JAKARTA - Di dunia sepak bola, setiap pemain memiliki perjalanan dan pilihan yang unik dalam membangun karier profesionalnya. Justin Hubner, bek muda tim nasional Indonesia, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah memutuskan untuk tetap melanjutkan kariernya di Eropa, tepatnya di klub Fortuna Sittard yang berlaga di Liga Eredivisie Belanda. Keputusan ini muncul setelah kontraknya bersama klub Inggris Wolverhampton Wanderers berakhir.
Pilihan Hubner ini berbeda jauh dengan rekan senegaranya, Rafael Struick, yang memilih jalur berbeda dengan menerima pinangan klub Liga Super Indonesia, Dewa United. Perbedaan ini membuka diskusi menarik tentang bagaimana para pemain muda Indonesia menyiapkan masa depan mereka di kancah sepak bola profesional.
Mengutamakan Pengembangan Profesional di Kompetisi Eropa
Meskipun tawaran dari klub-klub Liga Indonesia sering kali menggiurkan dengan iming-iming gaji besar dan fasilitas lengkap, Justin Hubner memilih jalur yang lebih menantang dari sisi profesional. Ia merasa bahwa pengalaman dan tantangan bermain di liga Eropa jauh lebih berguna untuk perkembangan kemampuannya secara teknis dan taktis.
Dalam wawancaranya, Hubner menyatakan bahwa secara finansial tawaran dari Indonesia memang menarik, namun dari sisi olahraga dan peningkatan kualitas diri, ia merasa karier di Eropa menawarkan nilai lebih besar. Hal ini menjadi pertimbangan utama yang membuatnya menolak godaan untuk pindah ke Liga Indonesia, dan justru memilih bergabung dengan Fortuna Sittard.
Keputusan ini membuktikan keseriusan Hubner dalam membangun karier yang berkelanjutan, bukan sekadar mencari keuntungan instan. Dalam laga perdana Liga Eredivisie musim 2025-2026 melawan Go Ahead Eagles, Hubner membuktikan kualitasnya dengan tampil sebagai starter penuh selama 90 menit. Ia mencatatkan rating impresif 7,5 menurut Fotmob. Dalam laga tersebut, ia melepaskan lima tembakan, dua di antaranya mengarah ke gawang, serta menciptakan satu peluang penting.
Di sisi pertahanan, Hubner melakukan dua tekel bersih, tujuh sapuan, dua intersep, dan memenangkan tujuh dari delapan duel tanpa melakukan pelanggaran sedikit pun. Performanya ini menunjukkan bahwa keputusan untuk tetap bertahan di Eropa memberikan kesempatan bagi Hubner untuk terus berkembang dan menunjukkan kualitasnya di level kompetitif yang lebih tinggi.
Kesempatan Besar di Usia Muda
Bergabung dengan Fortuna Sittard membuka jalan bagi Hubner untuk mendapatkan pengalaman di kompetisi yang lebih kompetitif dan mendapatkan pengakuan internasional. Usianya yang masih 21 tahun memberikan banyak waktu untuk terus berkembang dan menarik perhatian klub-klub besar di Eropa.
Selain itu, kesempatan bermain di liga yang lebih kompetitif akan meningkatkan kualitas permainan Hubner secara signifikan. Pengalaman ini juga akan berguna saat membela timnas Indonesia, karena pemain yang aktif di liga-liga Eropa cenderung lebih matang dan memiliki kemampuan teknis serta mental yang lebih baik dalam menghadapi tekanan.
Hal ini menegaskan bahwa bagi pemain muda dengan ambisi besar, kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di liga-liga top Eropa jauh lebih bernilai daripada keuntungan finansial jangka pendek yang ditawarkan di Liga Indonesia.
Teladan Bagi Pemain Muda Indonesia
Keputusan Justin Hubner menunjukkan bahwa perjalanan karier seorang pesepakbola profesional tidak hanya soal gaji dan fasilitas, tapi juga soal tantangan dan pengalaman yang akan membentuk kualitas seorang atlet. Langkahnya tetap berkarier di Eropa menjadi inspirasi bagi para pemain muda Indonesia lainnya yang memiliki mimpi besar di dunia sepak bola.
Kesuksesan dalam karier sepak bola tidak selalu diukur dari nominal kontrak yang diterima, melainkan dari seberapa jauh pemain tersebut bisa berkembang dan menunjukkan kemampuan terbaiknya di level yang kompetitif. Dengan mencontoh jejak Hubner, pemain muda Indonesia bisa lebih berpikir jangka panjang dalam menentukan arah karier mereka.
Dalam dunia sepak bola yang terus berkembang, keputusan Justin Hubner untuk memilih jalur karier yang menantang di Eropa memperlihatkan bahwa kesuksesan membutuhkan komitmen, keberanian, dan visi jauh ke depan. Walau ada godaan untuk menerima tawaran besar dari Liga Indonesia, Hubner memilih pengembangan kualitas dan pengalaman di lapangan hijau sebagai prioritas utama.
Pilihan ini tidak hanya menguntungkan bagi dirinya sendiri, tetapi juga membawa dampak positif bagi sepak bola Indonesia secara keseluruhan, membuka wawasan bahwa kemajuan karier bisa diraih dengan terus menantang diri di liga-liga yang lebih kompetitif di luar negeri.