Penyeberangan

Penyeberangan Gilimanuk Ketapang Terhenti karena Cuaca Buruk

Penyeberangan Gilimanuk Ketapang Terhenti karena Cuaca Buruk
Penyeberangan Gilimanuk Ketapang Terhenti karena Cuaca Buruk

JAKARTA - Cuaca ekstrem di Selat Bali memaksa operasi feri dihentikan sementara demi keselamatan penumpang dan kendaraan. Pada dini hari Selasa, 29 Juli 2025, aktivitas penyeberangan antara Pelabuhan Gilimanuk Bali dan Pelabuhan Ketapang Jawa Timur dihentikan sementara selama hampir dua jam karena kondisi cuaca buruk di Selat Bali. Keputusan tersebut diambil sebagai antisipasi langsung terhadap angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan.

Penutupan Operasi karena Cuaca Ekstrem

Penyeberangan dihentikan sejak pukul 00.28 WITA, ketika para petugas menilai kondisi laut sudah tidak aman untuk pelayaran. Kapal-kapal yang sedang beroperasi, termasuk yang sedang bersandar, dihentikan aktivitasnya, dan bongkar muat dihentikan sementara sebagai langkah mitigasi keselamatan.

Prosedur ini juga menyebabkan kepadatan kendaraan terutama kendaraan barang di area parkir Pelabuhan Gilimanuk. Situasi akhirnya mulai kondusif setelah penyeberangan kembali dibuka pada pukul 02.05 WITA, ketika cuaca telah membaik dan angin kembali terkendali.

Posisi terdepan pengawasan dijalankan oleh Komandan Pos AL Gilimanuk, Letda Bayu Pato. Ia memastikan bahwa penyeberangan kembali normal dan aman untuk dilanjutkan.

Dampak, Respons, dan Mitigasi

Penundaan operasi transportasi laut ini memengaruhi pengguna jasa feri, terutama kendaraan pengangkut logistik yang harus menunggu lebih lama pada dini hari. Namun langkah penundaan tersebut dinilai perlu demi menghindari risiko kelautan seperti kerusakan kapal atau kecelakaan penumpang.

Setelah jalur penyeberangan dibuka kembali, terjadi proses pengecekan kondisi kapal dan sistem operasional untuk memastikan siap berlayar. Kepadatan di area pelabuhan secara bertahap terurai seiring aktivitas kapal berjalan secara normal kembali.

Penanganan ini mencerminkan bahwa sistem transportasi publik lintas pulau menerapkan mekanisme keselamatan yang responsif terhadap peringatan cuaca ekstrim.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index