Properti

Pasar Properti Tangerang Bergairah, 4.000 Rumah Laku Semester I 2025

Pasar Properti Tangerang Bergairah, 4.000 Rumah Laku Semester I 2025
Pasar Properti Tangerang Bergairah, 4.000 Rumah Laku Semester I 2025

JAKARTA - Pasar properti residensial di kawasan penyangga Jakarta terus menunjukkan tren positif sepanjang semester pertama 2025. Tangerang menjadi salah satu wilayah yang paling menonjol, dengan penjualan rumah yang tercatat mencapai 4.000 unit hanya dalam enam bulan pertama tahun ini. Capaian tersebut menandai peningkatan permintaan yang stabil di tengah tantangan ekonomi nasional.

Kondisi ini sekaligus mencerminkan optimisme masyarakat terhadap sektor properti, terutama hunian tapak, yang tetap menjadi pilihan utama bagi keluarga baru maupun investor.

Hunian Tapak Jadi Kontributor Utama

Lippo Karawaci (LPKR), salah satu pengembang besar di kawasan Tangerang, mencatat nilai pra-penjualan pada kuartal I/2025 sebesar Rp 1,26 triliun. Angka ini setara 20% dari target tahunan perusahaan. Menariknya, sekitar 80% kontribusi tersebut berasal dari penjualan rumah tapak, menegaskan bahwa segmen ini masih menjadi motor penggerak utama bisnis properti mereka.

Kawasan hunian baru yang terintegrasi dengan fasilitas pendidikan, komersial, dan akses transportasi publik dinilai menjadi daya tarik utama bagi pembeli. Kombinasi harga kompetitif dan pengembangan infrastruktur di sekitar Tangerang juga berperan besar dalam mendorong minat konsumen.

“Minat masyarakat terhadap rumah tapak tetap tinggi, terutama di kawasan yang menawarkan kemudahan akses dan lingkungan yang sudah berkembang,” ujar manajemen LPKR dalam keterangan resmi.

Optimisme Pasar Properti di Semester Kedua

Melihat performa positif semester pertama, para pengembang optimistis tren ini akan berlanjut di semester kedua 2025. Selain dukungan infrastruktur yang semakin baik, faktor suku bunga yang relatif stabil dan beragam promo pembiayaan turut menjadi pendorong penjualan rumah.

Peningkatan penjualan juga tidak lepas dari strategi pemasaran digital dan event pameran yang berhasil menarik konsumen muda. Banyak di antara mereka yang memanfaatkan program cicilan ringan atau fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) untuk memiliki hunian pertama.

Para pengamat properti menilai, wilayah penyangga Ibu Kota seperti Tangerang akan terus menjadi primadona, terutama karena harga tanah dan rumah di Jakarta yang semakin tinggi. Proyek-proyek perumahan dengan konsep kota mandiri diprediksi akan semakin diminati, seiring meningkatnya kebutuhan akan hunian yang nyaman dan terintegrasi dengan fasilitas publik.

Dengan pencapaian 4.000 unit rumah terjual di semester pertama, pasar properti di Tangerang menunjukkan bahwa sektor ini tetap resilien dan menarik untuk dijadikan pilihan investasi maupun tempat tinggal jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index