Penyeberangan

Penyeberangan Ketapang Gilimanuk Normal, Kendaraan Lancar

Penyeberangan Ketapang Gilimanuk Normal, Kendaraan Lancar
Penyeberangan Ketapang Gilimanuk Normal, Kendaraan Lancar

JAKARTA - Setelah beberapa hari lalu sempat diwarnai antrean panjang akibat pekerjaan preservasi di Jalur Gumitir, penyeberangan Ketapang–Gilimanuk kini berangsur normal. Kementerian Perhubungan menegaskan bahwa arus kendaraan di kedua pelabuhan kembali terkendali, dengan prioritas pada kelancaran bongkar muat dan keselamatan pelayaran.

Antrean Hilang, Kapal Beroperasi Penuh

Kondisi lalu lintas di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk terpantau lancar sejak Selasa pagi, 29 Juli 2025. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, menyampaikan bahwa pergerakan kendaraan, termasuk logistik, tidak lagi terkendala.

“Hari ini lalu lintas di area pelabuhan, termasuk aktivitas bongkar muat kendaraan, terpantau lancar dan terkendali, meskipun muatan didominasi oleh kendaraan logistik,” ujarnya.

Pemantauan menunjukkan 26 kapal aktif di Pelabuhan Ketapang dan 27 kapal di Pelabuhan Gilimanuk. Adapun rincian operasinya sebagai berikut:

Pelabuhan Ketapang

14 kapal di Dermaga MB (pola 8 trip)

10 kapal di Dermaga LCM

2 kapal perbantuan di Dermaga Bulusan

Pelabuhan Gilimanuk

19 kapal di Dermaga MB

8 kapal di Dermaga LCM

Antrean kendaraan yang sempat terlihat di Ketapang rupanya hanya kendaraan yang menunggu giliran di Buffer Zone Bulusan, bukan karena gangguan operasional.

Strategi Cepat untuk Atasi Kepadatan

Ditjen Perhubungan Laut melakukan langkah cepat dengan mempercepat proses bongkar muat, terutama untuk kendaraan logistik di lintasan kapal LCM. Tambahan dua kapal perbantuan, KMP Portlink VII dan KMP Tunu Pratama Jaya 5888, dioperasikan di Dermaga Bulusan untuk memperlancar arus kendaraan.

Masyhud menegaskan, koordinasi terus dijaga dengan pihak operator dan KSOP agar setiap perubahan operasional bisa direspons secara real-time. “Dalam situasi seperti ini, keselamatan pelayaran tetap menjadi prioritas utama,” tegasnya.

Keselamatan Jadi Fokus Utama

Selain kelancaran arus penyeberangan, Kemenhub memastikan semua muatan diatur sesuai ketentuan keselamatan. Masyarakat dan pengguna jasa juga diimbau mengikuti arahan resmi dari otoritas pelabuhan agar perjalanan tetap aman dan nyaman.

Kembalinya kelancaran penyeberangan Ketapang–Gilimanuk menjadi bukti bahwa penanganan cepat dan terukur mampu mengurai potensi kepadatan, terutama di jalur vital yang menjadi penghubung utama Pulau Jawa dan Bali ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index