Hutama Karya

Hutama Karya dan Mitra Rawat Terumbu Karang Banyuwangi

Hutama Karya dan Mitra Rawat Terumbu Karang Banyuwangi
Hutama Karya dan Mitra Rawat Terumbu Karang Banyuwangi

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) bersama sejumlah BUMN karya, non-karya, dan Lembaga Manajemen Infaq (LMI) melaksanakan program konservasi terumbu karang di Pesisir Bangsring, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, pada Kamis, 7 Agustus 2025. Program ini merupakan bagian dari komitmen menjaga kelestarian ekosistem laut sekaligus mendorong potensi ekowisata yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

Kegiatan konservasi dilakukan dengan penanaman 2.500 bibit terumbu karang pada area seluas 200 meter persegi. Jenis karang yang ditanam beragam, mencakup Acropora Tenuis, Montipora Foliosa, Montipora Aequituberculata, dan Montipora Danae. Bibit karang tersebut akan mendapatkan perawatan dan pemantauan intensif oleh LMI selama satu tahun ke depan untuk memastikan proses rehabilitasi berjalan efektif.

Menurut Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, program ini bukan sekadar pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir. “Kami percaya, pelestarian terumbu karang bukan hanya berdampak pada kelestarian laut, tetapi juga pada keberlangsungan ekonomi masyarakat pesisir,” ujarnya. Selain itu, program ini juga dapat membantu mengurangi emisi karbon sekaligus mendukung pengembangan wisata bahari di kawasan Bangsring.

Upaya Bersama Pulihkan Terumbu Karang dan Dukung Ekowisata

Lokasi konservasi di Pantai Bangsring dipilih karena daerah ini pernah mengalami kerusakan terumbu karang yang cukup parah akibat praktik penangkapan ikan destruktif pada periode 1990–2010. Namun, melalui upaya swadaya kelompok nelayan lokal seperti Pokmaswas Bhakti Abadi Laut dan Pesona Bahari, sejumlah bagian terumbu karang mulai pulih secara alami.

Kini, kolaborasi Hutama Karya bersama mitra berupaya memperluas area konservasi yang baru mencakup 1,25 hektar dari total potensi wilayah seluas 15 hektar di kawasan tersebut. Hadir dalam seremoni penanaman karang antara lain VP Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan Hutama Karya Agus Kosasih, pimpinan BUMN peserta kolaborasi, Direktur LMI Guritno, serta perwakilan pemerintah daerah dan komunitas nelayan setempat.

Kepala Bidang Pesisir dan Pengawasan Dinas Kelautan & Perikanan Provinsi Jawa Timur, Awalrush Andira, menyampaikan apresiasi dan harapan agar program ini dapat menjadi contoh yang dapat diterapkan di wilayah pesisir lain di Jawa Timur. “Kami sangat berterima kasih kepada Hutama Karya dan para mitra karena partisipasinya dalam menjaga terumbu karang. Kami harap inisiatif ini bisa direplikasi di perairan lain di Jawa Timur,” katanya.

Dari sisi masyarakat, Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Pesona Bahari, Abdul Aziz, menjelaskan pentingnya keberadaan terumbu karang. “Karang bukan tumbuhan, tapi biota laut yang penting. Ia menjadi penyumbang oksigen, penyerap karbon, tempat berkembang biaknya ikan, dan pencegah abrasi,” ujarnya. Nelayan lokal Surip juga menyambut positif program ini dengan mengatakan, “Karang adalah rumah ikan. Konservasi ini akan membuat pertumbuhan ikan meningkat dan membuka peluang wisata yang bisa bantu ekonomi kami para nelayan.”

Ke depan, Hutama Karya melalui program HK Peduli Lingkungan berkomitmen terus mendukung konservasi laut, termasuk rehabilitasi mangrove dan restorasi karang sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 13 tentang perubahan iklim dan poin 14 tentang ekosistem laut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index