrak Tiga Tahun
Kesepakatan transfer ini juga disertai kontrak berdurasi tiga tahun. Retegui akan menerima gaji senilai 20 juta euro per musim atau sekitar Rp381 miliar, naik drastis dari penghasilannya di Atalanta yang berkisar 2 juta euro per tahun.
Kehadiran Retegui mempertegas ambisi besar Al-Qadsiah dalam proyek mereka membangun kekuatan tim bertabur bintang. Saat ini, klub tersebut juga diperkuat pemain seperti Nacho Fernandez dan Koen Casteels, yang menambah kedalaman skuad mereka.
Performa Mengesankan di Serie A
Keputusan Al-Qadsiah untuk mengeluarkan dana besar bagi Retegui bukan tanpa alasan. Penyerang berusia 25 tahun itu mencatat performa impresif bersama Atalanta musim lalu. Ia berhasil menjadi top skor Serie A dengan torehan 25 gol dari 36 pertandingan.
Secara keseluruhan, Retegui mencatatkan 28 gol dan 9 assist dari semua kompetisi. Kontribusinya berperan vital dalam mengantarkan Atalanta finis di posisi tiga besar klasemen akhir Serie A, sekaligus mengamankan tiket ke Liga Champions.
Liga Arab Semakin Kompetitif
Transfer Retegui menambah panjang daftar bintang sepak bola Eropa yang memilih berkarier di Liga Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, sejumlah nama besar seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, hingga Riyad Mahrez juga telah meramaikan liga tersebut.
Langkah agresif klub-klub Arab, termasuk Al-Qadsiah, semakin menunjukkan keseriusan mereka dalam membangun ekosistem sepak bola yang kompetitif di kawasan Timur Tengah.
Retegui pun kini menjadi bagian dari rencana besar tersebut, sekaligus menjadi simbol dari pergeseran kekuatan dalam pasar transfer global. Keputusan Atalanta melepas sang penyerang andalan juga memperlihatkan bahwa daya tawar finansial klub-klub Arab kini tak bisa dipandang sebelah mata.
Peluang dan Tantangan Baru untuk Retegui
Bagi Retegui sendiri, tantangan di Liga Arab tentu berbeda dengan Serie A. Ia akan menghadapi iklim, atmosfer, dan persaingan yang baru. Namun, dengan pengalamannya dan ketajaman di depan gawang, ia diyakini mampu membawa Al-Qadsiah bersaing di level tertinggi.
Di sisi lain, kepergian Retegui dari Atalanta akan menjadi lubang besar yang harus diisi klub asal Bergamo tersebut. Fans mereka tentu kehilangan sosok penting di lini serang yang begitu konsisten musim lalu.
Namun bagi Retegui, ini adalah lembaran baru dalam perjalanan karier yang terus menanjak. Dari Argentina ke Italia, lalu ke Arab Saudi langkahnya mencerminkan tren globalisasi karier pesepak bola modern.
Mateo Retegui bukan hanya mencetak sejarah sebagai pemecah rekor transfer termahal dari Liga Italia ke Arab, tetapi juga menjadi simbol bagaimana pasar sepak bola kini makin terbuka dengan peluang di luar lima liga top Eropa. Liga Arab Saudi, dengan segala potensinya, menjadi panggung baru yang tak bisa lagi diabaikan.
Dengan gaji selangit dan tantangan baru, Retegui akan segera membuktikan kualitasnya di kompetisi yang semakin berkembang tersebut. Satu hal yang pasti, sorotan kini tertuju pada Al-Qadsiah dan langkah besar mereka di musim ini.