Otomotif

GIIAS 2025 Dorong Optimisme Kebangkitan Industri Otomotif

GIIAS 2025 Dorong Optimisme Kebangkitan Industri Otomotif
GIIAS 2025 Dorong Optimisme Kebangkitan Industri Otomotif

JAKARTA - Setelah menghadapi tantangan yang cukup berat dalam beberapa waktu terakhir, industri otomotif Indonesia kembali menunjukkan semangat kebangkitan. Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 resmi dibuka hari ini, Kamis, 24 Juli 2025, di ICE BSD City, Tangerang, sebagai wujud optimisme dan momentum pemulihan sektor otomotif nasional.

Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita hadir langsung membuka pameran otomotif tahunan ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan besar agar GIIAS 2025 dapat menjadi pemicu meningkatnya minat belanja masyarakat terhadap kendaraan.

“Dengan adanya pameran GIIAS ke-32 ini, mudah-mudahan bisa menjadi titik untuk mengembalikan keinginan belanja dari masyarakat Indonesia terhadap kendaraan,” kata Agus.

Ia juga menegaskan, kehadiran para pelaku utama industri otomotif dalam GIIAS bukan hanya membuktikan daya tarik pasar Indonesia, tetapi juga sebagai bentuk kepercayaan terhadap arah kebijakan industri nasional.

“Kehadiran dari para pelaku utama industri otomotif bukan hanya menunjukkan daya tarik bagi pasar Indonesia, tapi juga jadi cerminan kepercayaan terhadap kebijakan industri nasional,” lanjutnya.

Geliat Ekspor dan Kekuatan Manufaktur

Agus menjelaskan bahwa sektor manufaktur Indonesia kini menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan nasional. Hal ini tercermin dari data ekspor yang terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, ekspor manufaktur sepanjang tahun 2024 mencapai 196,5 miliar dollar AS.

Sementara itu, pada triwulan awal tahun ini, sektor tersebut mencatatkan surplus perdagangan sebesar 10,4 miliar dollar AS, dengan nilai ekspor mendekati 60 miliar dollar AS.

“Ini menunjukkan struktur manufaktur Indonesia semakin kuat dan terintegrasi, mampu beradaptasi dan bersaing dalam landskap ekonomi global,” ucapnya lagi.

Ia pun optimistis, seiring pulihnya daya beli masyarakat, sektor otomotif akan kembali menggeliat.

“Saya yakin, tidak lama lagi masyarakat Indonesia akan kembali spending, membeli alat transportasi termasuk otomotif,” ujar Agus.

Deretan Merek dan Kendaraan Baru Ramaikan Pameran

GIIAS 2025 tahun ini menyuguhkan banyak kejutan dari berbagai merek otomotif. Hari pertama pameran dapat diakses masyarakat umum dengan tiket VIP seharga Rp 250.000 (online) dan Rp 300.000 (di lokasi). Untuk hari-hari biasa, harga tiket dipatok Rp 50.000, dan Rp 100.000 pada akhir pekan.

Dominasi merek asal China masih mewarnai pameran, dengan hadirnya Wuling, Chery, DFSK, Seres, GWM, BYD, hingga Denza. Tak hanya itu, dua merek baru turut meramaikan suasana: Lepas, sub-brand premium dari Chery, serta Xpeng, yang membawa teknologi mobil listrik pintar lewat Erajaya Group.

Selain pemain baru, pabrikan besar seperti Toyota, Honda, Hyundai, Mitsubishi Motors, KIA, Suzuki, Lexus, Mazda, BMW, Mini, Nissan, Subaru, serta merek kendaraan komersial seperti Isuzu, Hino, dan UD Trucks juga tampil penuh.

Yang paling menarik perhatian publik adalah kembalinya merek legendaris asal Amerika Serikat, Ford, setelah absen dalam beberapa edisi terakhir GIIAS.

Tak hanya mobil, pameran juga diramaikan produsen sepeda motor seperti Astra Honda Motor, Royal Enfield, Alva, hingga Polytron yang kini serius mengembangkan kendaraan listrik. Di sektor karoseri, nama-nama besar seperti New Armada, Laksana, Tentrem, dan Adi Putro turut hadir memamerkan inovasi terbaru mereka.

GIIAS 2025 akan berlangsung mulai Kamis, 24 Juli hingga Minggu, 3 Agustus 2025, dan menjadi salah satu ajang otomotif terbesar dunia setelah Tiongkok.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengungkapkan optimisme besar terhadap kebangkitan industri otomotif nasional lewat penyelenggaraan tahun ini.

“Beberapa waktu ini, industri otomotif nasional menghadapi tantangan besar. Tapi kami yakin industri ini bisa kembali bangkit lebih kuat,” ujar Nangoi.

“Optimisme kami tercermin dari pameran GIIAS 2025 sebagai ajang otomotif terbesar di dunia setelah Tiongkok,” tambahnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index