JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan akses pendidikan berkualitas yang merata bagi seluruh masyarakat. Salah satu upaya strategis yang ditempuh adalah melalui pengelolaan dana abadi pendidikan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana abadi pendidikan tersebut akan mencapai angka fantastis, yakni Rp175 triliun pada tahun depan.
Menurut Sri Mulyani, tahun ini total dana abadi yang dikelola LPDP telah mencapai Rp154,11 triliun, dengan proyeksi tambahan sebesar Rp20 triliun dalam waktu dekat. Tambahan itu akan mendorong total dana abadi pendidikan menjadi Rp175 triliun pada tahun 2026.
Rincian Dana dan Manfaat Beasiswa LPDP
Secara rinci, dana abadi pendidikan dari total Rp154,11 triliun itu terdiri dari beberapa komponen penting. Dana abadi pendidikan tercatat sebesar Rp126,12 triliun. Sementara itu, dana abadi untuk penelitian mencapai Rp12,99 triliun. Dana abadi perguruan tinggi sendiri berada di angka Rp10 triliun, dan dana abadi kebudayaan sebesar Rp5 triliun.
“Dengan dana abadi tersebut 670 ribu anak-anak Indonesia telah menerima manfaat, 92 ribu menerima manfaat dalam bentuk beasiswa,” ungkap Sri Mulyani saat berbicara dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025 di Bandung.
Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa data penerima manfaat dari program LPDP menunjukkan angka yang signifikan. Tercatat sebanyak 55.586 penerima beasiswa berhasil menyelesaikan studi mereka dengan gelar. Selain itu, sebanyak 578.000 penerima lainnya memperoleh beasiswa non-degree. Menurutnya, banyak di antara para alumni tersebut yang berhasil menempuh pendidikan di berbagai universitas ternama dunia.
“What about the top university? Di dunia, 3.363 orang, 24 alumni LPDP dari MIT. Saya yakin di sini ada ngga? 63 alumni dari University of Oxford. 96 alumni dari Harvard University. 72 alumni dari University of Cambridge, 20 alumni dari Stanford,” paparnya.
“78 dari Berkeley. Dan 308 dari Imperial College London. Tidak ada yang tepuk tangan,” tambahnya sambil meminta apresiasi dari para tamu undangan yang hadir dalam forum tersebut.
Harapan untuk Generasi Selanjutnya
Melihat capaian tersebut, Sri Mulyani menekankan pentingnya kesinambungan dalam distribusi dana abadi pendidikan ke depannya. Ia berharap semakin banyak anak muda Indonesia yang dapat mengakses pendidikan berkualitas, baik di dalam maupun luar negeri, melalui beasiswa LPDP.
Ia juga menegaskan bahwa arah dan kebijakan dalam pemanfaatan dana ini akan ditentukan oleh kementerian terkait. Ke depan, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto serta Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno akan mengambil peran penting dalam menentukan sektor prioritas serta institusi pendidikan tujuan para peserta program LPDP.
“Dan bidang apa, saya rasa itu adalah policy dari setiap pemangku kepentingan. Kami yang mengelola dananya supaya bisa sesuai dengan kepentingan dari masing-masing sektor,” ujar Sri Mulyani.
Tak lupa, ia juga memberikan pesan penting kepada para alumni dan penerima manfaat LPDP agar terus bergerak maju dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya. “Jadi bapak-bapak dan ibu sekalian ini masih akan banyak lagi puluhan ribu yang akan follow your steps. Kalau bapak stepnya berhenti, ya Republik berhenti,” tegasnya.
Melalui pengelolaan dana abadi yang semakin kuat, pemerintah ingin memastikan bahwa investasi di bidang pendidikan tetap berjalan secara berkelanjutan, memberikan dampak luas, dan mampu mencetak generasi unggul demi kemajuan bangsa.