JAKARTA - Paruh pertama 2025 menjadi periode penuh tantangan bagi PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Perusahaan yang mengelola jaringan jalan tol terbesar di Indonesia ini harus menghadapi tekanan kinerja setelah pertumbuhan yang sempat menguat di awal tahun mulai tersendat.
Meskipun kuartal I/2025 menunjukkan tren positif dengan peningkatan volume lalu lintas tol, pencapaian tersebut tidak sepenuhnya berlanjut hingga semester I. Hasil keuangan terbaru mengindikasikan bahwa momentum pertumbuhan melambat di tengah dinamika industri dan kondisi makroekonomi yang belum sepenuhnya mendukung.
Sekretaris Perusahaan dan Chief Administration Officer Jasa Marga, Ari Wibowo, menegaskan bahwa laba bersih pada kuartal pertama tahun ini sempat mencapai Rp 927,49 miliar, tumbuh 49,48% dibanding periode yang sama tahun 2024. Namun, pencapaian tersebut belum cukup untuk menjaga kinerja tetap stabil hingga pertengahan tahun.
Pendapatan Menurun, Arus Kas Tertekan
Laporan kinerja semester I/2025 menunjukkan pendapatan Jasa Marga sebesar Rp 12,94 triliun, lebih rendah dibanding periode sebelumnya. Kondisi ini menjadi sinyal bahwa laju pertumbuhan mengalami perlambatan, terutama karena sebagian pendapatan operasional terdampak tren penurunan penerimaan tol di sejumlah ruas.
Penurunan pendapatan tersebut berdampak langsung pada arus kas operasional yang juga ikut melemah. Dampaknya, perusahaan harus bekerja ekstra untuk menjaga efektivitas ekspansi dan investasi yang sedang berjalan.
Meski begitu, kegiatan konstruksi pada sebagian besar proyek masih tetap berjalan sesuai rencana. Namun, efisiensi dan pengendalian biaya menjadi fokus utama agar tekanan terhadap arus kas tidak semakin besar.
Momentum Pertumbuhan Diuji di Sisa 2025
Ari menambahkan bahwa walau laba kuartal pertama memberikan sinyal positif, kondisi setengah tahun yang stagnan ini menguji kemampuan perusahaan mempertahankan performa. Beban konstruksi yang mulai berkurang tidak serta merta membuat kinerja lebih ringan, karena pendapatan dan arus kas belum sejalan dengan target awal tahun.
Bagi investor dan analis pasar, kondisi Jasa Marga di semester I/2025 menjadi perhatian penting. Meski ekspansi infrastruktur jalan tol tetap berlanjut, perusahaan dituntut mengoptimalkan pendapatan, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat strategi jangka menengah agar kinerja keuangan di sisa tahun ini tidak semakin tertekan.
Dengan tantangan yang ada, paruh kedua 2025 akan menjadi periode krusial untuk menentukan apakah Jasa Marga mampu kembali ke jalur pertumbuhan yang lebih solid.