JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melaporkan kinerja keuangan semester I 2025 dengan hasil yang cukup menantang. Laba bersih perusahaan tercatat Rp1,87 triliun, menurun sekitar 20,27 persen dibandingkan capaian Rp2,34 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, perseroan menegaskan bahwa fundamental bisnis tetap solid di tengah tekanan pendapatan.
Kinerja Keuangan dan Kontributor Pendapatan
Sepanjang Januari hingga Juni 2025, pendapatan usaha Jasa Marga mencapai Rp12,94 triliun, sedikit terkoreksi 0,99 persen secara tahunan dari Rp13,07 triliun. Penurunan ini dipengaruhi oleh dinamika lalu lintas serta pengaruh sejumlah faktor ekonomi makro.
Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menjelaskan bahwa perseroan tetap mampu menjaga arus kas dan efisiensi operasional di tengah penurunan pendapatan.
“Capaian ini mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan dalam menjaga performa bisnis secara konsisten,” kata Rivan, Senin (28/7/2025).
Pendapatan terbesar berasal dari jalan tol yang menyumbang Rp8,8 triliun, sementara pendapatan usaha lain tercatat Rp696 miliar. Sementara itu, EBITDA Perseroan berhasil tumbuh 4,1 persen menjadi Rp6,4 triliun, dengan EBITDA Margin 67,3 persen.
Rivan menyebut, peningkatan EBITDA ini merupakan hasil dari strategi pengendalian beban usaha dan optimalisasi efisiensi yang terus diterapkan perusahaan.
Lalu Lintas Tol dan Strategi Efisiensi
Di sisi operasional, total volume transaksi jalan tol Jasa Marga Group mencapai 637,3 juta kendaraan, naik tipis 0,1 persen dibandingkan semester I 2024. Lalu lintas harian rata-rata (LHR) berada di angka 3,5 juta kendaraan per hari, yang membantu menjaga stabilitas pendapatan tol.
Selain itu, Jasa Marga berhasil mencatat penurunan biaya keuangan konsolidasi sebesar 20,4 persen secara tahunan. Capaian ini merupakan dampak dari aksi korporasi Equity Financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang dilakukan pada kuartal IV 2024.
Perusahaan menegaskan bahwa fokus utama ke depan adalah menjaga efisiensi, mengoptimalkan kinerja aset tol, dan memaksimalkan peluang pertumbuhan pendapatan usaha agar target laba jangka panjang tetap tercapai.
“Strategi efisiensi dan pengendalian beban ini menjadi kunci keberhasilan kami di tengah dinamika pasar. Kami tetap berkomitmen menjaga operasional yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Rivan.
Dengan pondasi yang kuat serta realisasi EBITDA yang stabil, Jasa Marga optimistis menghadapi semester II 2025 untuk memperbaiki tren laba sambil terus memperkuat kinerja jalan tol di seluruh jaringan perseroan.